14

994 46 3
                                    

Saat orang berbicara tentang keburukanmu
Maka orang itu sangat buruk melebihi keburukanmu


✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴

Hari ini Ify sudah bersiap-siap untu pergi berkuliah bersama Rio, Ify menyemangati dirinya agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan benar.

"Ify lo harus semangat!" Ify menyemangati dirinya. Tiba-tiba sebuah pikiran melayang di otak Ify, entah kenapa Ify membenarkan pikirannya yang melayang itu.

"Iya ya, kenapa gue mau berkerja sebagai bodyguard Rio dan gue langsung menyetujui pekerjaan itu setelah mendengarkan gaji nya. Aduh, bagaimana dengan Pak Alvin, apakah gue dipelet ya? sampai-sampai gue mau jadi bodyguard." Pikiran-pikiran jahat mampir di otaknya.

Sebuah ketukan di pintu kamarnya menyadarkan Ify dari pikirannya.

"Non, dipanggil Pak Bendra, katanya siap-siap untuk kuliah Non." Mata seorang maid saat Ify membuka pintu kamarnya. Yap, kemarin  Pak Hendra sudah mendaftarkan Ify, apalagi universitas itu adalah milik keluarga Deswana, keluarga Rio.
Nama marga Rio emang Deswana tapi papanya Rio menyembunyikan marga tersebut agar tidak diketahui orang lain, maka nama Rio menjadi Angkasa Riodra (Angkasa Rio Deswana) nama asli Rio.

Dan Pak hendra memberi Ify sebuah kamar, kamar yang begitu luas dua kali lipat kamar kostnya dulu.

"Iya Mbak, saya sudah siap-siap kok." Kata Ify. Maid itu hanya menganguk lalu meninggalkan Ify.

-------------


Ify menuruni tangga, dis berjalan menuju ruang makan keluarga besar.

"Fy, sarapan dulu." Hendra menyapa Ify, dan mengajak sarapan bersama.

Ify tampak ragu menerim ajakan itu."Gak usah malu Fy, duduk di samping Rio aja." Ucap Hendra.


Ify menuruti perkataan Pak Hendra lalu ikut sarapan bersama mereka. Rasa canggung menyelimuti Ify. Sungguh dia rindu dengan kedua orang tuanya.

➖➖➖➖➖

Sekarang Pak Hendra mengantarkan Ify dan Rio di kampus. Setibanya di kampus, Pak Hendra hanya mengantarkan Rio sampai ke gerbang saja. Karena sudah ada Ify pikirnya.

"Sayang, Lapa kerja dulu ya." Hendra mencium kening Rio dengan kehangatan.
Ia menatap Ify. Dan mengulurkan tangannya ke arah Ify. Dengan senang hati Ify menyambutnya dan mencium tangan Hendra. Kecupan kecil mendarat di kening Ify. Ify merasakan kembali kehangatan orang tua setelah lama kehangatan itu hilang, sebulir air mata mengalir di matanya, tapi dengan cepat Ify menghapus agar tidak ada yang mengetahuinya.

"Fy, kamu tinggal aja masuk ke ruang kepala sekolah, kamu tinggal tanya aja ya, saya gak sempat nganterin kamu, saya ada meeting."

"Em, iya Pa." Ucap Ify, ya saat sarapan tadi Lak hendra menyuruh Ify agar memanggilnya dengan kata Papa sama seperti Rio menyebutnya.

"Sekarang, kalian belajar yang rajin ya!" Kata Pak Hendra lalu pergi meninggalkan Rio dan Ify.

"Rio, gue mau ke ruang kepsek, lo bisa kan kelas lu sendiri?" Tanya Ify. Karena dia tahu Rio terbiasa diantar Pak Hendra sampai ke depan kelasnya.

"Bisa kok Fy." Ucal Rio lalu berpisah dengan Ify karena koridor menuju ruang kepsek dengan kelasnya Ro berbeda.

✔✔✔✔✔✔

Tok... Tok suara pintu diketuk.

"Silahkan masuk!" Kata orang di dalam ruangan itu.

"Permisi Pak." sapa Ify.

"Kamu Afina Rainfy kan?" Ify hanya menganguk mendengarkan ucapan kepsek itu.

"Kamu masuk ke kelas yang sama dengan Rio, oh ya nama saya Hendri Deswana. Pamannya Rio, dan kamu akan diantar Bu Tikaa ke kelas Rio." Kata Pak Hendri.

Ify hanya tersenyum canggung dan mengucapkan terima kasih lalu pergi bersama Bu Tika.

Bersambung.....
Tak bosan-bosannya saya mohon maaf apalagi ada typo yang bertebaran

Satu vote dari kalian sangat berharga

Follow ya pasti difollback kok😉😉

Marhaban ya ramadan

Fake SpoiledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang