Selamat membaca
Jangan lupa bahagia
Sorry For Typo
Yang Baik Pasti Vote***
Cowok brondong nyebelin.
-(Namakamu) Maldini-___
"Papa, Mama, dan orang tua Bastian sudah sepakat untuk menjodohkan kalian." lanjut Randa, Ayah (Namakamu).
"Apa?" (Namakamu) terkejut bukan main, sama halnya Bastian.
"Ma, Pa. Masa aku dijodohin sama kakak-kakak, sih? Dia lebih tua 2 tahun loh dari aku." tanya Bastian protes.
"Iya, Ma, Pa. Masa aku sama brondong? Masih SMA lagi." (Namakamu) merengek.
"Kalian ini. Kalian itu udah gede. Beda 2 tahun aja. Nggak apa-apa, kok." ucap Hana memegang tangan putrinya.
"Nggak apa-apa, gimana? Mama sama Papa tuh nggak liat. Dia masih SMA." (Namakamu) masih merengek.
"Bastian ini udah selesai ujian nasional tadi. Berarti dia udah tamat SMA." Randa menjelaskan.
"Tapi, Pa." (Namakamu) masih menggeleng.
"(Namakamu)." Randa menatap serius putrinya.
"Iya-iya, (Namakamu) setuju." (Namakamu) mendelik kesal. Sebagaimana pun usahanya menghentikan perjodohannya, ia akan tetap gagal.
"Enak yah jadi anak kesayangan Mama dan Papa sampai jodoh pun mereka yang milih."
Semua mata menatap sosok pria yang berdiri tidak jauh dari mereka semua. Siapa lagi kalau bukan Aldi. Sedari tadi ia menguping tanpa ada yang tahu keberadaannya. Ia tersenyum miring lalu berlalu begitu saja tanpa memperdulikan orang tuanya yang menatapnya tajam.
"Maaf, yah. Putra kami memang sifatnya begitu. Tapi dia anak baik, kok." ucap Hana cepat saat melihat orang tua Bastian mengerutkan keningnya.
Kayak pernah lihat? Dimana yah? Tanya Bastian dalam hati. Sedari tadi ia memang mengingat dimana ia pernah melihat sosok kembaran (Namakamu) itu.
***
(Namakamu) mendengus kesal karena mobilnya harus di-service. Aldi sedang ada kuliah. Akhirnya ia harus pulang sendiri. Ia menunggu taksi atau ojek di halte. Tadi Kiki dan Prilly menawarinya tumpangan tapi ia menolak karena arah rumah mereka berbeda. Ia tidak ingin merepotkan Kiki ataupun Prilly.
"Ini taksi pada kemana sih? Libur yah?" tanya (Namakamu) kebingungan karena dari tadi tidak ada satu pun taksi yang lewat.
Keningnya berkerut saat sebuah motor yang sangat ia kenali berhenti di hadapannya. Pria yang sangat ia benci sekarang ada di hadapannya memakai seragam SMA-nya. Jika teman-temannya tahu, apa yang akan mereka katakan? Kalau ia memiliki calon tunangan anak SMA.
"Nih." Bastian memberikannya sebuah helm.
"Lo ngapain sih kesini? Pake baju seragam SMA lagi?" tanya (Namakamu) menarik kemeja Bastian.
"Kenapa? Malu punya calon tunangan anak SMA? Gua lebih malu punya calon tunangan kakak-kakak kayak lo."
"Lo ngapain sih kesini kalo lo malu?"
"Kalo gua nggak disuruh sama nyokap gua, gua nggak akan kesini jemput lo."
"Jemput gua?" (Namakamu) menunjuk dirinya sendiri. "Gua nggak perlu dijemput."
Bastian mendelik kesal. Ia sangat tidak suka dengan sikap keras kepala (Namakamu). "Eh, emang gua mau jemput lo? Gua kan udah bilang, gua disuruh nyokap gua."
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Boy
Fanfiction》Selesai《 Sinopsis: (Namakamu) Maldini adalah saudara kembar Aldy Maldini. Keduanya punya sifat yang berbeda. Aldi yang pembangkan dan (Namakamu) yang penurut. Tapi walau demikian mereka tetap termasuk mahasiswa populer di kampusnya. (Namakamu) masu...