Author ucapin Makasii banyaakkk yaa yang udah baca cerita ini :) thanks you gaesss ^^
¤ Author POV ¤
Ting tong ...
Prilly yang mendengar bel apartemen nya berbunyi, ia segera membuka pintu apartemen nya.
"aaa... akhirnya lo datang Mil", ucap Prilly kegirangan saat setelah membuka pintu apartemen nya. Ternyata yang datang adalah yang ia tunggu2, yaitu Mila.
"hm.. ga disuruh masuk gitu", canda sindir Mila pada Prilly.
"hehe lupa.. masuk2", cengir Prilly. Mila dan Prilly menuju ruang keluarga apartemen Prilly.
"lo bener hamil kan Pril? kok rata gitu?", tanya Mila.
"iya Milaaa.. baru aja 1 bulan, gimana sih lo", jawab Prilly sambil mengelus perutnya.
"ooh.. pasti nanti udah lahir wajah nya cantik kea gue", ucap Mila pd.
"idih... yang buat kan gue ma Ali, kenapa mirip elo", jawab Prilly.
"hehe.. sapa tau gitu", cengir Mila.
"hm.. lo udah makan? kalo belom, gue masakin", tawar Prilly.
"udah tadi di kantin, ga usah Pril, oh ya, kamar gue mana?", tanya Mila sambil merubah posiai duduk nya.
"tuh yang pintu item", jawab Prilly menunjuk pintu kamar yang berwarna hitam pekat.
"oh, oke bentar ya gue naro koper gue", pamit Mila pada Prilly, tak lama ia balik ke Prilly.
"lo belum cerita nih tentang masalah lo sama Ali, cepetan cerita, gue kepo berat tau ga", ucap Mila antusias.
"huft.. oke...", jawab Prilly, lalu ia menceritakan masalah nya dengan Ali sambil menangis.
"jadi gitu.. gue bingung sih yang salah elo atau Ali, tapi awal gue denger lo cerita, Ali sih yang salah, lo kan niatnya cuma ngelerai mereka berantem", ucap Mila setelah mendengar penjelasan Prilly.
"trus gue gimana Mil? gue takut Mil takut.. hiks.. takut Ali ninggalin gue Mil disaat gue ngandung anak dia Mil.. hiks..", ucap Prilly terbata bata.
"udah dong udah jangan nangis, gue yakin lo pasti kuat ngadapin masalah lo, lagian ada gue yang selalu disamping lo, udah dong Pril jangan nangis", bujuk Mila sambil menyeka air mata Prilly agar Prilly berhenti menangis
"makasi ya Mil, lo bener2 sahabat gue.. makasi", ucap Prilly yang langsung memeluk Mila.
"sama2 Pril, udah tugas nya seorang sahabat kan? yang selalu ada disamping sahabat itu, udah jangan nangis", jawab Mila sambil menyeka air mata Prilly.
"oke gue kuat", ucap Prilly tegas menyemangati dirinya sendiri sambil menghapus air.
"gue yakin itu Pril, oh ya gue tadi lihat Ali..", ucap Mila namun terhenti.
"Ali kenapa Mil? kenapa? lo lihat Ali kenapa? Mil jawab", tanya Ali antusias.
"ga jadi Pril, ga jadi maaf", jawab Mila.
"lanjutin Mil lanjutin omongan lo, pliss Mil, gue berhak tau, gue istrinya Mil, plisss hiks..", tanya Prilly sambil menangis.
"oke gue jelasin oke, tapi abis gue ceritain, lo ga boleh nangis, oke?", tanya Mila diangguki Prilly cepat.
"gue tadi lihat Ali sama cewek lagi pelukan Pril, tuh kan nangis", jelas Mila.
"hiks.. gue ga sanggup ditinggal Ali mil.. hiks..", tangis Prilly meledak kembali.
"gue yakin lo kuat Pril, udah jangan nangis, gue akan bantu selesai in masalah lo, okee", bujuk Mila pada Prilly yang tengah menangis. Prilly mengangguk, lalu menyeka air matanya.
"makasi ya Mil", ucap Prilly.
"eh lo belom makan siang kan, makan yuk, gue laper nih, yuk ya ya ya", ucap Mila berusaha mengalihkan Prilly dari masalahnya ke hal lain. Prilly pun akhirnya terpancing.
