Part 13. Pesta Sekolah dan Iqbaal

485 42 0
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa bahagia
Sorry For Typo
Yang Baik Pasti Vote

***

Bahkan ketika orang ketiga datang aku tetap akan bertahan dengannya.
- Bastian Steel -

***

Bastian memegang sebuah hadiah spesial. Pengumuman kelulusan hari ini menjadi hadiah berharga di hidupnya setelah kehadiran sosok (Namakamu). Ia ke kampus (Namakamu) dengan pakaian putih abu-abu yang penuh dengan warna-warni dan juga tanda tangan. Ia lulus dengan nilai yang lumayan, nggak tinggi dan juga nggak jelek. Menurut Bastian itu sudah nilai standar baginya yang punya otak biasa-biasa saja.

Bastian kini menunggu kekasihnya pulang. Hari ini hari pertama (Namakamu) final. Makanya ia akan memberikan sebuah hadiah yang sudah ia pesan beberapa waktu yang lalu. Sebagai penyemangat kekasihnya itu. Tidak lama menunggu orang yang ia tunggu datang juga. Dengan senyuman manis yang hanya miliknya, gadis itu menghampiri Bastian.

"Kamu lulus?" tanya (Namakamu).

"Iya dong. Em, aku punya ini buat kamu." Bastian tersenyum dan memberikan kotak yang sedari tadi ia pegang.

"Apa ini?" tanya (Namakamu).

"Buka aja."

(Namakamu) membuka hadiah dari Bastian. "Bih." (Namakamu) memasang wajah terharu.

"Sama kayak aku." Bastian menunjukkan pergelangan tangannya.

"Couple? Ih, Bastian so sweet banget sih. Makasih jam tangannya, Bih." (Namakamu) mencubit pelan pipi Bastian. "Ada kertas." (Namakamu) mengeluarkan secarik kertas dari dalam kotak jam tangan itu. "Nilai kamu lumayan. Aku bangga sama kamu." Kertas tadi adalah kertas nilai Bastian. (Namakamu) langsung memeluk Bastian.

"I love you, yang."

"I love you too, bih."

"Sini aku pakein." Bastian mengambil jam tangan (Namakamu) dan memakaikan kekasihnya itu tepat di pergelangan tangan kirinya. "Ini sebagai hadiah dan penyemangat kamu, yang. Kita udah sebulan loh."

"Kita udah sebulan, yah? Kapan jadiannya?"

"Iya, yah? Aku kan nggak pernah nembak?"

"Trus kamu ngitungnya darimana?"

"Dari tanggal pertama kita ketemu."

"Waktu kita berantem di tengah jalan?"

"Ya. Karena hari itu aku menemukan cewek cantik dan manis, tapi keras kepala dan menjengkelkan."

"Muji di awal ngatain di akhir." (Namakamu) memasang wajah kesal.

"Tapi walaupun dia keras kepala dan menjengkelkan, dia tetap cewek yang aku sayang, aku cinta, dan aku sangat ingin bersamanya sampai mata ini tertutup untuk selamanya."

(Namakamu) tersenyum haru. Ia memeluk Bastian tanpa malu lagi. Ya, saat ini Bastian memakai pakaian seragam SMA. Sudah pasti banyak orang yang melihat bahwa (Namakamu) berpacaran dengan anak SMA alias brondong. (Namakamu) sudah tidak peduli itu. Ia sudah terlanjur sayang dengan brondongnya itu.

"Yuk!! Kita harus siap-siap. Pesta sekolah menanti kita."

Bastian mengambil helm untuk (Namakamu) dan memakaikan di kepala (Namakamu) tanpa lupa memasang pengamannya. Setelah itu ia naik ke motornya dan mengambil helm untuknya dan memakainya. Setelah pengamannya terpasang, Bastian menstater motornya dan mengode agar kekasihnya segera naik. (Namakamu) pun segera naik ke motor Bastian dan memeluk Bastian tanpa ragu lagi. Itu sudah kebiasaannya sejak menerima Bastian masuk ke hatinya.

He's My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang