¤ Author POV ¤
Prilly mengerjapkan matanya saat ia mendengar deringan telfon, ia melepaskan tangan kirinya dari genggaman tangan Ali, lalu Ali terbangun karena tangan yang Ali genggam itu berasa dilepas.
Ali mengangkat kepala nya melihat Prilly yang sudah bangun.
"lho udah bangun?", tanya Ali yang masih mengumpulkan nyawanya hingga 100%.
"udah, hp aku ada panggilan masuk, ambilin ", ucap Prilly.
Ali baru sadar jika ada hp yang berdering keras, ia lalu mengambil hp nya yang ada di nakas brankar Prilly.
Ali memberikan hp Prilly pada pemiliknya yaitu Prilly, Prilly langsung mengambil hp nya dari genggaman Ali, segera ia menggeser tombol hijau ke atas.
"Assalamu'alaikum bun", ucap Prilly.
"Wa'alaikumsalam sayang, bunda kira kamu belum bangun, disana masih pagi kan pasti, disini udah agak siangan", jawab Ully.
"iya bun, oh ya bunda kenapa nelfon ily ? bunda dan ayah disana baik kan?", tanya Prilly.
"alhamdulillah baik sayang, kamu juga kan ? bunda telfon kamu cuma nanya kabar kamu aja", jawab Ully.
"alhamdulillah juga bun.. oh ya Prilly punya kabar gembira buat bunda dan ayah", ucap Prilly.
"kabar apa sayang?", sahut Rizal disebrang telfon, panggilan telfon itu di loodspeaker oleh Ully, sehingga Rizal yang berada disamping Ully bisa mendengar percapakan Ully dan Prilly ( ps : maaf ya kalau tulisan lodspeaker nya salah ).
"lho... illy lahiran yah, bun", jawab Prilly girang.
"alhamdulillah", ucap Ully dan Rizal bersamaan.
"cewek apa cowok ? sayang", tanya Ully.
"katanya Ali semalem, cewek bun", jawab Prilly.
"namanya siapa ?", tanya Rizal.
"belom dikasih yah, bun, hehe, nanti ily sama Ali mikir dulu", jawab Prilly.
"oh iya bunda sama ayah tunggu namanya ya, jangan lupa kasih marga kita ya sayang", ucap Rizal.
"iya bun, nanti pake marga Syarief juga", jawab Prilly.
"ok sayang, ya sudah, bunda sama ayah lanjut kerja lagi, kamu baik2 ya, salam buat bunda Ressi, dan Ali yaa, Assalamu'alaikum", tutup Ully.
"iya bun, wa'alaikumsalam", jawab Prilly, detik selanjutnya panggilan diakhiri.
"nih sayang", ucap Prilly sambil memberikan hp nya pada Ali.
Ali menerima hp itu, lalu ia letakkan diatas nakas brankar Prilly.
"sayang, anak kita cewek kan?", tanya Prilly memastikan, Ali mengangguk.
"Ali Prilly sudah bangun?", tanya Ressi yang masuk ke r rawat Prilly.
"lho? bunda dari mana?", tanya Ali.
"dari depan, beli bubur ayam, nih buat kamu sayang", jawab Ressi sambil memberikan satu kantong plastik pada Ali, lalu ia duduk di sofa.
"makasi bun", ucap Ali.
"sama2 sayang", jawab Ressi.
"pengeeen", rengek Prilly.
"ga boleh sayang, kamu harus makan makanan rumah sakit", ucap Ali memperingatkan.
"dikit aja pliss", rengek Prilly.
"maaf ya aku ga bisa ngasih, kan kamu belom boleh makan makanan luar, terakhir kemarin pas kamu minum jus mangga yaa", ucap Ali lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matchmaking ( perjodohan )
RandomHanya sebatas khayalan saya tentang Ali Prilly ... ¤ Konten dewasa ( 18+ ) Mohon umur dibawah 18 th, jangan membaca cerita ini.