|| Terungkap ||

2.3K 105 0
                                    

"kamu tau sumber kecewa?
Apa?
Hati yang terlalu berharap kepada manusia dan bodohnya aku masih berharap ke kamu".


TETTT....

Semua guru dan siswa menyelesaikan jam belajar mereka karena bel pulang sekolah telah berbunyi,seluruh siswa berkeluaran dari kelas mereka untuk pulang ke rumah masing masing.

"Lo berdua jangan lupa sama hukuman yang tadi ya" ucap Argha ke Ilham dan Diki.

"Yang lo inget itu doang gha" kata Ilham melas.

"Gw itu lebih inget kebaikan orang dari pada kejahatannya. Makanya gw cuma inget kebaikan lo" jawab Argha.

"Ini mah namanya pemaksaan bukan kebaikan" celetuk Diki.

"Makanya kerjainnya yang ikhlas biar jadi kebaikan bukan pemaksaan" saut Argha.

"Sok bijak lo!" Cibir Dara.

"Salah mulu gw mah" melas Argha.

"Tha lo balik sama siapa?" Tanya Melati ke Aletha.

"Sama gw" jawab Argha menatap Melati dengan wajah dingin.

"Gw kan nanya sama Aletha bukan sama lo" kesal Melati.

Dara menyenggol bahu Aletha sambil senyum yang meledek Aletha.

"Apaan sih" gumam Aletha.

Saat mereka ingin keluar dari kelas tiba tiba Bu Rahma guru IPS yang tadi mengisi mata pelajaran terakhir memanggil Aletha.

"Aletha" panggil Bu Rahma dari arah meja guru.

Aletha menolehkan kepalanya ke arah belakang "iya Bu.."

"Kalian duluan aja ya" suruh Aletha.

"Iya tha".

"Gw tunggu ditilang bakso tadi pagi ya" ucap Argha yang dibalas anggukan Aletha.

Aletha menghampiri Bu Rahma yang sedang merapihkan buku tugas yang tadi teman kelas Aletha telah kumpulkan.

"Ibu minta tolong ya sama kamu"

"Tolong taro buku ini dimeja kantor ibu,soalnya ibu mau ke toilet sebentar" pinta Bu Rahma.

"Oh iya Bu.." Aletha menerima buku yang diberikan Bu Rahma dan berlalu pergi menuju kantor.

Aletha jalan sendirian sambil membawa tumpukan buku yang lumayan berat dengan melewati lorong sekolahnya yang tinggal beberapa siswa berada disana.Langkah kaki Aletha terhenti didepan ruang BP karena ia mendengar suara omelan didalam ruangan tersebut. Dengan rasa penasaran Aletha mengintip dari sela sela pintu dan melihat siapa orang yang sedang dimarahi Pak Elang a.k.a guru Bp.Aletha terkejut ketika ia melihat orang yang sedang dimarahi Pak Elang,bagaimana tidak orang tersebut ialah Reza.

"Maafin saya Pak" ucap Reza.

"Kamu kira minta maaf segampang itu?! Setelah kamu merusak ruang osis tadi!!" Omel Pak Elang.

"Saya gk sengaja Pak".

"Sengaja atau tidak kamu tetap bersalah Reza!!"

"Maafin saya Pak..apapun hukuman bapak saya terima".

"Memang kamu harus dihukum!"

"Hukuman kamu,rapihkan ruangan osis seperti semula dan barang barang yang telah kamu rusak sekolah tidak bertanggungjawab dan kamu harus ganti kerugiannya sendiri" lanjut Pak Elang.

"Baik Pak.." jawab Reza.

"Dan ini surat peringatan untuk kamu tolong sampaikan ke orang tua kamu agar mereka menemui saya besok" ucap Pak Elang.

ALETHA ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang