cap cuuss bacaa ...
¤ Author POV ¤
Prilly menekan pasword ruang apartemennya, setelah pintu apartemen terbuka, ia masuk...
Prilly berjalan menuju dapur, ia melihat apakah nasi yang ia masak sudah matang atau belum, ternyata belum. Lalu ia mengambil mangkuk dan piring kecil, ia menuangkan sayur asam yang ia beli ke mangkuk itu, dang menuangkan ikan asin goreng ke piring kecil yang ia ambil.
Prilly memutuskan untuk lari pagi sebentar di sekitar apartemen. Ia mengambil handuk kecil miliknya, lalu keluar apartemen.
Marco yang saat itu sedang membeli lauk untuk dirinya di salah satu kedai daerah rumahnya, ia melihat cewek tadi yang ia kagumi ( Prilly ) lari pagi, kulit mulus Prilly berkeringan menambah kesan seksi pada tubuhnya.
"lah itu cewek tadi kan, mumpung ada kesempatan, gue harus deketin dia nih", putus Marco, ia segera membayar lauk yang ia beli, lalu ia pulang ke rumahnya untuk ganti baju dan mengambil handuk kecil miliknya. Marco keluar dan pura2 sedang lari pagi.
Lalu ia sengaja menyenggol lengan Prilly...
"auwh", ringis Prilly.
"maaf2 mba maaf", kata Marco pura2 minta maaf kepada Prilly.
"saya ga sengaja mba maaf", lanjut Marco sambil mengelus lengan Prilly yang begitu mulus.
"iya ga apa2, maaf", kata Prilly, lalu ia menepis tangan Marco yang sudah mengelus lengan mulusnya.
"maaf mba saya tidak bermaksud tidak sopan", maaf Marco diangguki Prilly sambil tersenyum.
Marco mengambil kesempatan untuk berkenalan...
"saya Marco, mba ?", kata Marco kenalan sambil tangannya seperti minta salam kenal.
"Prilly", jawab Prilly ramah sambil membalas salam dari Marco.
"nama yang indah, seperti orangnya", kata Marco mengeluarkan jurus rayuannya.
"haha", tawa Prilly.
"mba nya lari sendirian?", tanya Marco.
"emm.. iya, soalnya..", jawab Prilly terpotong.
"oh.. soalnya apa mba?", tanya Marco.
"ga apa2", jawab Prilly.
"maaf, mba nya ga punya pacar atau..", tanya Marco terpotong.
"suami, saya punya suami", sahut Prilly lantang.
"ooh.. mba nya udah punya suami toh", jawab Ali diangguki Prilly.
"oh jadi dia udah punya suami, gue ga boleh putus asa, gue harus rebut dia dari suaminya", kata Marco dalam hati.
drrtt .. drrtt .. [ hp Marco ]
"sebentar mba ada telepon", ucap Marco diangguki Prilly. Marco mengambil hp nya disaku celananya, lalu menekan tombol hijau.
Sambungan telepon ...
"ya kenapa?", tanya Marco.
" lo dimana kak?",
"lagi lari pagi nih", jawab Marco.
"tumben banget lo", heran adik Marco.
"biasalah", jawab Marco.
"oh, oke gue doa in berhasil",
"siap, yaudah ya", tutup Marco.
tut tut tut ...

KAMU SEDANG MEMBACA
Matchmaking ( perjodohan )
DiversosHanya sebatas khayalan saya tentang Ali Prilly ... ¤ Konten dewasa ( 18+ ) Mohon umur dibawah 18 th, jangan membaca cerita ini.