19

554 25 2
                                    

                  "bukan kau yang memberi harapan,hanya saja aku yang terlalu berharap. maaf"


Arga menghempaskan badannya yang terasa lengket diatas sofa yang berada di ruang tengah,pria itu mengusap wajahnya. ia merasa sangat lelah hari ini,sejak kejadian malam itu apapun yang ia lakukan terasa begitu berat. 

Setiap arga memikirkan deandra hatinya terasa begitu sakit,berbeda dengan dulu. Dulu,setiap ia memikirkan gadis itu ia merasa begitu senang tapi dengan saat ini. Rasanya ia begitu kecewa tapi ia juga sangat menyayangi deandra,apakah ia harus melupakan deandra atau malah memperjuangkan gadis itu? arga tidak tau harus bagaimana,ia merasa serba salah saat ini 

arga mengacak-acak rambutnya dengan kasar,ia benar benar frustasi saat ini, "ahh kenapa sih lo harus masuk kedalam hidup gue? kenapa lo harus bohong sama gue? kenapa?!" arga bertanya-tanya sendiri,ia menyesali segala hal yang membuatnya dekat dengan deandra

lia pun turun dari lantai atas setelah mendengar omongan arga tadi,ia menghampiri arga lalu duduk disamping pria itu. ia menyentuh pundak arga dengan lembut, "hey,anak mama kenapa hm?" 

"ngga ma,aku gapapa" jawab arga

"jangan bohong,ini mama kamu bukan orang lain,kalo lagi ada masalah cerita aja" 

arga pun menceritakan semua masalahnya dengan deandra,dan tentunya lia mendengarkan nya

setelah arga selesai menceritakan semuanya kini giliran lia untuk berbicara, "mama yakin pasti dia bohong ke kamu itu ada alesannya,setau mama dia itu anak baik. apa salahnya kamu maafin dia,coba deh kamu dengerin penjelasan dia dulu. dan kalau kamu beneran sayang sama dia,perjuangin dia" saut lia dengan nada yang bisa menenangkan hati 

arga pun mengangguk dan mulai mempertimbangkan ucapan mamanya barusan,apakah ia harus benar benar memperjuangkan deandra? bagaimana jika itu semua sia-sia? ah,yasudahlah apa salahnya ia mencoba dulu 

"yaudah deh ma,arga bakal perjuangin dia" arga memberikan senyuman 5 jari kepada mamanya itu 

"nah gitu dong,itu baru anak mama. yaudah gih mandi sana" ucap lia sembari mengusap usap kepala arga

arga pun pergi kekamar dan bergegas mandi 

.

.

.

"gimana? bener kan omongan gue? arga itu emang suka sama deandra,dan juga arga pernah bilang ke gue kalo dia bakal rebut deandra dari lo" 

mendengar penuturan perempuan yang sedang dihadapannya itu pun membuat emosi edgar semakin meledak-ledak,ia mengepalkan kedua tangannya. siapapun tidak akan bisa merebut deandra darinya

"lo tenang aja,gue punya rencana" ucap gadis itu yang diiringi dengan senyuman liciknya

gadis itu menjelaskan apa rencananya kepada edgar dan tampaknya edgar tertarik, "oh oke,gue setuju sama rencana lo" ucap edgar

gadis itu pun tersenyum penuh kemenangan, "deandra,lo tunggu aja"  batinnya

                                                                                  ***

Deandra duduk diatas kasur king size miliknya,ia memijit mijit sekitar pelipisnya. kepalanya terasa sangat pusing,mungkin karena terlalu banyak hal yang ia pikirkan. 

"ah, lama lama bisa mati gue kalo gini mulu" keluh gadis itu pada dirinya sendiri 

deandra meraih note book miliknya yang berada dinakas samping kasurnya,ia membuka halaman pertama buku itu. senyuman tipis terukir diwajah deandra 

halaman pertama buku itu berisi tentang curhatan deandra saat ia masih menyukai edgar,belum berpacaran dan juga belum dekat. saat itu ia masih menjadi pengagum rahasia edgar

deandra terus membuka halaman demi halaman,gadis itu pun berhenti membolak-balik buku itu,ia tersenyum miris melihat tulisan dibuku itu yang dihiasi dengan beberapa foto dirinya dengan arga. yap,deandra memang pernah menulis sesuatu tentang arga dan menempelkan fotonya bersama arga

andai saja waktu bisa diulang pasti deandra akan kembali ke masa dimana ia pertama kali bertemu dengan arga,kalau saja saat itu ia tidak berbohong pasti semua itu tidak akan seperti ini 

gadis itu terus merutuki dirinya sendiri, "deandraaaaaaa,kenapa sih lo itu bego bangetttt" ucapnya yang menyalahkan dirinya sendiri 

deandra meraih ponselnya lalu merebahkan badannya,ia menatap layar ponselnya. terdapat notifikasi pesan masuk dari maura,deandra pun membuka pesan itu 

From: Maura cecan unch 

WOIIII

deandraaa!!!

Lo tau? gue putus sama nathan 

gue sedih de,gue pengen ketemu sekarang

Betapa terkejutnya deandra membaca pesan dari sahabatnya itu,bagaimana bisa maura dan nathan putus? bukannya mereka saling sayang satu sama lain? 

To: Maura cecan unch 

Okay,di cafe biasa ya ra

Deandra pun langsung bergegas bangkit dari kasurnya,ia langsung mengganti baju dan bersiap siap untuk pergi. setelah selesai gadis itu pun turun kebawah dan meminta pak ega untuk mengantarnya. 

Selama diperjalanan menuju cafe,deandra terus bertanya tanya kepada dirinya sendiri bagaimana bisa maura dan nathan putus? ah pasti ada sesuatu yang salah

Setelah 20 menit diperjalanan deandra pun akhirnya sampai,ia langsung turun dari mobil dan memasuki cafe itu. ternyata maura sudah menunggu dimeja bernomor 20,deandra pun langsung menghampiri sahabatnya itu 

mata maura tampak sembab, "ra, lo bisa cerita sekarang" ucap deandra dengan lembut

"de,lo tau? nathan mutusin gue cuma karena masalah sepele" maura kembali menangis,dan tentu saja deandra menenangkan maura 

"dia nyuruh gue jauhin lo,dan gue gamau terus dia mutusin gue" sambung maura

"hah?!" deandra sontak kaget, "gimana gimana? dia nyuruh lo jauhin gue? kenapa?" 

maura menganggukkan kepalanya, "dia bilang edgar nyuruh kita semua jauhin lo de,atau ga kita semua bakal celaka terutama arga. nathan ga mau edgar nyakitin gue ataupun arga,tapi karena gue ngeres ga mau jauhin lo nathan jadi kebawa emosi,dan dia mutusin gue. dia bilang semuanya terserah gue mau dilindungin apa ngga,jadi ya akhirnya kayak gitu de,jahat banget kan?" tangisan maura pun semakin menjadi,deandra mengusap usap punggung maura

"udah ra,ntar biar gue bilangin ke edgar,ke nathan juga. maafin gue ra,gara gara gue lo jadi korban,maaf ra" ucap deandra penuh penyesalan

"ga de,bukan salah lo. gue yakin ada sesuatu yang bikin cowo lo jadi gitu" 

deandra pun hanya terdiam,bagaimana bisa edgar bersikap seperti itu? nathan dan maura kan tidak salah apa-apa,ah pokoknya deandra harus bertemu secepatnya dengan edgar

.

.

.

TBC,Jangan lupa vote+comment yooow

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang