bel yang menandakan bahwa keluar main sudah waktunya pun berbunyi. seluruh siswa berhamburan keluar, ada yang pergi kekanti, bermain basket, dan melakukan kegiatan lainnya. deandra dan maura pun bergegas beranjak menuju ke kantin dengan maksud membeli makanan untuk mengganjal perut. belum sempat deandra keluar dari kelas, arga langsung menahan tangan gadis itu agar ia tak melanjutkan langkah nya
deandra dan maura pun berhenti dan menatap wajah arga.
"bentar de" ucap arga dengan raut yang penuh tanda tanya
"eum de, gua tunggu diluar aja ya" pamit maura yang langsung melesat keluar meninggalkan arga dan deandra berdua di kelas itu
"lo kenapa sih kayak ngehindar dari gue?" ucap arga yang sudah sangat penasaran dengan sikap tak acuh deandra
"emang, gua emang ngehindar dari lo. puas?" jawab gadis itu santai, ia langsung menepis tangan arga dan pergi meninggalkan pria itu sendirian
Tak usah ditanya bagaimana perasaan deandra saat ini, rasa sakit yang belum usai kini malah semakin menjadi setelah ia mendengar pertanyaan arga yang seperti orang tak bersalah. Daripada berlarut dengan masalah ini, deandra pun memilih untuk bergegas ke kantin dan menyusul maura yang pasti nya sudah menunggu
.
.
.
.
.
Athala duduk dimeja kantin yang berdekatan dengan tempat dimana deandra dan maura duduk. Tak usah lagi ditanya apa maksud dari athala, tentu saja ia ingin memastikan apakah rencana busuk nya itu berhasil atau tidakDeandra yang sadar akan kehadiran athala memilih berpura pura tak acuh. Deandra sengaja melupakan kejadian tadi sejenak dan mulai mebuka percakapan dengan maura. Setelah asik berbincang, rasanya beban deandra terangkat sejenak setelah mengetahui jika maura dan nathan sudah balikan, mereka pun mulai asik dengan pembicaraan mereka
Tak lama kemudian arga datang menyusul deandra, pria itu duduk di depan hadapan deandra
"de, please jangan kayak gini" mohon arga kepada deandra yang terlihat sudah tidak peduli
"lo ga liat gua lagi makan apa?" jawab deandra ketus
"gua ga tau salah gua apa kalau lo kayak gini ke gua, gua ga ngerasa ada salah de" ucap arga to the point dengan apa yg ia rasakan
plak!
tamparan dari deandra mendarat sempurna di pipi kanan arga
deandra pun langsung bangkit dari tempat duduk, "lo ga ngerasa bersalah? setelah lo mainin hati gua lo ngerasa ga bersalah? bajingan!" bentak deandra dengan penuh emosi
"de, udah de" ucap maura yang terlihat panik sambil mengusap usap bahu deandra
sedangkan athala tersenyum puas melihat kejadian didepan matanya itu
deandra langsung pergi meninggalkan arga yang masih terpaku ditempat, ia tak menyangka deandra bisa melakukan ini. bukan berpura pura tidak tau, namun arga memang tidak tau apa yang deandra maksud. melihat deandra yang penuh emosi arga berpikir jika lebih baik kalau dia diam saja dulu
maura pun berlari menyusul deandra, dan kali ini deandra tak bisa lagi membendung tangisannya
athala tersenyum penuh kemenangan, rencana nya berjalan sesuai dengan apa yang ia inginkan
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Teen Fiction"gue cuma minta satu,jangan pernah pergi. gue ga mau kehilangan orang yang gue sayang -arga" Arga ivarel,seorang pria yang bisa dibilang tampan,asik tapi kadang menyebalkan,dan juga ia adalah kapten basket di SMA Garuda ia juga termasuk the most wan...