Bruukk!
"Maaf nona aku tidak seng-," ucapan pria itu terhenti kala matanya menangkap sebuah wajah yang tak asing di matanya. "Suzy?"
Suzy mengernyitkan keningnya, menerka pria di depannya yang mengetahui namanya. Dia baru ingat saat melihat topi hitam di kepalanya.
"Lee?" tebaknya saat pria bertopi hitam itu melepaskan benda hitam itu di kepalanya.
"Kau mengingatku ternyata. Kau semakin cantik yah," godanya.
Itu Lee! Teman baik Suzy saat mereka satu SMP. Dia satu-satunya pria yang selalu menjaga Suzy jikalau gadis itu mengalami kesulitan. Hanya saja mereka harus terpisah saat Lee pergi melanjutkan study di Australia.
"Jadi setelah kuliahmu selesai, kau kembali ke Seoul?" ucap Suzy yang sekarang duduk di depan Lee sambil mengaduk minumannya.
Dia mengangguk dan menyedot minumannya. "Kau masih menulis novel?"
"Tentu saja. Menulis adalah sebagian hidupku. Lalu kau sendiri, masih sering berhalu tentang hal-hal yang tak masuk di akal?" Itulah Lee, pria yang sejak dulu selalu percaya hal-hal fantasy.
Pernah sekali dia bilang kalau dia menemukan sesuatu dari dunia fantasy. Dia akan menangkapnya dan mempertontonkan itu pada dunia, jadi dia tak akan di tuduh orang gila lagi.
"Jangan bodoh! Itulah aku. Semuanya ada Suzy. Kau harus percaya."
Suzy memutar kedua bola matanya malas. "Ya, terserah. Lalu kau tinggal di mana sekarang?"
"Aku tinggal di sekitar Gwangju. Lain kali mainlah, ajak Hyunjin juga. Aku rindu padanya, dia masih pintar bicara? pasti dia sudah besar sekarang." Lee seolah tahu betul seluk beluk keluarga Suzy.
"Kau benar. Nanti aku main ke rumahmu ya." Suzy melihat jam tangannya dan waktu menunjukkan bahwa dia harus segera pergi ke kantor kembali. Suzy mengambil tasnya. "Aku harus pergi ke kantor. Nanti kita bicara lagi ya."
"Baiklah, hati-hati dijalan!" Lee melambaikan tangannya ke arah Suzy yang kini berjalan terburu-buru.
-^^-
Jika Suzy selalu sibuk dengan pekerjaannya, lalu bagaimana dengan nasib para Angel yang setiap hari hanya makan, tidur, jalan-jalab? Mereka mulai bosan. Jika di Armties, mereka punya kebiasaan masing-masing.
Jadi mereka setiap hari hanya mengitari pekarangan rumah Suzy, atau memainkan sayap mereka di belakang rumah.
"Sepertinya sayapku masih terluka. Aku tidak tahu bagaimana goresan ini akan hilang," kata Suga yang memutar sedikit kepalanya menyamping melihat keadaan sayap merahnya.
"Tutup matamu dan fokus. Aku akan membuat sayapmu membaik." jawab Taehyung.
"Memangnya kau bisa?" Tae mengangguk. Tae pandai menyembuhkan luka, tapi tidak luka hati? Lupakan!
Lalu Suga menurut, dia menutup kedua matanya. Pikirannya kosong, Taehyung menempelkan sayapnya di sayap Suga. Lalu sinar ajaib datang dan seketika goresan itu menghilang.
"Selesai!"
Suga membuka kembali matanya, memastikan jika sayapnya benar-benar kembali sempurna.
"Bagus! Sayapku sudah sempurna. Kalau begitu aku akan tetap menjadi yang paling sempurna di Armties," Taehyung hanya menarik ujung bibir kirinya kesal. Suga selalu saja bersikap sok tampan!
"Sudah sana pergi! Aku mau bermain-main dengan sayapku." usir Suga. Lalu Suga diam mematung, dia melihat sayap Taehyung lebih dalam.
"Tae!" yang di sahut tengah sibuk dengan Anjing peliharaan Suzy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angels and a Girl {BTSZy} [END]
Fanfic[END!!!] "siapa kalian?" "kami adalah pemikiranmu yang indah" Kenapa cerita novelku menjadi kenyataan? gadis bernama lengkap Bae Suzy itu hanya bisa mengerutkan dahinya dan menatap ke tujuh pria tampan didepannya dengan tampilan berbeda? mereka mem...