Chapter 14 : 'Rumit'

308 49 18
                                    

Yong Joon terus saja menyuruh Ji Woo untuk mengatakan yang sebenarnya pada Seo Hyun. Besok adalah pernikahannya, dan Ji Woo masih belum memberitahu Seo Hyun. Itu hal yang salah, sekarang sudah pukul tujuh malam.

"Kau akan mengatakannya di hari pernikahan! Itu akan membuat Seo Hyun lebih sakit, ayo kita kesana!" ditariknya Ji Woo keluar kamar, dan Yong Joon mendapatkan tangannya dihempaskan oleh Ji Woo. Ia pun menghela napas kasar, "Kalau begitu biar aku saja yang memberitahukannya!" ancam Yong Joon berjalan mendekati kamar Seo Hyun.

"Baiklah, aku akan mengatakannya. Apa-pun yang terjadi, walau Seo Hyun akan sangat membenciku nanti!" ujar Ji Woo berjalan lebih dulu dari Yong Joon, sang kepala keluarga mengikutinya dari belakang.

Pintu kamar Seo Hyun terbuka setelah penghuni di dalamnya mengizinkan mereka masuk. Seo Hyun tahu hal seperti ini akan segera datang, tapi kenapa begitu telat. Wajahnya menyambut kedua orangtuanya senang.

"Eomma, appa! Kebetulan aku ingin menanyakan sesuatu, tentang apa yang harus aku lakukan ketika berada dipelaminan? Aku benar-benar gugup, eomma!" tak ada yang berniat menjawab pertanyaan Seo Hyun, mengetahui hal itu Seo Hyun terus saja berbicara berharap dapat menunda terbongkarnya kebenaran. "Lihat ini eomma!" lanjutnya menyodorkan handphonenya, ternyata ia menunjukan poto dirinya. "Aku menggunakan dua benda yang sangat aku sukai, gaun putih ini dari Jung Soo oppa. Ketika kami melakukan kencan pertama!" dengan senangnya Seo Hyun menunjukan gaun yang ia pakai di dalam poto itu.

"Seo Hyun ..."

"Kalau yang ini," tunjuk Seo Hyun pada apa yang ia pakai dirambutnya, memotong perkataan Ji Woo. "Pasti eomma tahu, ini bando sulam bunga lily buatan tangan eomma! Bukankah aku cantik!" mendengarnya Yong Joon dapat menebak bahwa Seo Hyun sudah mengetahui apa tujuan kedua orangtuanya datang kekamarnya.

"Seo Hyun ..."

Lagi-lagi Seo Hyun memotong perkataan ibunya. "Ya! Benar, namaku Seo Hyun, Lee Seo Hyun! Aku memiliki 3 orang kakak, Chang Min Oppa, Eun Hyuk Oppa, dan Dong Hae Oppa! Lee Yong Joon nama ayahku, dan Choi Ji Woo nama ibuku, dan orangtuaku adalah kalian!" ujar Seo Hyun sedikit menaikan suaranya, itu membuat Ji Woo terlonjak kaget, ia benar-benar takut.

"Seo Hyun, tenanglah, eomma akan menjelaskan sesuatu padamu!" Ji Woo tak kalah menaikan suaranya, kali ini ia melihat air mata keluar dari sudut mata puterinya.

"Apa yang akan eomma jelaskan? Semuanya sudah jelas, aku puteri bungsumu dan selamanya akan seperti itu!" teriakan Seo Hyun cukup keras membuat penghuni rumah lainnya menghampiri kamar Seo Hyun, Dong Hae juga sudah menduga hari ini akan datang.

"Iya Seo Hyun, kau puteri ku, tapi aku bukan ibu kandungmu. Ibu yang melahirkanmu itu bukan aku, tapi Nyonya Park!" ujar Ji Woo sekuat mungkin menahan getaran bibirnya, Chang Min dan Eun Hyuk yang memang belum mengetahui hal tersebut terkejut sekaligus memandang Dong Hae yang berada di antara mereka. Dong Hae mengangguk, mengiyakan perkataan ibunya.

"Jadi kau akan bilang kalau aku dan Jung Soo oppa tidak bisa menikah! Seperti sebelumnya aku menyukai Chang Min oppa! Kau akan mengusirku lagi, begitu!" penuh amarah disetiap kata yang Seo Hyun ucapkan, ia mengambil koper dan beberapa baju yang dimasukan dalam kopernya. Melihat hal itu Ji Woo langsung menghentikan Seo Hyun.

"Kau pasti membenci eomma, kan? Tidak apa-apa eomma mengerti, eomma tidak akan mengusirmu! Seo Hyun tenanglah!" dihempaskannya tangan Ji Woo sampai ia terjatuh, Seo Hyun yang selama ini sangat menyanyangi ibunya berubah kasar. Chang Min membantu Ji Woo untuk berdiri, dia teringat pembicaraannya dengan Seo Hyun ditaman. Bahwa Seo Hyun tidak ingin kenyataan berubah.

Seo Hyun sudah selesai mengepak baju-bajunya, dia hendak melangkah pergi tapi Chang Min menghalanginya. "Kita bukan saudara kandung...-" lagi-lagi Seo Hyun memotong pembicaraan. "Lalu oppa akan menikahiku, begitu! Kau sangat egois!" jerit Seo Hyun lalu benar-benar pergi meninggalkan kamarnya, setelah melemparkan bando sulam pada Ji Woo.

BITTERSWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang