Papa Kiara calling
"Hallo, om?"
'Hallo, Andin.. Kiara lagi sama kamj nggak?' tanya seorang pria di seberang sana
"Eum.. Enggak tuh om."
'Oh, gitu ya? Yaudah deh. Makasih Andin. Maaf om ganggu.'
Belum juga Andin menjawab, eh, telfonnya sudah putus duluan.
"Siapa, Ndin?" tanya Bianca
"Papanya Kiara."
"What?! Papanya?! Pasti nanyain Kiara lagi sama kita atau enggak! Pasti Kiara nggak dirumah!" ucapnya sambil berteriak.
"Usshhh... Iya. Gue tau pasti Kiara nggak dirumah. Tapi jangan teriak-teriak juga kali ngomongnya. " Andin heran, kenapa sahabatnya yang satu ini seperti tidak takut suaranya habis ya?
"Ini jam... " Bianca melihat ke jam tangannya "Jam tujuh, Ndin. Kira-kira, jam segini kemana ya tuh anak?"
"Tenang. Gue tau dia kemana, sama siapa. Dia bilang ke gue. Tapi dia juga bilang, jangan ada yang tau, dan nyamperin dia. Sekalipun itu kita," jawabnya sambil menuangkan sirup ke gelasnya.
"Hah.. Ngapain lagi tuh anak coba? Nggak kapok apa?" Kinan juga heran terhadap Kiara.
"Doain aja dia nggak kenapa kenapa." Dan anehnya, tumben sekali kali ini Cathrin selow. Kalem. Mungkin dia... Dia.. Ah.. Nggak tau deh.
Jadi, ceritanya itu, di rumah Andin lagi ada acara makan-makan. Tapi, berhubung acara Kiara udah duluan adanya sebelum Kiara diberi tau, jadi Kiara tidak bisa datang. Dan hanya memberi tahukan kegiatannya kepada Andin.
***
Kiara akhirnya sampai di tempat yang di janjikan.
"Wohoo! Akhirnya lo dateng juga! " sapa lelaki yang mengajaknya tadi siang.
"Lo pikir, gue nggak bakal dateng, gitu?" tanyanya balik dengan nada yang dingin sesaat setelah turun dari mobilnya.
"Ya, secara kan bokap lo ketat."
"Hah.. Ayo mulai! Nggak usah ngomongin itu!"
"Sorry sorry."
"Never mind."
"Lo nggak bakal nanya, gue siapa?"
"Gue tau. Lo Erlan."
"Tau darimana?"
"Heh.. Apa sih yang Kiara nggak tau?"
"Tau keluarga gue?"
"Eum.. Sayangnya, belum"
"Nggak usah tau. "
"Terserah. Dan yang gue tau, lo itu murid yang mau pindah ke sekolah gue. Ke kelas gue lagian. "
Laki laki itu terkekeh.
"Suka suka gue ya.. Gue sekolah juga bayar."
"Katanya dari USA. Padahal muka-mukanya anak Bandung."
"Lah? Terus kenapa lo yang sewot?"
"Terserah!"
Melihat Kiara seperti itu, Erlan seakan kembali ke masa lalunya. Sekitar 3 tahun lalu, saat semua belum banyak berubah. Ups, stop nostalgia.
"Yaudah, ayo!"
"... "
Mereka pun bersiap di mobil masing masing. Memanaskan, dan mengambil posisi start.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh [COMPLETE]
Roman pour AdolescentsApa jadinya jika seseorang yang ceria ternyata memilik dua kepribadian? Akankah kalian sebagai temannya akan tetap menemaninya? Kiara terlahir berbeda, bukan secara fisik, tapi secara mental. Bukan secara otak tapi secara batin. Kalian yang mengena...