Deandra bangkit dari tempat duduknya,baru saja ia hendak melangkahkan kakinya suara berat milik arga membuat gadis itu menghentikan langkahnya.
"mau kemana?" deandra menoleh ke arah arga
"mau ke toilet,bentar aja kok" arga mengangguk mendengar jawaban dari deandra,gadis itu kembali melangkahkan kakinya lalu permisi kepada guru yang sedang mengajar
Brak!
Suara itu sukses membuat deandra terlonjak kaget,suara itu berasal dari pintu toilet yang tiba tiba saja ditutup dengan kasar oleh seorang wanita dengan tampang seperti orang yang sedang marah. Wanita itu adalah athala,jujur saat ini deandra merasa takut. Deandra paham,pasti saat ini athala akan memaki maki nya. Untuk menutupi rasa takut nya deandra berpura pura mencuci tangan diwastafel dan ia berusaha untuk bersikap setenang mungkin
"heh,ga usah sok bego deh lo!" deandra mencoba mengabaikan perkataan athala tapi tetap saja saat ini jantungnya sedang berdebar-debar. Ia tidak tau harus berbuat apa
"gue itu ngomong ke lo! lo tuli atau gimana si hah?" deandra menoleh ke arah athala,gadis itu mencoba melawan rasa takut yg sedang berada didalam dirinya
"lo ada masalah apa ya? di omongin baik-baik bisa kan?" ucap deandra santai
"ternyata lo punya nyali juga buat ngejawab gue" athala tersenyum miring, "lo itu udah kegatelan sama cowo gue,harusnya lo itu sadar! Dibandingin gue lo itu ga ada apa apanya!" athala membentak deandra,dan yang dibentak hanya bisa diam.
Deandra menundukkan kepalanya,ia benar benar takut saat ini. seumur hidupnya ia tidak pernah di perlakukan seperti ini
"gue ga maksud kegatelan sama arga,kita kan temen sekelas jadi waj—"
Plak!
Belum sempat deandra melanjutkan perkataannya tamparan dari athala sukses membuat deandra terdiam,rasanya sangat pedih. Kenapa athala begitu membencinya? Rasanya deandra ingin menjelaskan semuanya tapi ia tidak bisa,ia merasa sangat takut saat ini.
"lo udah salah nyari lawan,gue ga bakal diem. dan,gue jamin lo gabakal bisa hidup dengan tenang disini" athala memberikan senyuman sinis miliknya lalu ia beranjak pergi meninggalkan deandra sendiri.
.
.
.
Arga mencari-cari deandra,saat ini ia merasa sangat cemas. Bagaimana tidak dari tadi deandra tidak kunjung kembali dan sekarang sudah waktu nya pulang deandra pun tidak juga kembali. Arga sudah mencari deandra ke toilet,kantin,dan perpustakaan tapi deandra juga tidak kembali. Tadinya arga berdua maura tapi maura sudah dijemput oleh papanya jadinya ia mencari deandra sendiri,arga sudah berkali kali menelfon deandra tapi tidak ada jawaban dari gadis itu.
"lo dimana sih de?" tanya arga pada dirinya sendiri .
Arga kembali kekelas karena tas nya masih berada disana,baru saja ia hendak keluar dari kelas dan mencari deandra lagi gadis itu sudah muncul dihadapannya. Arga langsung menghampiri deandra yang masih berada di ambang pintu
"de,lo kemana sih? gue khawatir tau ga?" deandra mengerenyitkan dahinya,khawatir? apakah ia salah dengar? tidak mungkin seorang arga khawatir pada dirinya
"gue ada urusan tadi" deandra masuk kedalam kelas melewati arga lalu ia mengambil tas miliknya
"urusan apa? lama banget,bu dini nyariin lo dari tadi" deandra mengangkat bahunya tak peduli,baru saja gadis itu hendak keluar arga langsung menahan tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Teen Fiction"gue cuma minta satu,jangan pernah pergi. gue ga mau kehilangan orang yang gue sayang -arga" Arga ivarel,seorang pria yang bisa dibilang tampan,asik tapi kadang menyebalkan,dan juga ia adalah kapten basket di SMA Garuda ia juga termasuk the most wan...