16

983 20 37
                                    

Now playing :
Dusk Till Down - ZAYN ft. Sia

 Sia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💔

Dua orang yang satunya ingin sekali menggenggam tangan sang gadis, masuk kepekarangan Mall. Ia kemarin sudah berjanji untuk membawa gadis itu pergi ketika ia sedang patah hati. Wah, pintar juga otak Reyhan.

Ketika masuk kawasan Mall, sebenarnya Audy tak benar-benar ingin pergi, karena tahu bahwa alasan Reyhan membawanya kesini untuk menghibur Audy yang sedang patah hati untuk ke dua kalinya, dan juga alasan konyol untuk menemani Reyhan berbelanja keperluan hadiah untuk kakak perempuannya.

Padahal ia sudah tak pernah akur lagi dengan kakaknya itu.

"Sebenarnya, ini niat lo apa cuma modus?" sahut Audy untuk pertama kali saat mereka menginjakkan kaki di lantai Mall.

Reyhan menggaruk belakang lehernya. Tanda ia gugup. "Em ... Ya, kan udah gue jelasin dari awal kemarin, gue mau ajak lo karena ... kakak gue sebentar lagi ulang tahun, dan gue pengen kasih kado spesial. Mumpung lo temen cewek satu-satunya, gue ngajak lo buat milih kado. Gue enggak tahu barang cewek yang cocok buat hadiah kakak gue."

Audy hanya menghembuskan nafasnya. Wajahnya terlihat datar ketika berhadapan dengan suasana keramain di Mall.

Kali ini, Audy memakai Yellow Sweater yang di tambah dengan Jumpsuit, dan kacamata bulat yang selalu ia pakai jika berpergian. Layaknya seorang Minion bagi Reyhan.

Ini juga termasuk sebagai pendekatan antara Reyhan kepada Audy. Kalau tidak ada masalah menghadang nanti, bisa jadi hari ini sebagai hari momentum Reyhan. Kalau Audy tak menolaknya langsung, Reyhan dapat mengutarakan segalanya.

Jam sepuluh pagi memang waktu yang paling cepat untuk pergi ke Mall. Audy yang masih mengantuk, agak kesal karena sejak jam delapan pagi Reyhan sudah apel pagi bersama ayahnya. Reyhan seolah sedang mengambil hati kepada Hasyam, dan malahan Hasyam dapat menerima Reyhan di rumahnya. Pertanda bagi Reyhan, bukan?

Serasa dunia menjadi hening karena tidak ada satupun yang berbicara lagi. Reyhan masih mengekori Audy dari belakang sambil tersenyum sendiri membayangnya ketika aksinya diterima, Audy bisa menjadi miliknya. Yang pasti, jangan sampai diketahui oleh Arkan.

Bicara tentang Arkan, kemarin Reyhan tak memberi tahu alasan mengapa Audy bisa terlihat sangat kacau. Biarkan saja Reyhan yang berlagak menjaga sepenuh hati, bukan Arkan yang akan menjaga Audy lalu nasibnya sama lagi yang dibuat oleh Niko.

Syukur Arkan tak tahu modus Reyhan ke Audy. Sudah di katakannya kalau Arkan bisa tahu, Reyhan entah masih melihat matahari atau tidak lagi.

Tiba-tiba, Audy berhenti berjalan di dekat escalator menuju lantai dua. Ia berbalik. Tak mengatakan apapun, hal itu yang membuat Reyhan salah tingkah dibuatnya. Bayangkan saja, orang berlalu lalang sana-sini. Tetapi, dua orang itu diam, tak ada yang bersuara. Seakan dunia milik mereka.

ArkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang