Part 12. Kembalinya Iqbaal

492 39 0
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa bahagia
Sorry For Typo
Yang Baik Pasti Vote

***

Namanya juga cinta. Kadang senang, kadang sedih.
- (Namakamu) Maldini -

___

"Gua tetep nggak bisa, Di. Sorry." Salsha berbalik dan membuka pintu mobilnya.

"Sha." Aldi langsung memeluk Salsha dari belakang. "Will you be my girl?"

Salsha terdiam membeku dalam dekapan Aldi. Ia menangisi. Kenapa ia baru sadar jika ada seorang pria yang mencintainya dengan tulus? Bukan seperti pria yang selalu menjadikannya mainan. Salsha benar-benar merasa bersalah. Ia sudah lama berteman dengan Aldi, tapi kenapa baru sekarang ia sadar akan adanya Aldi?

"Di." Salsha mencoba melepas pelukan Aldi.

"Sebelum lo jawab pertanyaan gua, gua nggak bakal lepasin lo," ucap Aldi.

"Gua udah terlalu jahat sama lo, Di."

"Gua nggak perduli. Gua mau lo buka hati lo buat gua. Rasain apa yang gua rasa dari dulu sampai sekarang. Gua mau lo jadi diri lo sendiri sekarang. Jangan jadi Salsha yang bad girl karena gua yakin itu bukan lo."

Salsha benar-benar tidak bisa menahan air matanya. Mungkin Aldi benar. Ia bukan dirinya. Semenjak orang tuanya bercerai, ia menjadi gadis yang suka urak-urakan. Ia berpacaran dengan semua pria yang menembaknya tanpa memperdulikan sekitarnya.

Bahkan ia memutuskan Bastian yang dulu selalu membuatnya nyaman tanpa alasan. Ia menjadi bad girl semenjak perpisahan orang tuanya dan tidak ada satu pun yang tahu masalah itu termasuk sahabatnya sendiri, Steffi.

"Di, gua nggak bisa."

"Kenapa?" tanya Aldi malah mempererat dekapannya.

"Ada hal yang lo nggak tahu dari hidup gua dan nggak ada satupun yang tahu masalah itu."

"Jadiin gua yang pertama. Pertama tahu masalah lo itu."

"Di."

"I love you." Aldi tetap mendekap Salsha. "Lo mau kan jadi cewek gua?"

"Di."

"Please. Jangan buat gua sakit lagi."

Salsha menarik nafas panjang dan melepasnya bersama rasa ragunya. "Ok. Gua mau jadi cewek lo." Salsha mengangguk dalam dekapan Salsha.

"You sure?" Aldi melepas pelukannya dan memutar tubuh Salsha agar menghadapnya.

"Ya." Salsha mengangguk sambil tersenyum.

"Thanks, Beib. I promise, kamu cewek terakhir dalam hidupku." Aldi memeluk Salsha erat. Tidak lama, ia melepas pelukannya dan menghapus sisa-sisa titik air di pipi Salsha. Ia tersenyum dan kembali memeluk Salsha. Jelas ia sangat bahagia.

Sama halnya Caitlin yang bahagia melihat Aldi dan Salsha akhirnya bersatu. Walau pada akhirnya ia harus menahan sakit. Apalagi ia harus mencari pria yang bisa dijadikannya jawaban dari tantangan Aldi. Aldi berhasil mendapatkan hati seorang Salsha, itu artinya ia harus jujur dengan pria yang ia sukai. Pria itu Aldi, tapi tidak mungkin ia mengatakan bahwa ia menyukai temannya itu.

***

Bastian sudah teras rumah (Namakamu). Seperti biasa mereka akan menghabiskan waktu dengan mengobrol di teras saja. Bastian duduk di anak tangga teras yang paling atas. (Namakamu) sendiri duduk selonjoran di lantai teras. Keluarganya seperti biasa berada di luar rumah. Mereka punya kesibukan masing-masing di luar sana.

He's My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang