Part 3. Diskusi Pembatalan

730 49 0
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa bahagia
Sorry For Typo
Yang Baik Pasti Vote

***

Aku mencintai masa laluku, tapi bukan berarti aku ingin kembali ke masa lalu.
-Bastian Steel-

***

"Beneran kalo lo udah punya cowok dan cowoknya brondong?" tanya Prilly tidak percaya dengan berita yang ia dengar. Berita (Namakamu) berpacaran dengan anak SMA tersebar begitu cepat.

"Gua nggak punya pacar, yah," ucap (Namakamu) menatap Prilly dan juga Kiki.

"Trus, cowok yang dimaksud anak-anak yang katanya brondong itu, siapa lo?" tanya Kiki.

"Namanya Bastian. Dia cowok yang dijodohin sama gua. Gila, kan? Gua dijodohin sama anak SMA."

"What? Maksud lo? Dia bakal jadi suami lo?" tanya Prilly terkejut.

"Nggak, deh. Anaknya itu ngeselin banget. Dingin kayak kutub selatan. Gua dijodohin dan gua lagi cari cara untuk ngebatalin perjodohan gua sama dia."

"Kenapa lo nggak minta dia aja yang ngebatalin? Maksudnya, kalian kerja sama," usul Kiki.

"Kerja sama? Sama cowok ngeselin itu? Nggak." (Namakamu) menggeleng cepat.

"Tapi kenapa lo nggak mau? Apa alasannya?" tanya Prilly.

"Alasannya. Pertama, dia lebih muda dari gua. Ya kali gua sama bocah. Kedua, dia ngeselin banget. Setiap gua ketemu dia, kita berantem mulu. Ketiga, dia itu dingin banget. Ngomong aja selalu singkat dan to the point."

"Tapi setidaknya lo liat dulu lebih jauh. Siapa tahu dia emang lebih muda dari lo, tapi otaknya lebih dewasa. Trus kenapa sikapnya dingin, lo harus tahu alasannya. Siapa tahu setelah lo kenal baik sama dia, lo malah suka sama dia dan ngelupain Iqbaal lo yang pergi ninggalin lo itu. Sebenarnya alasan lo nggak suka sama Bastian itu, karena Iqbaal, kan? Lo masih ngarep dengan cowok itu?" Kiki menjelaskan dan menebak alasan (Namakamu) yang sebenarnya.

"Nah, bener kata Kiki. Siapa tahu kalo lo kenal dia lebih jauh, lo bisa nyaman sama dia." Prilly mengiyakan.

"Nggak. Gua nggak suka sama dia dan Iqbaal bukan alasan gua untuk nolak pertunangan ini." (Namakamu) menggeleng membantah tuduhan sahabat-sahabatnya.

"Tapi apa salahnya lo coba?" Kiki menatap (Namakamu) kemudian melirik Prilly yang hanya mengangguk.

"Lo nggak usah khawatir. Gua juga akan berusaha nolak perjodohan ini."

(Namakamu) berbalik dan menemukan Bastian yang memakai pakaian santai berdiri tepat di belakanganya. Kiki dan Prilly sudah jelas mengerutkan keningnya. Mereka menduga kalau pria yang ada di hadapan mereka ini adalah pria yang dijodohkan dengan (Namakamu).

"Kok, lo ada di sini?" tanya (Namakamu).

"Mobil lo masih di-service, kan? Gua masih punya tugas nganterin lo balik," jawab Bastian dengan nada dinginnya.

"Ada Aldi, kok." (Namakamu) berucap cepat.

"Mana?" tanya Bastian mengedarkan pandangannya. "Nggak ada. Lo balik sama gua."

"Gua nggak mau balik sama lo."

"Emang gua mau ngejemput lo gini? Gua juga nggak mau. Tapi demi nyokap gua, gua rela ngelakuin hal yang nggak gua suka." Bastian menjelaskan dengan kesalnya.

"(Namakamu), mending lo balik sama Bastian. Nungguin Aldi juga nggak pasti, kan? Ini juga udah sore banget," ucap Prilly melihat jam tangannya dan kemudian melirik Kiki yang mengangguk setuju.

He's My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang