Haiii.. gaees... author kembali lho , setelah lumayan lama ga update !!! maaf ya gengs :)
cap cus langsung baca :) !!!
¤ Author POV ¤
"Mil.. Mil.. dia kan Syila", tanya Prilly berbisik pada Mila.
"iya, dia juga cewek tadi yang pelukan sama Ali, yang gue ceritain ke lo", jawab Mila.
"lo ngapain disini?", tanya Syila yang terkejut lalu ia membenahkan pakaian atasnya.
"lo yang ngapain disini hah? ini apartemen suami gue, hiks hiks", tangis Prilly pecah. Air mata Prilly tak dapat dibendung lagi.
"maksud kamu apa Li? gue ga nyangka Li lo gituan sama dia, gue ga nyangka hiks", ucap Prilly dengan lemas.
"udah deh, lo ga tau apa2, lo kan yang awalin masalah ini, gue salah apa? lo dulu yang mulai selingkuh sama Marco, ga usah sok polos deh lo", bentak Ali pada Prilly, Prilly semakin menangis sejadi2 nya.
"iya Li gue tau, gue tau masalah ini gue yang mulai, terserah lo mau nuduh apapun tentang hubungan gue sama Marco, tapi asal lo tau, gue ga ada apa2 sama dia, dan cukup lo sakitin gue, lo setubuh sama cewek lain, gue tau, dan pedihnya lagi gue tau disaat gue ngandung anak lo, anak lo Li, anak lo", bentak Prilly balik.
"gue mau, selesai lo lahiran kita cerai", ucap Ali.
"ga usah nunggu gue lahiran, sekarang pun gue siap, dan jangan harap lo bisa ketemu bayi ini, ini anak gue, bukan anak lo, bapak macam apa lo, jangan ngarep lo", bentak Prilly lalu ia berlalu pergi menuju apartemen yang ia tempati.Mila menyusul Prilly pergi.
"aarrrggghhhh", teriak Ali frustasi.
"mari sayang kita lanjutkan", rayu Syila.
"lo pergi sekarang, cepat", bentak Ali. Syila pun keluar dari apartemen Ali dan pergi entah kemana.
¤ Ali POV ¤
Gue duduk ditepi ranjang, di pikiran gue selalu terbayang2 kejadian tadi.
"aarrrrgggghhhh", teriak gue melampiaskan amarah.
"ya tuhan, hamba menyesal melakukan perbuatan zina tadi ya tuhan, hamba menyesal", ucap gue.
Ok, gue harus minta maaf ke Prilly, gue ga mau cerai sama dia. Kesalahan apa yang gue lakuin itu jauh lebih menyakitkan dari kesalahan yang Prilly lakuin.
Dengan langkah pasti dan cepat, gue berjalan menuju apartemen yang Prilly tempati.
Ting tong ... tak lama pintu terbuka...
"Pril maafin aku Pril, Pril", ucap gue dengan lembut. Tiba2 pintu apartemen ditutup kembali.
"arrrggghhhhh", teriak gue frustasi. Gue memutuskan untuk menghubungi Mila, karna saat itu gue sempat minta no Mila ke Kevin bila ada apa2.
"kenapa lo nelfon gue?", tanya Mila ketus.
"gue tau Mil lo marah ke gue karna gue nyakitin sahabat lo, Miill pliss tolong gue buat jelasin ke Prilly soal tadi, pliss", mohon gue.
"apa? setelah lo nyakitin dia, dan lo minta cerai ke dia disaat dia hamil, lo balik ke dia, cuma untuk jelasin masalah tadi? lo emang ga punya ati Li, Prilly itu ga seburuk yang lo pikir, dia ga pernah selingkuh sama Marco Li asal lo tau, Marco yang ngebet deketin Prilly, tapi Prilly ngehindar terus, lo ga tau kan", ucap nya dengan nada tinggi.
Betapa bodohnya gue asal percaya dengan apa yang gue lihat tanpa meminta penjelasan dari orang yang bersangkutan. Bodoh, ya gue emang bodoh.
"diem lo sekarang? hah", bentak nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matchmaking ( perjodohan )
عشوائيHanya sebatas khayalan saya tentang Ali Prilly ... ¤ Konten dewasa ( 18+ ) Mohon umur dibawah 18 th, jangan membaca cerita ini.