Mila dan Prilly turun menuju resto di apartemen tempat tinggal Prilly. Mereka menem pati meja no 157. Salah satu waiters menghampiri mereka..
"siang kak..silahkan lihat menu nya kak", ucap waiters itu ramah.
"nasi chiken kastu sama milkshake oreo", pesan Prilly.
"sama aja mba", pesan Mila.
"baik, tambah apa?", tanya waiters itu dengan ramah.
"ga mba, itu aja", jawab Mila setelah bertanya kepada Prilly.
"baik kak, tunggu sebentar", ucap waiters itu berlalu pergi.
Sambil menunggu pesanan datang, Mila dan Prilly sedikit berbincang.
"Mil", panggil Prilly.
"iya kenapa?", tanya Mila.
"em.. Ali juga tinggal di apartemen ini kea nya", ucap Prilly.
"ya bagus dong, trus lo ga nyamperin?", tanya Mila sambil merubah posisi duduk nya menjadi menghadap Prilly.
"gue ga tau nomer apartemennya, yang pasti itu di lantai 9", jawab Prilly.
"ooh.. lo ga nanya Reseptionis gitu?", tanya Mila.
"ga kepikiran lah gue", jawab Prilly.
"udah nebak sih gue, ntar coba nanya deh, gue anter", ucap Mila diangguki Prilly.
"permisi, pesanan datang, silahkan", ucap waiters tadi yang datang membawa pesanan, setelah menata di atas meja Prilly dan Mila, waiters itu berlalu pergi.
"woi.. malah bengong lo, makan lah", ucap Mila menyadarkan Prilly dari lamunannya.
"hehe", cengir Prilly.
Selesai makan, mereka menuju meja reseptionis apartemen itu ( makanan sudah dibayar dong pasti ).
"permisi mba", ucap Prilly.
"iya, ada yang bisa saya bantu?", tanya resepsionis itu ramah dan sopan.
"emm.. mau nanya, apartemen atas nama Ali Syarief Alkatiri kamar nomor berapa saja ya ?", tanya Prilly juga dengan ramah dan sopan.
"sebentar saya cek", jawab reseptionis itu lalu mencari apartemen atas nama Ali Syarief Alkatiri.
"ibu", panggil resepsionis itu pada Prilly.
"iya? gimana mba?", tanya Prilly.
"atas nama Ali Syarief Alkatiri, kamar nomor 198 itu ada dilantai 8, nomor 228 lantai 9", jelas reseptionis.
"makasi ya mba, permisi", ucap Prilly.
"sama2", jawab reseptionis itu ramah.
Prilly dan Mila segera berjalan menuju kamar no 228 lantai 9.
"tuh kan Mil, bener kata gue, dia tinggal di gedung ini", ucap Prilly.
"iya2", jawab Mila.
Sesampai di depan pintu kamar 288, Prilly menekan bel apartemen itu. Tak lama, keluar lah seorang laki2, yang mereka ketahui itu adalah Ali, suami Prilly.
"Prilly? lo ngapain kesini? dari mana lo tau gue tinggal disini?", tanya Ali kaget.
"aku mau jelasin ke kamu Li, pliss dengerin penjelasan aku, yuk Mil masuk", ajak Prilly kepada Mila masuk ke apartemen Ali tempati. Dan betapa terkejutnya mereka melihat seorang wanita telanjang dada.
"Mil.. Mil.. dia kan Syila", tanya Prilly berbisik pada Mila.
"iya, dia juga cewek tadi yang pelukan sama Ali, yang gue ceritain ke lo", jawab Mila.
"lo ngapain disini?", tanya Syila yang terkejut lalu ia membenahkan pakaian atasnya.
"lo yang ngapain disini hah? ini apartemen suami gue, hiks hiks", tangis Prilly pecah. Air mata Prilly tak dapat dibendung lagi.
Hellooooo....
Gimana gaess.. Part2 nya ga ada yang bikin nangis yaa :(Maaf ya :) :) Part ini juga pendek ya gaess
KAMU SEDANG MEMBACA
Matchmaking ( perjodohan )
AcakHanya sebatas khayalan saya tentang Ali Prilly ... ¤ Konten dewasa ( 18+ ) Mohon umur dibawah 18 th, jangan membaca cerita ini.