Cerita di Rooftop

50 13 0
                                    

Hy....

Read, vote, komen, share, follow

No sider, no boomvote, no plagiat, no unfollow

Happy Read!

Author Pov

Matahari bersinar dengan terik, angin menghembus dengan tenang, pagi itu Jimin tengah duduk dimeja makan dengan ekpresi datar.
Dia sangat tidak menyukai kehadiran ayahnya.
Padahal Jimin hanya memiliki ayah sedangkan ibu kandungnya telah meninggal sejak Jimin masih berumur 8 tahun.
Author Pov End

Jimin Pov

Aku menggeser piring didepanku dengan kesal.
"Jimin, ayo lah... Ini demi kepentingan kita... Lagi pula apa susahnya hanya berkencan setelah itu kau tinggalkan"ucap ayah
"Kita? Benarkah untuk kita? Bukankah ayah melakukan ini hanya untuk memenuhi hasrat ayah... Ayah hanya memanfaatkanku untuk memenuhi nafsumu itu, apa ayah pernah memikirkan bagaimana perasaanku huh? "Tanyaku dengan nada menahan tangis
"Jaga omonganmu! Aku bekerja untuk menafkahimu! Menurut saja, ayah tidak mau tau kau harus berkencan dengan seulgi! "Bentak ayah
"Aku tidak yakin kau adalah ayahku"ucapku sambil beranjak pergi keluar rumah.
"JIMINNIE! "panggil ayah

Aku tidak menghiraukan panggilan ayah. Aku memacu mobilku meninggalkan halaman rumah dengan laju.
Air mata tak bisa ku tahan lagi, hatiku benar benar sesak dengan tindakan ayah.
"Ya tuhan mengapa jadi begini"keluhku dengan uraian air mata.

Aku melampiaskan rasa sakit hatiku dengan memacu mobil secepat mungkin. Aku tidak peduli jikalau aku ditilang oleh polisi. Yang ada dihatiku sekarang hanya rasa sakit hati, marah, kesal, sedih yang berkecamuk menjadi satu.
Jimin Pov End

Chae Pov

"Kajja! "Ucapku sambil menarik tangan jungkook
"Ngomong ngomong terima kasih yang kemarin, pasti kau merasa jengkel denganku kemarin bukan? "Tanyaku
"Emm.... Sedikit"jawab jungkook
"Sedikit atau sedikit"ledekku sambil menyenggol jungkook
"Aw... Nuna"ucap jungkook kesal.
Kami berdua berjalan menuju sekolah dengan santai, kaki kami memasuki gedung sekolah, aku dan jungkook berpisah karena kelas tingkatan kami berdua berbeda.

"Bai jungkookie"ucapku sembari melambaikan tangan
Kakiku melangkah masuk kedalam ruang kelas.
Seperti pagi biasanya aku selalu membaca buku dibangkuku. Jangan kalian kira aku adalah siswi yang pintar dengan hobi membaca, aku bukanlah siswi yang pintar, pekerjaan rumah saja aku sering meminta bantuan jungkook untuk menjawabnya.

Aku kadang juga merasa minder Melihat jungkook mengerjakan tugas milikku, jungkook juga penggila game tapi bagaimana dia bisa menjadi siswa yang pintar. Aku sangat benci ketika eomma membanding bandingkan kepintaranmu dengan jungkook ketika sedang dimarahi.

Jimin masuk kedalam kelas, kulihat wajahnya sedikit lesu, dia duduk dibangkunya dengan malas, bahkan dia tidak menyapaku sama sekali. Sebenarnya aku ingin bertanya namun aku ragu ragu.
Chae Pov End

Author Pov

Jam pelajaran dimulai semua siswa mengikuti pelajaran dengan tertib begitu juga dengan jimin. Namun, jimin hanya termenung sembari menatap kosong kepapan tulis. Bahkan ia tidak menyadari jika sedari tadi chae memperhatikannya dengan cemas.

Kring~

Jam istirahat tiba, seluruh siswa keluar dari kelas menuju kantin. Kini dikelas hanya tersisa chae dan jimin.
Author Pov End

Jimin Pov

Aku masih terdiam ketika jam istirahat telah tiba, entah mengapa aku merasa sangat lesu hari ini.
"Jimin ssi"panggil chae
"Ah ne ada apa"jawabku
"Apa kau sakit? "Tanyanya cemas
"Tidak"jawabku lesu
"Tapi sedari tadi kau hanya diam, dan wajahmu juga terlihat lesu, kalau kau sakit aku akan mengantarmu ke UKS"ucap chae
"Ah tidak perlu.. Aku tidak sakit aku hanya lelah saja"ucapku sambil tersenyum kearah chae

A Love Triangle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang