;- junhui's
"Minghao memendam perasaan? untukku?
haha, mungkin khayalan belaka saja," batinku.
Minghao tahu mukaku terlihat seperti tidak percaya. Ia menoleh sedikit dan ternyata aku menoleh di saat yang sama, dan wajah kami berdekatan.
( yaa kira-kira sedekat itulahh yorobun 🌚🌚 )
"kamu bercanda kan, hao?"
Minghao menggeleng pelan kepalanya, ia masih tersenyum.
Aku semakin kaget & bingung. aku juga ingin membagikan tentang perasaanku padanya, tapi aku terlalu malu untuk mengakuinya. Minghao bahkan membuat sebuah lagu yang ia tujukan untuk "for my beloved one and only""perasaan sebagai apa?.."
"lebih dari teman, dan juga lebih dari perasaan seorang sahabat terdekat," jawab Minghao dengan yakin. Aku tidak pernah melihatnya seserius ini dan ia tidak pernah menatapku dengan sebegitu intens-nya.
aku terdiam. aku tidak bisa berkata apapun. serasa hati ingin bicara, tapi mulutku terlalu kaku bahkan mati rasa untuk mengeluarkan sepatah kata saja.
***
;- minghao's
ya, aku yakin dengan perasaanku.
sudah lebih dari 8 tahun aku memendam perasaan tersebut, dan hari ini aku mengeluarkan semua ganjalan didalam hatiku. memang bodoh jatuh cinta dengan seorang laki-laki, apalagi jika orang itu adalah sahabat terdekatku sendiri, Junhui-gege.
aku dapat merasakannya. rasanya perasaanku dengan Jun-gege terpendam didalam hati kita masing-masing.
( liat lirik lagu Thanks. )
"gege?" sudah lebih dari semenit ia terdiam, termenung seperti ada pikiran yang mengganjal.
"kalo ada apa-apa, bilang saja," sahutku.
Junhui-gege menatapku lagi, dan mendekati telingaku.
"gege juga punya perasaan sama kamu, Hao sayang,"
mukaku memerah padam. sekarang akulah satu-satunya yang tidak bisa berkata apapun. aku hanya bisa memeluknya, dan ia membalas pelukanku dengan hangat.
Jun-gege pun menempelkan keningnya ke keningku. entah kenapa ini pertama kali aku bisa sedekat ini dengan Jun-gege. aku tersenyum canggung.
"gege mau apaa?"
"hao mau kan, jadi pacar gege?" katanya pelan.
"aku pasti langsung terima sebelum gege bilang itu," jawabku tersenyum. aku tidak basa-basi, to the point saja.
jun-gege pun mengecup bibirku lembut, sebagai rasa kasih sayangnya, dan aku juga membalasnya lembut. aku menyayanginya.
***
;- junhui's
pagi hari, dan ternyata hari ini adalah hari terakhir minghao libur. minghao akan pulang ke Tokyo sebentar lagi, dan aku akan menjalani rutinitasku lagi sebagai aktor & model, tentunya.
baru jam 7 pagi, tapi matahari sudah bersinar terang. minghao tidak berada di sampingku, mungkin saja ia sedang ke toilet.
setelah aku mengumpulkan seluruh nyawaku, akupun bangun dari tempat tidur dan berjalan ke balkon, tapi minghao tidak ada. ketika aku melihat ke toilet, minghao juga tidak ada, tetapi tidak mungkin jika kejadian semalam hanyalah sebuah mimpi.
tidak, pasti itu bukan mimpi.
aku beranjak keluar dari kamar, dan menuruni anak tangga satu-persatu. bunyi aduan teflon dengan spatula terdengar jelas dari ruangan dapur.
"itu pasti Minghao" batinku. aku sudah tahu kebiasannya setiap pagi, yaitu memasak sarapan. aku melangkah menuju dapur, dan ternyata benar.
aku memeluknya dari belakang, seperti biasa, karena ia suka begitu.
"good morning," kata Minghao lembut sambil mencium pipiku.
"morning hao-ie," aku semakin membenamkan kepalaku ke pundaknya yang tegap.
"ini terakhir kali hao masak buat gege, karena nanti malam hao balik" katanya. aku hanya mengangguk-angguk kepala.
"berarti gege malem ini sendirian lagi,.."
"ya ampun gege, aku nggak lama kok. 2 minggu lagi aku kesini lagi, ada kerja dengan model tapi belum tahu modelnya sama siapa."
"wah iyakah? semoga aja itu gege."
"bisa aja!"
"He he he."
-
Setelah mereka makan sarapan bersama, Minghao mandi terlebih dulu, disusul dengan Jun seselesai itu. Jun mengantar Minghao kembali ke apartemennya, menggunakan mobilnya.
;- minghao's
Jun-gege rasanya sedang tidak senang hari ini, mungkin karena aku akan pulang malam ini dan menurutnya pertemuanku dengannya terlalu singkat. sebenarnya aku juga merasakan yang sama, sih.
kami pun sampai di apartemen, dan Jun-gege memarkirkan mobilnya seperti biasa, dan mengantarkan ke unit apartemen-ku. didalam, seperti biasa, ada renjun, yuta dan jackson.
setelah beberes-beres sekitar 1 jam lebih, akhirnya semuanya selesai. kami pun check out, tapi barang-barang kami masih dititip.
aku, Jun-gege bersama 3 teman yang lainnya pun jalan-jalan, untuk menghabiskan waktu. dan sekarang, Jun-gege menjadi sangat dekat dengan teman-temanku.
kita berjalan kemanapun yang kita mau, dan disitu ada yang menarik, pasti tidak kita lewatkan, termasuk mengabadikan momen bersama.
***
;- junhui's
ternyata waktu berjalan sangat cepat, secepat membalikkan telapak tangan dari bawah ke atas. aku pun mengantarkan Minghao dan teman-temannya ke bandara.
aku menemani mereka masuk, dan masih saja bisa berkeliling.
1 jam terakhir, aku lebih mendekatkan diri kepada Minghao karena aku tahu sebentar lagi dia akan kembali.
-
akhirnya, announcement bahwa pesawat yang akan ditumpangi Minghao sudah terdengar. mereka pun langsung bangun, dan berjalan ke depan gate.
didepan gate, aku hanya berdiri seorang diri sambil melambaikan tangan.
"daah, gege!" katanya riang, sambil berjalan pelan memasuki pintu gate.
aku mengira dia akan meninggalkanku begitu saja, tapi ternyata tidak. ia langsung lari memelukku terlebih dahulu, dan mencium pipiku.
"jaga diri baik-baik, gege ;) "
"iya, pasti."
.
.
.
.
tbc