|| Hukuman ||

2.2K 109 0
                                    

Asal kau tau!
Mencintai tanpa berani mengungkapkan itu menyakitkan.

"Mel..ayo dong cepetan" ajak Aletha yang tidak sabar menunggu Melati yang sedang merapihkan alat tulisnya.

"Bentar tha.." jawab Melati meresleting tasnya.

"Ayoo.." Aletha jalan terlebih dahulu menuju pintu.

"Aletha kenapa sih kok kaya buru buru gitu,aneh banget" ucap Melati melirik Dara.

Dara mengangkat bahunya tidak tahu.
Aletha jalan sedikit berlari sampai sampai sahabatnya tertinggal jauh,sesekali Aletha berhenti untuk menunggu Dara dan Melati tetapi setelah itu ia kembali jalan dengan cepat menunju kantin.
Sesampai di kantin Aletha langsung membeli dua botol air mineral dan satu bungkus roti,yang tadinya hanya Melati yang merasa heran dengan tingkah laku Aletha sekarang Dara pun merasakan heran juga.

"Bu,saya beli dua air mineral sama rotinya"

"Ini uangnya ya" Aletha memberikan uangnya.

"Iya neng.."

"Makasih.." ucap Aletha.

"Tha, lo haus?sampe beli dua botol air gitu" tanya Dara bingung.

"Gw udah beli air minum kok tha" ucap Melati.

"Kalian duduk aja ya duluan,nanti gw nyusul" suruh Aletha yang berlalu pergi.

"Lo mau kemana?!" Teriak Dara tetapi tidak didengar oleh Aletha.Dara hanya memasang muka melasnya karena pertanyaannya tidak dijawab Aletha.

Rambut panjang Aletha yang tidak ia ikat berkibar kibar karena langkah larinya yang begitu cepat menelusuri koridor sekolahnya,hati Aletha begitu senang ketika ia membawa makanan dan minuman untuk orang yang ia sayangi dan orang yang menanggung hukumannya juga.

Aletha nampak bingung ketika ia sampai tepat didepan tiang bendera,tadi pagi sebelum Aletha memasuki kelas ia melihat Argha sedang berdiri didepan tiang bendera tapi sekarang Argha sudah tidak ada,apa Argha sudah selesai menjalankan hukumannya?
Bola mata Aletha dengan tajam melongok ke segala sudut lapangan tiba tiba tatapan Aletha terhenti disebuah pohon yang disampingnya terdapat Argha sedang duduk,Aletha mencoba mendekati Argha dengan tubuh yang sedikit lemas langkahnya berhenti ketika ia melihat Argha tidak sendirian ada sosok perempuan bersamanya dan itu Nadia.

Aletha tersenyum kecil melihat Argha bersama Nadia "gw telat" gumam Aletha.

Makanan dan minuman yang Aletha beli sudah tidak berguna untuk Argha karena Argha sudah memakan makanan dan minuman yang Nadia sudah bawa untuknya,hati Aletha serasa teriris iris ketika ia melihat Nadia mengusap usap pelipis Argha yang berkeringat. Aletha memalingkan tatapannya yang sudah tidak kuat menahan air mata ia membalikan tubuhnya dan berlalu pergi.

"Apaan sih nad" Argha menghempaskan tangan Nadia dari pelipisnya.

"Kamu keringetan gha" ucap Nadia.

"Lebay tau gk!"

"Gw mau ke kelas,makasih makanan sama minumannya" Argha bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Nadia sendirian.

"Mau sikap kamu kaya gimana pun.rasa sayang aku gk akan pernah berubah gha" gumam Nadia menatap Argha yang telah menghilang.

Aletha menghampiri sahabatnya di kantin dengan wajah yang terlihat sedih dengan tubuh yang sangat lesu.

ALETHA ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang