Part 16

10.2K 181 0
                                    

¤ Marco POV ¤

Gue duduk di ruang keluarga di rumah gue...

Gue mau Prilly jadi milik gue seutuhnya, HARUS. Gue harus gugurin kandungan Prilly, tekad gue. Gue kepikiran, bahwa dari dulu adik gue ( Syila ) suka sama Ali, yap, gue bisa kerja sama dengan adik gue.

"Deeeekkkkk", teriak gue memanggil Syila ( adik gue ).

"iya kak, kenapa sih?", tanya Syila dengan nada malas.

"duduk", suruh gue padanya untuk duduk. Dan dia pun langsung duduk.

"dek, lo masih suka Ali kan? musuh kakak itu loh", tanya gue, dia mengangguki pertanyaan gue dengan cepat.

"kenapa nanya gitu?", tanya nya balik.

"kamu tau kan Ali udah punya istri? kakak suka sama istri nya Ali, kakak harus milikin dia, kamu juga mau kan milikin Ali?", gue.

"mau lah", jawab nya santai.

"kamu bisa ga gugurin kandungan Prilly? soalnya dia hamil", ucap gue.

"hah? hamil? tau dari mana?", kagetnya.

"rahasia, kamu bisa?", tanya gue lagi.

"mudah banget, tinggal kasih minyak dilantai saat dia di kamar mandi, udah deh, kan dia jatuh, dan pasti keguguran dong", jawabnya.

"oke, lakukan segera", suruh gue diangguki dia.

"yaudah", ucap gue berlalu ke kamar.

di sisi lain...

¤ Author POV ¤

Ali mengurus administrasi Prilly, lalu segera ke ruangan Prilly dan menuntun Prilly untuk kembali ke apartemen yang ditempati Prilly.
                                                    -
Ali menidurkan Prilly di kasur kamar apartemennya.

"udah, lo disini aja, gue ambilin makan", ucap Ali. Masih saja Ali tidak bisa melupakan rasa kesalnya pada Prilly karena masalah kemarin2 itu.

"oke, makasih", jawab Prilly lirih. Prilly senang, Ali kembali ke padanya walau untuk sementara.

"nih makan, lo udah sehat kan, gue mau pergi", pamit Ali.

"liiii... pliss dengerin penjelasan aku", lirih Prilly. Ali tak menghiraukan Prilly.

Sore hari...

Hp Prilly berdering, Prilly menerima panggilan masuk hp nya.

"hallo Li", ucap Prilly.

"hm, lo harus makan dan minum obat teratur, besok lo libur, ga usah ngampus, besok gue ijinin", ucap Ali, detik selanjutnya panggilan terakhiri.

"gue seneng li, lo masih perhatian ke gue", ucap Prilly dalam hati.

                                                ***
Pagi tibaa...

Sebelum Ali berangkat ke kampus, ia mampir ke apartemen Prilly dahulu untuk mengantar sarapan untuk Prilly.

"nih makan, habis itu minum obat, ga usah ngampus lo ntar sore", ucap Ali lalu berlalu keluar, namun..

"li", panggil Prilly pada Ali. Ali memutar arah.

"apa?", tanya Ali.

"tolong dengerin penjelasan aku Li, aku ga ada apa2 sama Marco, sumpah", ucap Prilly sambil menangis.

"udah deh Pril, ini bukan waktunya, lo jangan nangis, lo jangan egois, lo ngandung anak gue", ucap Ali yang berlalu pergi.

"ini anak kitaa Liiii", teriak Prilly, namun tak dihiraukan Ali.

Matchmaking ( perjodohan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang