seventeen

1K 120 5
                                    

Hah? Apa?

-

Daniel pun membuka handphone-nya, dan menunjukkan screenshot koordinat peta. Dan  ketika aku melihatnya, ternyata itu adalah alamat rumah Jun-gege!

"SIAPA YANG STALKING?" Emosi ku melunjak dan semakin mencekik Daniel karena tarikan kerah yang kuat.

"M-Mark..." Daniel, yang sudah sulit berbicara, akhirnya kulepas.

Aku tidak percaya, kenapa ternyata ia melakukan ini. Daniel memang benar-benar jebal, aku pun meninggalkan ruangannya dan jalan menjauh.

Sekarang aku bingung aku harus apa. Bahkan Daniel bilang dia nggak segan-segan membunuh Jun-gege didepanku, karena menurutnya Jun sangat mengganggunya.

Padahal sebaliknya, ia yang hanya ingin menggangguku dan Jun.

-

"Hah?! Dia ngancem bunuh Jun-hyung?" Dino kaget sesaat setelah aku menceritakan kejadian tadi siang.

Aku, Dino dan Joshua sedang berkumpul di sebuah tempat makan, sepulang kerja. Kami berkumpul di café milik Wonwoo karena ia yang mengundang kami.

"Iya, makanya sekarang gue bener-bener terpojok, ga tau mau minta tolong siapa.."

"Lapor, lah!"

"Ga bisa hyung, dia kan bukan neror lewat message tapi neror langsung."

"Mau bagaimanapun itu tetap nggak bisa dibiarkan. Masa iya bokap lo mau anaknya dinikahin psikopat?!" Joshua-hyung tampak terbawa suasana dengan cerita tadi, dan aku pun tertawa.

"Sudah, hyung.. gausah kebawa juga kali keselnya.." sahut Dino.

"Iya, tuh, bener kata si Didin." timpalku, masih dengan tawa kecil.

"Terus ya, Daniel ngajak Hao pergi berdua malam ini. Takutnya, Daniel mau ngelamar Hao, tapi kalo Hao tolak, pasti dia bakal nyalahin Jun-gege." aku melanjutkan cerita tentang kegelisahanku. Makin lama memang makin rumit saja, aku tidak tahu harus apa selain sharing dengan mereka.

"Tch, dia mau ngelamar lo?" tanya Wonwoo, yang tiba-tiba saja muncul dibelakang kami.

"Iya, makanya Hao bingung harus apa..."

"Ya lo tolak, lah! Atau bilang pikir-pikir dulu.."

***

;- junhui's

5.13 PM
Sebuah ketumbenan aku bisa pulang secepat ini. Aku pamit dengan karyawan dan staff, dan tiba-tiba Wonwoo mengirimiku pesan.

Jeon Wonu
Jun, mau ke café nggak?

Wen Junhui
Memangnya kenapa?
Read

Jeon Wonu
Ini, lagi ada pacar lu, dia lagi bebas.

Wen Junhui
Oh.. gue otw kesana deh
Read

Aku pun mengarah ke tempat Wonwoo, dan akhirnya setelah sampai aku menyapa orang-orang yang ada disitu.

Aku duduk dekat Minghao, seperti biasa. Yang lain sedang bersenda gurau, dan tiba-tiba Minghao mengajaknya untuk berbicara 4 mata. Aku dan dia saja.

"Gege."

"Ya?"

"Kita ketahuan sama Daniel."

"Maksud?"

Minghao menjelaskan bahwa sistem hp-nya telah di root dan dipasangkan chip agar bisa di deteksi. Tentu ini adalah masalah besar bagi kita berdua, dan pasti akan berdampak.

"Terus..?"

"Dia ngancem mau bunuh Gege kalau kita ketahuan bareng lagi.." mukanya mulai cemberut.

Ternyata Daniel adalah.. psikopat?

"Terus malam ini aku diajak jalan sama dia, dan katanya dia mau ngasih 'surprise'. Aku nggak tahu apa, pasti dia bakal ngelamar aku."

Melamarnya?

"Kamu beneran itu, Hao?"

"Aku yakin, tapi kalau kutolak, pasti Daniel bakal ngira itu gara-gara Gege. Aku nggak mau Gege kena masalah juga..."

I know exactly how you feel, Hao.

"Ya... Gege harus ngerelain kamu, berarti.."

"Nggaaaa, jangan gituu

Kita harus bisa berjuang bersama, oke? :) "

Berkat perkataan Minghao akupun merasa lebih terpandang.

"Gege jangan pesimis dong, kan Hao masih sayang ama Gege."

Aku tersenyum, ia juga ikut tersenyum.

-

Setelah selesai, kami pun berpisah.

;- minghao's

Aku kembali ke rumah, dijemput oleh Mark.

.

.

.

.

.

.

Tbc

imaginary | junhao ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang