Part 3 ✅

3.8K 181 1
                                    

"Siang kak!" sapa salah seorang anggota sanggar yang lebih muda dari Kiara.

"Siang! Bu Tiara dimana?" kali ini senyum Kiara terkembang dengan indahnya.

"Di ruang kostum, kak.. Nungguin kakak tadi."

Kiara pun berjalan menuju ruang kostum. Salah satu ruangan ter-favorit-nya.

"Bu Tiara?"

Bu Tiara yang sedang melamun langsung berbalik.

"Kiara? Udah dateng? Sini duduk"

Kiara menghampiri Bu Tiara
"Iya bu, kenapa?"

"Lusa, ada pesta rakyat. Sama seperti dua tahun lalu."

"Disini lagi?"

"Iya. Kamu juga dibayar kok, tenang."

"Oke. Tarian yang kemarin kan?"

"Iya"

"Oke. Kalo gitu, Kiara bisa. Dispensasi sekolah, kan?"

"Iya, Kiara"

"Oke!"

"Hari ini kamu ambil bajunya ya, terus langsung pulang"

"Siap bu!"

Kiara menuruti semua perintah Bu Tiara. Setelah mengambil kostum, Kiara keluar area sanggar. Ke tempat ia biasa bermain.

Danau. Ya, disana biasanya Kiara menghabiskan waktunya saat ia meras tidak enak di rumah. Sambil melempar lempar batu ke tengah danau. Itu kebiasaannya. Setidaknya itu membuatnya tenang.

"Gue temenin ya?" ucap seseorang tiba-tiba yang Kiara rasa asing di sampingnya itu.

Kiara hanya menengok dan mengangguk.

"Lo Kiara kan?"

Kiara kembali melihat laki-laki seumurannya itu. Kiara memperhatikannya dengan seksama, apakah dia pernah bertemu lelaki itu sebelumnya?

"Iya. Tau dari mana?"

"Rahasia."

Kiara membuang pandangannya terhadap lelaki itu. Satu kata untuknya. Aneh.

"Seriusan lo nggak kenal gue?" tanya laki-laki itu kepada Kiara.

Kiara menggeleng, "Nggak."

"Kalo gitu, lo bakal kenal dan deket sama gue kalo gitu."

Kiara hanya tersenyum tipis kepada orang itu.

"Lo suka tempat ini?"

"Gue selalu suka tempat ini."

"Sama dong kayak gue"

Ingin sekali Kiara menjawab Emang gue nanya? Tapi, diurungkannya niat itu.

"Gue denger, lo suka balapan"

"Iya"

"Malem ini? Kita balapan mau? Nggak ada taruhan, nggak ada penonton. Cuma kita. "

"Eum.. Not bad."

"Oke, jam tujuh malem. Sirkuit lo biasa nguji."

"Lo tau emang?" Kiara dibuat sedikit bingung, kenapa? Karena tidak semua orang tau dimana tempat ia biasa memacu mobilnya dengan nafsu.

"Apa yang gue nggak tau tentang lo?"

"Oke. Jam 7"

"Siip. Gue tunggu." lelaki itu berdiri "Gue balik duluan."

Kiara hanya mengangguk.

"Satu lagi!" lelaki itu berbalik lagi kepada Kiara "Lo, jangan deket deket sama orang yang katanya 'cewek paling cantik' di sekolah lo. Bahaya."

Rapuh [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang