"Pa.. Papa?"
Kiara kaget dan takut melihat papanya ada disini.
"JADI GINI KAMU DI SEKOLAH?! BOLOS PELAJARAN! NGGAK DI KELAS! NGAPAIN KAMU DISINI?!"
Kiara hanya tertunduk dan memejamkan matanya. Berharap ini semua hanyalah mimpi.
"Lan, lo pergi gih," lirihnya
"Gue tetep disini."
Kiara bisa apa jika Erlan sudah berkeinginan.
"KAMU NGAPAIN MASIH TETEP DISINI?! TERNYATA BENER APA YANG DIOMONGIN TEMEN TEMEN KAMU! ORANG DI SEKITAR KAMU NGGAK BAWA KEBAIKAN BUAT KAMU!!!"
Kiara masih menunduk dan memejamkan matanya dengan keras. Semoga papanya cepat selesai.
"KAMU MAU PULANG ATAU MAU KE KELAS?!"
"Aku ke kelas." ucapnya sembari berjalan keluar aula.
Erlan menyusul dibelakang nya. Namun, tangannya ditahan oleh Ferry.
"Jangan dekati anak saya lagi," titahnya dingin dan keras.
"Maaf. Tapi saya tidak bisa. Saya tau siapa anda."
Erlan langsung meninggalkan Ferry dan menyusul Kiara.
Ternyata, Kiara ke rooftoop. Ia duduk di pinggiran nya. Kakinya menggantung.
Seram memang. Namun, Kiara sudah biasa.
"Udah gue bilangin lo pergi," sambutnya kepada Erlan.
"Dan gue juga udah bilang gue nggak mau ninggalin lo."
Kiara hanya bisa terdiam.
"Maaf. Lo udah masuk dan tau terlalu jauh tentang hidup gue."
"Nggak papa. Gue tau lebih dari semua ini."
Kiara kini bingung.
"Sebenernya, lo siapa?"
"Erlan."
"Kok lo tau siapa gue sebenernya? Tapi gue nggak tau siapa lo"
"Lo bakal tau. Tapi nanti."
"Terserah lo deh."
"Lo mau nggak ke rumah gue?"
"Kapan?"
"Hari ini."
"Nggak bisa. Maaf."
"Kenapa?"
"Karena pasti lo yang kena marah papa. Gue nggak mau."
"Yaudah. Ntar, gue anter pulang ya?"
"Hmm.." Kiara mengangguk.
Namun, senyumnya belum juga terkembang sedari tadi.
-Flashback on
To : Mr. Ferry
Sent a picture•From : Mr. Ferry
•Dimana?!To : Mr. Ferry
•Aula sekolahFrom : Mr. Ferry
•Good job young ladyLalu, 5 menit kemudian, Ferry sampai di aula sekolah Kiara.
Dan, benar. Kiara sedang bersama Erlan disana.
-Flashback off
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh [COMPLETE]
Fiksi RemajaApa jadinya jika seseorang yang ceria ternyata memilik dua kepribadian? Akankah kalian sebagai temannya akan tetap menemaninya? Kiara terlahir berbeda, bukan secara fisik, tapi secara mental. Bukan secara otak tapi secara batin. Kalian yang mengena...