jangan berpegang pada pasir yang remuk

457 69 6
                                    

Pagi ini, suasana dirumah Suzy semakin ramai setalah kakaknya pulang. Ia bak seorang putri yang dijaga para ksatria disebuah kerajaan.

Meja makan penuh, makanan tersedia begitu banyak karena hari spesial dimana Dong wook pulang. Jadi Suzy sengaja memasak banyak makanan.

Di ujung meja makan sebelah kanan dari Suzy terdapat Dong wook yang tengah duduk menyelipkan jari-jarinya diantara jari-jarinya yang lain menatapa seluruh makanan yang terhidang. Sementara disisi kiri Suzy ada Namjoon. Porsi yang pas pula bukan? Pemimpin dan pemimpin di sisi-sisi bersebrangan.

"Kita kapan makan ya?" Suara itu berhasil emmecah keadaan lima menit ini yang hanya terdengar suara sepi.

"Loh kenapa pada diam? Ayo makan, aku memang sedang memperhatikan kalian" jawab Dong wook yang bermaksud memperhatikan Taehyung dan yang lainnya.

Kemudian Namjoon berdehem dan berbasa-basi membuat keadaan tidak canggung.

"Kak, maaf sebelumnya karena kami datang ke sini tidak izin terlebih dahulu padamu," kata Namjoon dengan tangan yang mengepal di atas meja. Suzy langsung melihat kedua pria yang tengah mengobrol itu serius.

"Untungnya Suzy sudah memberitahuku, kalian juga sudah membantu adikku. Makanya aku izinkan, kalian sampai kapan disini?" tanyanya.

Taehyung yang sedari tadi diam langsung menimpali pertanyaan Lee Dong Wook.

"Lima belas hari lagi!" Suzy yang sempat membuka mulutnya untuk memasuka makanan itu langsung menariknya lagi dan melihat Taehyung. Begitupun Dong wook dan yang lainnya. "Sungguh?" tanya Suzy melirih.

Taehyung menoleh dengan santai.

"Ya, waktu kami hanya lima belas hari lagi." tegas Taehyung lagi.


-^^^-

Suzy masih tak yakin dengan waktu, apakah sekarang waktu sejari sudah tak lagi 24 jam? Mengapa begitu cepat.

Jika Suzy maupun Taehyung dan yang lainnya memanfaatkan waktu sebaik mungkin, pasti mereka tidak akan bersedih jika waktunya tiba.

"Apa kau yakin akan pergi secepat itu?"

Taehyung melirik melihat Suzy, tak bersuara dan hanya diam untuk beberapa detik lamanya. Wajahnya masih dingin, hingga matahari mulai terbit lebih tinggi menyinari wajah dingin Taehyung menjadi hangat.

"Dan kau yakin tidak mau mengatakan cinta padaku?"

Mendadak bangku yang mereka tempati itu menjadi begitu panas, panas akan keadaan.

Suzy membuang muka,tak bisa melihat wajah Taehyung yang begitu tampan. Suaranya yang berat melirih dan tatapannya yang mematikan.

"Kau tahu apa yang paling aku takuti di dunia ini?" tanyanya.

Suzy menoleh, terdiam lalu berkata.

"Apa?"

Taehyung tersenyum tipis, menundukkan kepalanya lalu menatap Suzy kembali.

"Aku takut menyimpan rasa dan mencintai sendirian." lengkungan indah itu sirna bersamaan dengan jawaban Taehyung sendiri.

Batin Suzy menangis, menangis sejadi-jadinya. Suzy ingin mengatakan aku mencintaimu juga Taehyung, jangan pergi dan tetaplah disini untuk selamanya! Bukankan itu terdengar menyenangkan? Tentu saja. Tapi dia takut itu malah terdengar menyakitkan jika mereka harus berpisah dikemudian hari.

Tuhan menyimpan banyak kejutan, dan Suzy takut kejutannya tak sesuai keinginannya. Ia takut justru kejutannya membuat dirinya sendiri terluka, dia lebih memilih tak mendapatkan kejutan sama sekali.

Angels and a Girl {BTSZy} [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang