Cho Kyu Hyun setidaknya merasa risih menjadi pusat perhatian banyak orang, selama ini dia hidup dengan terus menghindari banyak orang yang ingin menangkapnya. Terkurung di sebuah kamar hotel sudah menjadi hari-harinya, namun sekarang telah berbeda. Harusnya ia merasa senang dapat berinteraksi dengan orang lain, saat tak terbiasa bersosialisasi itu menghantuinya.
"Kalian saja yang menceritakannya." tolak Kyu Hyun polos.
Semua pasang mata beralih pada Tae Yeon dan Yu Ri. Mau bagaimana lagi mereka harus segera menjawab kalau tidak ingin diserbu dengan berbagai desakan.
"Eonni yang ceritakan!" perintah Tae Yeon tak mau tahu.
Anggota Power Boys mulai memahami posisi Kyu Hyun, mereka ingat Seo Hyun sempat menghilang saat berlibur musim semi lalu di Seoul.
"Jadi itu gara-gara kau!" marah Hee Chul menggulung lengan panjang kaosnya entah apa yang ia maksud.
Kyu Hyun menjawab dengan tergagap. "A..a, aku minta maaf." ia tak berani melakukan kontak mata.
Semuanya mulai mengerti dan mengungkit bahwa Seo Hyun akan segera menikah, jadi mereka menyuruh agar Kyu Hyun menyerah saja.
Mereka pikir aku menyukai Seo Hyun? Kyu Hyun membatin sambil mencoba mengedarkan pandangannya.
"Kau mencarinya sampai sejauh ini, aku salut padamu." bangga Si Won menepuk pundak Kyu Hyun, membuat lelaki itu tersentak.
"Yang sabar ya," imbuh Ryeo Wook.
Dengan Kyu Hyun yang diam dan tak menyangkal apa pun mungkin dapat membantunya bertemu dengan Seo Hyun, kemudian kembali mendapatkan kalung itu.
***
Persiapan untuk acara pernikahan Jung Soo dan Seo Hyun sudah selesai, hanya perlu dicek lagi saja. Walaupun begitu Seo Hyun masih merasa gugup, Jung Soo sendiri sedang berada di kediaman calon istrinya. Bahkan calon ibu mertuanya sudah menyuruh Jung Soo untuk pulang dan beristirahat.
"Eommeoni, izinkan aku melihat-lihat poto Seo Hyun saat kecil! Mungkin itu dapat membuatku tidak terlalu gugup, empat hari lagi aku akan menjadi lelaki terbahagia di dunia ini! Iyakan Eomma?" Ji Woo yang di panggil 'Eomma', merasa terharu. Dia belum benar-benar menjadi ibu mertuanya, tapi sudah dianggap ibu.
Bagaimana pun Ji Woo senang akan hal itu. Dia menuruti keinginan Jung Soo, kembali ke taman belakang dengan membawa album poto yang terlihat masih baru walau sudah beberapa tahun lamanya.
"Lihatlah ini waktu Seo Hyun masih bayi." ujar Ji Woo sambil menunjuk poto bayi mungil, Jung Soo malah senyum-senyum. "Ini waktu Seo Hyun satu tahun." lanjut Ji Woo setelah membuka lembar selanjutnya.
"Kalau begitu ini poto Seo Hyun ketika berumur dua tahun!" tebak Jung Soo yang dibenarkan oleh Ji Woo, dia bisa menebak karena poto-potonya disimpan berurutan.
Berarti lembar selanjutnya adalah poto Seo Hyun yang berumur tiga tahun, sebelum Ji Woo membukanya, Jung Soo mengalihkan penglihatannya ke langit biru.
"Sebenarnya aku juga memiliki adik perempuan, mungkin usianya sama dengan Seo Hyun. Dia hilang ketika berumur tiga tahun, dan sampai sekarang aku tidak bisa menemukannya." kenang Jung Soo, jelas sangat sedih.
"Benarkah? Apa kalian tidak melaporkannya pada polisi?" Ji Woo yang pernah kehilangan puteri pun sangat antusias bertanya, saat itu dia juga sangat sedih kehilangan puterinya itu.
"Waktu itu keluarga kita sangat miskin, hanya mampu menempelkan beberapa pamplet. Dan keesokan harinya pamplet-pamplet itu hilang, apa ada pembersihan? Sampai sekarang aku tidak tahu kenapa selembaran kertas itu bisa hilang, tanpa sisa lagi!" sungut Jung Soo terdengar nada bicaranya kesal, tangan Ji Woo mulai bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET
Fanfiction[END] Keluarga Lee sangat harmonis sebelum akhirnya harus mendapat masalah yang cukup serius menyangkut kehidupan mereka. Lee Chang Min yang menaruh hati pada adik perempuannya, Lee Seo Hyun, merasa sedikit lega karena sebenarnya meraka tidak memili...