Part 9. Berkaitan Dengan Iqbaal

501 41 0
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa bahagia
Sorry For Typo
Yang Baik Pasti Vote

***

Tidak. Aku tidak akan pernah melepasnya.
- Bastian Steel -

***

Iqbaal mengecek ponselnya. Pukul 08.00 pagi di USA. Berarti pukul 08.00 malam di Indonesia. Belum terlambat. Ia segera menelpon Bastian yang mengirimnya pesan beberapa waktu lalu. Ia penasaran apa yang akan ditanyakan Bastian? Sepertinya penting. Sekarang ia tinggal menunggu jawaban telepon dari Bastian.

"Halo, Bas."

"Halo, Baal. Nggak sibuk?"

"Nggak. Ini lagi selesai sarapan. Btw ada apa?"

"Lo kenal sama Aldi?"

"Aldy Maldini?"

"Iya."

"Gua kenal. Kenapa?"

"Beneran dia musuh lo?"

"Musuh? Dia aja kali yang nganggep gua musuh."

"Lo kenal (Namakamu), nggak?"

"Iya, kembarannya Aldi."

"Cewek gua."

"Apa?" Iqbaal terkejut bukan main. Jadi, suara cewek yang disangkanya (Namakamu) memang (Namakamu). Ia terdiam sejenak. Ternyata dugaannya benar jika (Namakamu) sudah memiliki penggantinya dan ternyata sahabatnya sendiri. Rasanya sakit jika harus menerima kenyataan itu.

"Baal? Lo masih di sana, kan?"

"Eh, iya. Udah dulu ya, Bas. Ada temen gua yang manggil. Nanti gua telpon lagi. Bye."

Iqbaal mematikan sambungan telepon secara sepihak. (Namakamu) adalah kekasih Bastian sekarang, padahal dulu (Namakamu) adalah miliknya. Kenapa harus Bastian? Kenapa harus sahabatnya sendiri yang menggantikan posisinya di hati (Namakamu)? Kenapa? Pikir Iqbaal terus.

Jelas saja ia dilema. Tidak mungkin jika ia harus memisahkan Bastian dengan (Namakamu). Bastian sudah berhasil move on dan harusnya ia senang, tapi kenapa harus dengan (Namakamu)? Gadis yang masih ada di hati Iqbaal.

***

Bastian mengerutkan keningnya. Iqbaal mematikan sambungan telepon sepihak. Bastian memaklumi. Mungkin memang sahabatnya itu sedang sibuk. Tapi yang ia pikirkan, kenapa Iqbaal sangat terkejut saat ia menyebut (Namakamu) kekasihnya? Mungkin saja Iqbaal tidak percaya kalau dirinya berpacaran dengan gadis yang lebih tua darinya, tapi ia tetap merasa aneh walau berusaha berpikiran positif. Ada apa dengan Iqbaal?

Ia tiba-tiba berpikir bahwa (Namakamu) adalah mantan kekasih Iqbaal. Bastian menggeleng cepat. Itu tidak mungkin. Tapi Aldi dan Iqbaal saling mengenal. Itu artinya Iqbaal juga mengenal (Namakamu) yang notabenenya adalah kembaran Aldi. Kenapa Bastian malah memikirkan hal itu? Tapi jika benar dugaannya barusan? Bastian kembali menggeleng.

"Nggak mungkin." Bastian menegaskan kepada dirinya sendiri. "Nggak mungkin kan kalo cewek gua itu mantannya Iqbaal. Sepertinya gua harus tanya Ari. Siapa tahu dia tahu sesuatu tentang ceweknya Iqbaal."

Bastian segera menghubungi Ari dan memberitahu maksudnya. Ari mengiyakan dan akan membantu Bastian mencari tahu. Bastian akan menunggu info dari Ari. Bastian berharap kalau dugaannya itu salah dan (Namakamu) bukan siapa-siapa Iqbaal. Jujur, ia takut kehilangan (Namakamu) saat ini. Ia mungkin akan gila jika ada yang ingin memisahkan mereka berdua.

He's My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang