Part 13

10.3K 190 0
                                    

¤ Author POV ¤

Setelah mengemasi pakaian nya, Ali sempatkan mandi di apartemen nya ini, lalu setelah itu ia berlalu pergi dari apartemen ini tanpa pamit ke Prilly.

"aalliiiii... toolooongg denger penjelasan aku duluu liii", teriak Prilly lirih.

drrrtttt... drrrtttt...

Prilly menerima panggilan masuk hp nya,

"iya kenapa?", tanya Prilly sambil menahan isak tangisnya.

"lo kenapa Pril? nangis? iya lo pasti habis nangis, lo harus cerita, bentar, nih gue otw ke sana, bye, tunggu gue", kata seseorang yang ada disebrang telepon.

tut tut tut ...

Yap, yang menghubungi Prilly adalah Mila, sahabatnya.

Tak lama setelah panggilan terakhiri, Mila datang, Prilly mempersilahkan masuk Mila.

"Lo kenapa? cerita lah", tanya Mila dengan nada lembut, ia tau pasti Prilly sahabatnya sedang ada masalah.

Prilly berpikir, ada baiknya juga ia cerita pada Mila, toh dia sahabat terbaiknya.

"Ali Mil, di.. dia.. hiks hiks", jawab Prilly dilanjutkan tangisnya.

"kenapa Pril? cerita aja, gue ga bocorin kok", ucap Mila lembut sambil mengelus punggung Prilly bermaksud untuk menenangkan Prilly.

"dia marah ke aku Mil.. hiks.. salah paham Mil", jawab Prilly tetap menangis.

"salah paham gimana?", tanya Mila semakin bingung.

"gini mil...", cerita Prilly panjang lebar, menceritakan kejadian nya dengan Ali yang menyebabkan Ali pergi dari rumah.

Mila sedikit sebal sama Ali, karna Ali tak mau mendengar penjelasan Prilly dahulu, sehingga seperti ini, lebih kesal lagi Mila ke Marco, cowok sok cool, sok ganteng itu bagi dia.

"dasar ya si Marco, lo tau rumahnya? biar gue samperin dia, harus di pites tuh orang", geram Mila.

"udah Mil, percuma, ga bisa ngembaliin semula kan", sahut Prilly, tak sadar Prilly kembal meneteskan air matanya.

Tak lama, Mila memutuskan untuk pulang,karena sore hari nya ia ada acara keluarga.
                                                    -
disisi lain... Ali menekan password kamar apartemennya, lalu ia masuk. Apartemen Ali yang ini masih satu gedung, Ali berada di lantai atas tepat apartemen Ali yang dihuni Prilly.

Ali merebahkan tubuhnya di kasur.

"apa kurangnya gue Pril, Apa? ", teriak Ali penuh amarah.

"kenapa lo tega selingkuhin gue Pril, kenapa? gue benci lo pril, gue benci", teriak Ali tak kalah kerasnya dengan teriakan tadi.

"aaarrrrgggghhh", teriak Ali sedikit frustasi memikirkan masalahnya.

drrtttt... drrrttt...

Ali menekan tombol hijau dilayar hp nya,

"hm", dehem Ali mengawali percakapan telepon.

"kurang ajar lo Li, gue mau ke apartemen lo nih, lo dirumah kan?", tanya seseorang disebrang telepon.

"gue lagi ga dirumah, yaa.. ya gue lagi sibuk sama Prilly, ya lo tau lah, hehe", jswab Ali.

"oh, oke lah", kata seseorang sebrang telepon itu.

tut tut tut ...

Ricky Harun, yak, dia orang yang menghubungi Ali. Kalian pastinya tau dong siapa itu Ricky Harun ( kalau kalian baca cerita ini dari part awal ).

Matchmaking ( perjodohan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang