1

5.6K 152 3
                                    

💔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💔

Gadis itu berlari kearah kelas XI IPS lima karena mendengar suara bel masuk berbunyi. Dengan membawa kantong plastik berisikan gorengan yang baru saja ia makan, sambil terus berlari. Ini hari pertama Audy masuk ke kelas sebelas. Setelah menerima rapor dan libur sekitar satu bulan, ia kembali bersekolah.

Setelah sampai di depan kelas dia yang baru, ia benar-benar bingung. Kemana semua orang? Bukannya sudah bel masuk? Pikir Audy. Ternyata salah. Bel tersebut untuk menyuruh semua orang berkumpul di aula sekolah lantai satu. Dengan menggerutu, Audy kembali berjalan menuruni tangga.

Sudah banyak anak-anak yang berkeliaran disini. Audy mencari seseorang. Audy mencari Franda, sahabatnya sejak kelas sepuluh. Audy celingak-celinguk mencari keberadaan Franda di antara kerumunan siswa-siswi yang sedang berkumpul. Audy berhenti menoleh kearah lain, ketika ia melihat tas berwarna cokelat yang diduganya tas milik Franda. Untuk meyakinkannya, Audy menghampiri si pemilik tas tersebut. Dari perawakannya, dia benar-benar Franda.

"Franda! Gue nyariin lo dari tadi, tahu enggak?" panggil Audy sambil menepuk bahu Franda. Yang dipanggil menoleh.

"Audy? Aku juga nyariin kamu, loh. Kamu dari mana aja?" Franda balik bertanya. Audy masih berupaya mengatur napasnya.

"Gue kira bel tadi buat masuk. Ternyata ngumpul dulu," jawab Audy. Franda hanya mengangguk. Sebelum Franda mulai berbicara lagi, terdengar suara mic.

"Assalamu'alaikum wr. wb semuanya, " salam Pak Anton, Kepala sekolah SMA Nusa Jaya. Semua orang yang berada di lapangan tersebut menjawab salam dengan serentak.

"Pagi semuanya! Selamat datang kembali ke SMA Nusa Jaya. Setelah menerima rapor dan libur sekitar satu bulan, kita bersama-sama kembali belajar di sekolah ini dengan tahun ajaran yang baru. Saya berharap untuk kelas sebelas, tingkatkan terus prestasi yang kalian capai sejak di kelas sepuluh untuk naik ke kelas yang lebih tinggi," jeda Pak Anton sebentar, lalu memulainya kembali.

"Dan untuk siswa baru kelas sepuluh, selamat datang dan semoga dapat beradaptasi di sekolah kalian yang baru. Saya juga berharap bagi kakak-kakak kelas dapat memberikan contoh dan akhlak yang baik kepada adik-adik kelasnya. Dan .... " Pak Anton terus berbicara soal keperaturan sekolah bagi siswa baru dan beberapa hal tentang kedisiplinan bagi kakak-kakak kelasnya.

Sambil duduk di pohon rindang yang tumbuh di depan ruang majelis guru, ia memakan gorengan tadi bersama Franda. Audy mulai bosan dengan ocehan Pak Anton yang sejak tahun kemarin tak pernah berubah-ubah.

"Kalau sudah mengerti, kalian boleh masuk ke kelas kalian masing-masing. Jangan ada yang berebut tempat duduk agar kursi yang kalian tempati tidak rusak. Jaga aset sekolah. Baiklah, terima kasih atas waktunya," amanat tersebut membuat semua orang berlari kearah kelas mereka.

Berbeda dengan Audy, dia terlihat santai sambil terus melahap makanannya itu. Setelah habis, Audy membuang bungkus plastik gorengannya tadi, lalu mengambil botol minumnya yang diletakkannya di samping tas.

"Ayo cepetan, Audy! Nanti kita enggak dapet tempat duduk lagi. Ayo!" kata Franda sambil menarik tangan Audy.

Audy melepas geretan Franda. "Ah, elah. Santai aja kali. Enggak bakalan juga kita enggak dapat tempat duduk."

Dengan masih gaya santainya, Audy menyeruput air mineralnya sambil berjalan. Audy berjalan dengan gesit, jadi ia tidak akan bertabrakan dengan orang-orang yang sedang berlari kesana-kemari. Selesai minum, ia menaruh kembali botolnya ke tempat semula. Karena tidak melihat jalan, ia di tabrak oleh seseorang.

"Ah. Kalau jalan lihat-lihat, dong!" Audy menatap sekilas orang yang menabraknya, lalu berjalan kembali mengikuti arah jalan Franda. Akhirnya Audy dan Franda telah mendapatkan tempat duduk di bagian kedua.

Sementara itu, orang yang tak sengaja menabrak Audy tadi terus melihat Audy. Dengan wajah datar dan lekukan alis penuh arti, ia terus menatap gerak-gerik Audy sampai ia duduk di bangkunya. Orang tersebut tersenyum penuh makna, namun tak dapat diartikan.

Tatapannya berhenti setelah temannya memanggil dia. Ia menoleh sebentar pada temannya, dan menoleh kembali ke arah Audy. Sekarang, ada banyak hal yang ingin Arkan sampaikan kepada Audy, gadis yang membuat jantungnya berdegup terus-terusan sejak mereka tak sengaja bersentuhan karena tabrakkan. Dan juga orang yang akan Arkan cap sebagai pacar dalam waktu dekat.

💔

Yeeah, cerita baru!! Dari dulu emg pengen publish cerita ini. Tapi selalu g ada waktu. Chapter pertama dikit aja dlu yaa. Ntar di tambah" lagi. Ok, vomment yaa.

KYAAPERDANA
✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌

ArkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang