edgar melirik ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangan kiri nya, saat ini sudah pukul 17.12 namun athala tak kunjung datang
"yaelah, jadi apa kaga sih nih orang" ucap edgar dengan nada kesal
tak sampai 5 menit seorang wanita pun datang menghampiri edgar dan duduk di kursi yang ada di hadapan edgar
"sorry tadi macet" ucap wanita itu sembari membenarkan rambutnya yang terlihat kusut
"yaudah langsung ke inti aja, jadi rencana lo apa?" ucap edgar tanpa memba-bi-bu
athala pun menampilkan senyuman miringnya, ia menjelaskan apa rencana licik yang sudah bersarang di pikirannya itu, edgar pun mengangguk angguk mendengarkan ucapan athala
"gimana?" tanya athala setelah selesai menjelaskan rencana nya
edgar pun tampak sedang berpikir-pikir, "apa ini ga fatal? gua takut ntar ini masalahnya jadi kemana mana" ucap edgar dengan raut wajah yg sedikit ragu
"lo tenang aja, serahin aja semua ke gua gua udah mikirin ini mateng mateng" balas athala meyakinkan edgar
"okay kalo kayak gitu, gua setuju"
"deal?"
"deal"
edgar dan athala pun berjabat tangan tanda setuju dengan rencana itu, mereka berdua pun menyantap makanan yang sudah edgar pesan tadi sembari bercerita lagi tentang rencana mereka itu
.
.
.
.
.deandra menatap layar handphone-nya sembari menunggu arga yang sedang memesan tiket, ia fokus menonton trailer film yang akan ia tonton dengan arga saat ini
arga yang sudah selesai memesan tiket pun memperhatikan deandra yang terlihat sangat serius, pikiran jahil arga pun muncul
arga berjalan pelan pelan mendekati deandra, "DOR!" arga mengagetkan deandra dengan berteriak tepat didepan telinga deandra sambil menepuk bahu deandra
"EH KODOKK!" teriak deandra yang sangat terkejut, orang orang disekitar mereka pun memperhatikan deandra dengan tatapan heran. sadar dilihat oleh orang orang, deandra merasa begitu malu, pipi nya menjadi merah seperti kepiting rebus sedangkan arga hanya tertawa terbahak bahak menyaksikan reaksi deandra tadi tanpa mempedulikan orang orang disekitarnya
"hahaha kocak banget muka lo pas kaget" arga tetawa begitu lepas sembari memegang perutnya yg sakit karena tertawa berlebihan
deandra terlihat sangat kesal, "apaan sih lo? ga lucu tau" deandra mencubit kuat lengan kanan arga
"aduh aduh, ampun" ucap arga dengan sedikit tertawa
"ngeselin!" deandra mengerucutkan bibirnya karena merasa sangat kesal dengan arga, "tau ah, bete" deandra pun keluar dari bioskop dan jalan meninggalkan arga
"eh tunggu" arga pun mengejar deandra, arga merangkul pundak deandra dan mengusap pelan lengan gadis itu "maaf atuh neng geulis"
"ga" saut deandra dengan nada jutek, ia menyingkirkan tangan arga yang sedang merangkulnya itu
"hahaha gemes banget sih" arga mencubit kuat pipi kanan deandra
"awww sakit argaaa!" gadis itu melepaskan tangan arga lalu menatap arga dengan sinis, "gua pulang nih?!" ancam deandra
"eh ngga ngga, janji deh ga kayak gitu lagi yayaya?" arga menampilkan wajah sok imutnya itu, mungkin orang lain akan merasa mual melihat mimik muka arga yang seperti itu, namun tidak bagi deandra, gadis itu malah gemas dengan arga yang seperti itu. memang aneh
"yaudah deh di maafin kalo gitu, yaudah yuk kita makan" deandra menggenggam tangan arga, gadis itu berjalan menuju restoran. ntah kenapa rasanya jantung arga seperti ingin meloncat keluar, ia membalas genggaman deandra dan mengikuti langkah deandra.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Teen Fiction"gue cuma minta satu,jangan pernah pergi. gue ga mau kehilangan orang yang gue sayang -arga" Arga ivarel,seorang pria yang bisa dibilang tampan,asik tapi kadang menyebalkan,dan juga ia adalah kapten basket di SMA Garuda ia juga termasuk the most wan...