Prolog

868 48 0
                                    

Cerita ini bisa kalian baca juga di Fanpage saya di FB (Jumriani Ismail atau ketik @jumrianiismail17 pake@ di pencarian FB).

Happy Reading!!
Jangan Lupa Bahagia...

***

"Kita harus putus."

(Namakamu) tidak bisa bicara. Lidahnya kelu dan suaranya tiba-tiba menghilang. Satu kalimat 3 kata yang berhasil membuatnya membeku seketika. Apalagi yang mengucapkan kalimat itu adalah laki-laki yang sudah menjadi kekasihnya sejak tahun lalu.

"Kenapa?" Hanya itu yang berhasil keluar dari mulut (Namakamu) disaat ada banyak kata yang ingin ia ucapkan.

"Aku harus lanjut study-ku jauh dari kamu. Aku nggak bisa LDR. Maaf." Setelah itu sang kekasih meninggalkan (Namakamu) yang terdiam bahkan air matanya mengalir deras di kedua pipinya.

***

Bastian menatap nanar sang kekasih yang mungkin sesaat lagi akan menjadi mantan kekasihnya. Ia tidak sengaja melihat sang pacar bergandengan tangan dengan laki-laki lain. Bastian tahu laki-laki itu, teman sekolah, tetangga kelasnya.

"Jadi kamu mau apa?" tanya Bastian sedih karena harus memutuskan hubungan yang sudah berjalin setengah tahun lebih itu.

"Lo udah tahu, kan? Kenapa harus nanya lagi?" tanya pacar yang harusnya disebut mantan pacar sekarang.

Bastian diam, tidak berani bicara. Ia tidak ingin mengatakan kalimat perpisahan dengan gadis yang sudah sangat disayanginya itu.

"Kita putus, udahan."

"Ya udah, kalau itu mau kamu." Bastian tersenyum miring, seperti tidak percaya kalau hubungannya berakhir seperti ini.

***

Follow IG : @jumrianiismail

Vote!!

He's My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang