23 September 2018
.
.
;- junhui's
Aku berjalan di sepanjang gereja diiringi oleh Dino, yang mengiringiku, menuju altar di depan.
Ya, hari ini adalah saatnya. Pernikahanku dengan Minghao. Aku, yang terbalut tuxedo hitam dan dasi kupu-kupu hitam berjalan menuju altar dengan gagahnya.
Dan akupun sampai di altar, berdiri berhadapan dengan sang pendeta. Kulihat kebelakang, Minghao yang ditemani oleh Seokmin, pengiring pengantinnya.
Minghao memakai setelan tuxedo berwarna putih dan juga dasi kupu-kupu yang sama denganku. Ia sangat tampan.
.
.
.
;- minghao's
Aku tidak menyangka, inilah harinya, aku akan resmi menjadi milik Jun-gege.
Aku hanya nenatap ke depan altar, dan Jun-gege terlihat bahagia, demikian juga denganku.
Aku pun sampai, dan sekarang aku berdiri di sebelah Junhui-gege. Kami berhadapan, dan pendeta memulai doa-doa pemberkatan.
.
.
.
"Xu Minghao, bersediakah anda, menjadi pendamping hidup Wen Junhui, dan menerimanya di kala sakit atau sehat, suka atau duka, kaya atau miskin?"
"Ya, saya bersedia."
"Wen Junhui, bersediakah anda, menjadi pendamping hidup Xu Minghao, dan menerimanya di kala sakit atau sehat, suka atau duka, kaya atau miskin?"
"Ya, saya bersedia."
;- junhui's
Aku juga membacakan sebuah janji (lebih tepatnya mirip sebuah puisi).
" In this bright day,
We are now connected for the entire eternity.
You are my sun and moon,
My sky,
You light me up.I will always be with you forever
And even when death do us apart, don't be scared
Because it is just you and me "( imaginary )
***
Minghao pun memasangkan cincin pada jari manis Jun, begitupun sebaliknya.
.
.
.
"Selamat, ya!"
"Selamat menempuh hidup baru, semoga bahagia!"
.
.
.
"Gege, i love you."
"Love you too, Hao."
.
.
.
.
Imaginary - Fin.