17

519 23 2
                                    

                             🎵It's impossible to get you off my mind

                                i think about hundred thoughts,and you're ninety nine

                               i've undrestood that you will never be mine

                              and that's fine,i'm just breaking inside🎵

                                                                              ****

Senin,pukul 09:30 dan deandra masih terbaring dikamarnya,sejak kejadian malam itu ia jadi sangat malas untuk melakukan apapun,deandra juga belum mau bertemu dengan edgar. ia benar-benar menyesali perbuatan edgar,rasa bersalah terus mengganggu dirinya. 

Dendra pun beranjak dari atas kasur,ia mengambil sepasang gelang yang berbeda warna dari dalam laci yang berada di meja belajarnya,deandra pun tersenyum miris menatap gelang itu,saat ini ia benar benar merindukan arga,rindu sekali. 

"arga,maaf. seandainya gue jujur dari awal pasti semua ga bakal gini" deandra merutuki dirinya sendiri,gadis itu pun mengenakan gelang tersebut dipergelangan tangan kirinya. semenjak arga tau semuanya deandra tidak pernah melihat pria itu memakai gelang ini lagi

deandra berjalan ke kasur,ia mengambil handphone-nya yang berbunyi menandakan ada yang menelfon, "assalamualaikum gar,kenapa?" seru deandra kepada penelfon diseberang sana

"waalaikumsalam,kok ga sekolah kamu?" 

"oh,aku lagi ga enak badan" deandra pun harus berbohong karena tidak mungkin ia jujur kepada edgar dan bilang kalau ia tidak mau bertemu dengan pria itu

"kok ga bilang aku? pulang sekolah nanti aku kerumah kamu ya" 

"oh iya iya"

"yaudah,udah dulu ya. assalamualaikum sayang"

"waalaikumsalam" deandra pun langsung memutuskan panggilan,ia melempar handphone-nya kesembarang arah diatas kasur 

ah,rasanya ia malas sekali bertemu dengan edgar. ia masih merasa dengan sikap edgar yang bertindak tanpa berfikir panjang,gadis itu pun kembali merebahkan badannya diatas kasur. ia tersenyum saat mengingat kembali memori memori nya bersama arga

gadis itu pun sadar dengan apa yang ia pikirkan,kenapa ia memikirkan arga dan malah kesal dengan edgar sampai seperti ini? lagipula edgar melakukan itu atas dasar cemburu,dan juga edgar kan pacarnya jadi wajar wajar saja edgar seperti itu. kenapa ia selalu membela arga? tidak mungkin dia menyukai arga,tidak tidak. 

deandra pun membuang jauh jauh pikirannya tentang arga,tapi semakin ia mencoba melupakan arga semakin kuat pula pikirannya tentang arga. 

gadis itu pun kembali meraih ponsel nya lalu membuka aplikasi line dan langsung mencari kontak maura. 

To: Maura cecan unceha 

Ra? 

From: Maura cecan unceha

apa bebs?

To: Maura cecan unceha

Lo pernah ga sih ngerasain sayang sama dua cowo sekaligus? 

From: Maura cecan unceha

wagelaseh 

gue sih belom pernah,soalnya gue kalo satu cowo ya satu doang 

kenapa de? 

To: Maura cecan unceha

Oh ngga,ra 

Deandra pun kembali menutup handphonenya,ia benar benar frustasi tentang perasaannya saat ini. ah sudahlah,deandra pun memejamkan matanya dan hendak tidur kembali

.

.

.

tok tok 

"de,ada edgar itu dibawah"

"de"

deandra membuka matanya perlahan,ia pun beranjak dari kasur lalu mencuci muka setelah itu ia membuka pintu. rika sedang berdiri didepan pintu kamar deandra

"itu ada edgar,sayang" ucap mama deandra dengan nada lembut,deandra pun hanya menganggukan kepalanya. setelah itu ia langsung bergegas kebawah untuk menemui edgar. 

deandra pun duduk diatas sofa,ia duduk disamping edgar.

"gimana? pusing?" edgar mengusap usap kepala deandra 

"udah mendingan" deandra pun tersenyum tipis kepada edgar 

"bagusdeh,ini aku bawain makanan kesukaan kamu. martabak coklat keju" seru edgar

deandra pun hanya mengiyakan omongan edgar,ah dia benar benar malas bertemu edgar. 

"mau minum ga? biar aku ambilin" tawar deandra,sebenarnya itu hanya alibi ia saja agar bisa menjauh sebentar dari edgar 

"ga,gausah sayang" edgar pun kembali mengusap usap kepala deandra

"oh okey" deandra kembali tersenyum,ia menyandarkan badannya disofa sambil memejamkan mata. deandra menggenggam tangan edgar,ada sedikit rasa bersalah dalam diri deandra kepada edgar. ia seperti mengkhianati edgar,tapi mau di apakan lagi. perasaan seseorang itu tidak ada yang tau bukan? 

"kenapa sayang? masih pusing?" 

deandra mengangguk-anggukan kepalanya

"yaudah kamu kekamar aja,aku temenin"

gadis itu pun membuka matanya lalu beranjak dari sofa dan pergi keatas,edgar pun menyusul dibelakang deandra. sesampainya dikamar deandra langsung merebahkan badannya diatas kasur,edgar pun duduk disamping deandra. mereka membiarkan pintu kamar deandra terbuka 

"pusing banget hm?" edgar mencium lembut kening deandra

"ngga kok" deandra menarik tangan edgar,ia meletakkan tangan edgar dipipinya. gadis itu menatap mata edgar,ia pun bertanya pada dirinya. apakah ia sudah tidak mencintai edgar lagi? lama kelamaan ia merasa biasa saja didekat edgar,tidak se-spesial dulu. 

"aku sayang kamu,gar" seru deandra lembut 

edgar pun tersenyum mendengar pernyataan deandra barusan sembari mengusap usap pipi deandra, "aku juga sayang sama kamu,de" 

deandra pun tersenyum manis bukan karena ucapan edgar,tapi karena ia mengingat perlakuan arga pada dirinya. ia benar benar merindukan sosok arga,ah tapi tidak mungkin deandra menyayangi arga lebih dari teman dan tidak mungkin ia meninggalkan edgar. hati deandra benar benar dilema saat ini 

.

.

.

.

TBC guys hehe,buat yang lupa tentang gelang itu silahkan bukan part 7 lagi ya guysss. don't be silent reader,dan jangan lupa vote+comment. gomawooo ^^

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang