You make my heart feel like summer when the rain is pouring down.
|
❤🌞🍉
T u j u h
|
Irene, yang tadinya masih bertahan dengan posisi bersembunyi di dalam selimut dengan mata sembab, akhirnya tersigap begitu mendengar suara ketukan dari kaca jendela.
Irene yakin, orang dibalik jendela itu pasti dipanggil oleh Jennie.
Jemari lentiknya meraih tirai biru muda berenda. Begitu disibak ke samping, bias cahaya kuning dari lampu neon jalanan menyeruak masuk ke dalam kamar Irene yang diselimuti kegelapan.
Di balik cahaya itu, muncul sesosok pria berperawakan lumayan tinggi, berambut hitam kecoklatan dengan dahi terekspos, rahang kuat, serta lesung pipit yang menghiasi wajah tampannya. Pria itu tersenyum kecil, memunculkan kedalaman lesung pipit yang dimilikinya.
"Dean..."
Irene dapat melihat pantulan dirinya di pupil Dean yang berbinar. Tak perlu lagi dideskripsikan betapa buruk kondisi saat ini; rambut panjangnya kacau dan matanya merah. Tapi Irene tak terlalu ambil pusing mengenai penampilannya. Ia hanya menatap sepasang bola mata Dean tanpa henti. Setahunya, Dean sedang sibuk di studio musiknya.
"Sesuai dugaan. Kau menangis lagi, hm?" Dean mengulum senyum tipis.
Dean Christoper sudah mengenal Irene Bernice sejak SMA. Ia tahu berapa tingkat sok kuat dan cengeng gadis ini. Cukup ditemani. Menurut Dean, hal itu selalu berhasil untuk menaikkan suasana hati Irene. Dan ia tak pernah pernah keberatan melakukannya.
Bukan satu dua kali Dean selalu menjadi orang yang memberi bahu pada Irene untuk bersandar.
Bukan satu dua kali Dean yang menyeka air mata Irene saat gadis itu bersedih.
Bukan satu dua kali Dean mendekap erat, menepuk pundak dan puncak kepala Irene dengan lembut, membiarkan Irene menenangkan diri kala hari-hari sulitnya.
Dean adalah sahabat yang baik bagi Irene.
Begitu juga Irene bagi Dean.
Irene selalu menjadi orang yang mendukung keputusannya. Memberinya semangat meski terkadang Irene terlampau galak dan sering menghadiahi Dean dengan macam-macam ceramah.
Irene selalu menjadi orang pertama yang menemani Dean saat Dean patah hati atau sedang terpuruk. Bahkan sekali pun saat Dean kembali pada mantan kekasihnya yang menyebalkan. Irene bisa apa selain mendukung perasaan Dean?
Irene selalu ada untuk Dean.
Di antara keduanya, tidak ada yang ingin kehilangan satu sama lain.
"Mau keluar? Banyak bintang malam ini. Aku yakin kau akan menyukainya."
Irene menatap uluran tangan Dean yang tiba-tiba. Tak terkecuali hari ini, Dean selalu mengulurkan tangannya yang hangat.
"Tidak usah, di sini saja."
Dari kamar Irene, bintang tidak terlalu terlihat, tapi langit malam terlihat luas dan lapang, seperti memberi harapan akan kebebasan. Tanpa mengalihkan pandangan dari langit malam, Irene berkata pelan, "Kupikir kau sedang sibuk di studio musikmu. Kau tidak membalas pesanku sejak siang."
"Maaf, Rene. Aku agak sibuk dari semalam."
"Dan kau malah repot-repot kemari? Bagaimana dengan pacarmu, Rose?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Summer Flavor | salicelee.
Fanfiction《COMPLETE》 《FOLLOW SEBELUM BACA! DIPRIVATE. 🔒》 Image Irene Bernice sebagai Ambasador Kampus hancur seketika! Semua gara-gara mahasiswa bernama Victorius Vante Kim yang menciumnya karena sebuah sticky notes bertuliskan "1 treat = 1 kiss" yang entah...