5

1.1K 52 2
                                    

"Jangan kau membicarakan keburukan orang lain jika kamu belum tahu apa yang sebenarnya. Karena menjudge bisa menyebabkan fitnah. Sudah tahukan hukuman tentang Fitnah?"

*****
Happy reading

"Sekarang kamu belajar yang rajin ya!" Hendra yang mengantarkan anaknya ke depan kelas tersenyum.

"Siap 86, papa  juga hati-hati ya!" Lalu Rio mencium tangan papanya. Ajaran tata krama.

Pak Hendra hanya tersenyum lalu pergi meninggalkan Rio yang masih di depan kelasnya.

"Kasih sayang seorang papa itu membuat lo lupa segalanya." Suara seseorang yang tiba-tiba membuat Rio terkejut.

"Astafirullah, Cakka datang kok tiba-tiba kaya' setan." Nada terkejut Rio masih terdengar nadanya.

"Yeh, enak aja lo ngatain gue setan, gue ganteng-ganteng gini. Mana ada setan seganteng gue," Cakka dengan pedenya berkata sedemikian. Tidak lupa mengambil sisir di saku belakangnya.

"Emmm..." Rio hanya bergumam dan langsung masuk ke kelasnya.

"Yaelah bocah, gue ditinggalin. Bocah laknat emang." Cakka memberhentikan kegiatan menyisir rambutnya dan ikut masuk ke kelas menyusul Rio.

****Jam Istirahat ****

"Yo, ke kantin yuk!" Ajak Cakka saat bel berbunyi nyaring.

"Gak, Rio mau di kelas aja." Rio menolak halus ajakan Cakka.

"Yah, masa lo gak sayang sama gue lagi sih, lo mau sahabat lo yang ganteng ini mati kelaparan." Cakka memasang muka penuh drama. Membujuk Rio agar mau di ajak ke kantin.

Rio tampak berpikir mengenai ajakan Cakka. Tidak salahnya ia menerima ajakan Cakka."Emmm, yaudah deh, Rio ikut Cakka ke kantin, lagi pula tadi Rio lupa sarapan di rumah."

"Yes," Cakka bersorak senang.

Cakka dan Rio berjalan menuju ke kantin.
Beribu ribu mata memandang infiil ke arah Rio. Berbagai pandangan menelisik ke arahnya.

"Eh, itu bukannya, cowok yang tiap hari diantar bokapnya ya?" Tanya mahasiswi ke teman di sebelahnya.

"Iya, namanya Angkasa Riodra." Temannya menjawab sambil melirik sinis ke arah Rio.

"Ihh, ganteng-ganteng manja kaya banci di pinggir jalan." Suara itu sengaja di besarkan sehingga banyak yang mendengar dan tertawa

Rio pura-pura tidak mendengarkan perkataan mereka. Dia tetap jalan diiringi tawa-tawa mereka.

"Yo, jangan didengerin." Cakka merasa bersalah karena mendengar Rio di cela seperti ini. Kalau aja dia gak ngajak Rio. Maka Rio tidak akan mendengarkan perkataan kotor.

"Iya Cakka, Rio gak dengar mereka kok." Rio menampilkan senyum manis. Membuat Cakka bernafas lega.

"Jijik, Cakka homo. Hahaha," Kata teman Cakka saat melihat Cakka duduk berdua dengan Rio di kantin.

"Anjirr lo, kami ini udah sahabat dari dulu kampret! So jangan ngejudge." Ucap Cakka dengan nada emosi.

*************

"Kemarin malam, gue liatin si Ify, turun dari mobil mewah." Kata salah satu cewek penghuni kost yang sama dengan Ify.

"Ahh, beneran? Ify kan anak orang miskin, yatim piatu lagi. Kok bisa turun dari mobil mewah ya?" Balas salah satu dari mereka.

"Yah benaranlah, mungkin si Ify simpanan om-om."

"Ih jijik gue."

"Woyy, pagi-pagi udah gosip orang. Mau makan bangkai lo pada?" Cewek yang baru keluar dari kamarnya mencela segerombolan manusia yang bakal makam bangkai karena sering ghibah.

"Noh, kasian si Ify. Kalian asal gosip aja tanpa tahu fakta. Gak takut bikin fitnah? Udah tahukan hukum kalau fitnah. FITNAH LEBIH KEJAM DARI PEMBUNUHAN." Kata cewek itu yang bernama Sivia Aliyah lagi.

"Kan emang kenyataannya Via. Lo mah enggak liat semalam. Coba lo liat pasti lo bakal kepikiran gitu juga."

Krek bunyi pintu dibuka.

Tampak Ify yang sudah rapi dengan pakaian kerjanya. Siap-siap untuk mencari sejumlah uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas.

"Fy, lo dengar mereka gosip gak tadi?" Tanya Via tiba-tiba.

"Ah, bodo amat, yang dapat dosa mereka, bukan gue." Ify hanya cuek jika ada yang membicarakan dirinya. Baginya jika ada yang membicarakan jahat tentang diri kita berarti mereka fans yang tidak di anggap.

"Ini baru sahabat gue." Ucap Sivia lalu ingin memeluk Ify. Dengan cepat Ify menghindar. Muka Via cemberut seperti bebek yang kurang jatah makan.

"Noh...noh, badan lo bau Via, gue udah wangi-wangi gini." Ucap Ify sebal.

"Ehhh sorry, Ipoy sayang. Kan namanya baru bangun tidur." Kata Via dengan tampang tak berdosa.

"Dih mandi! Bau lo udah seperti bau lontong basi. Asem banget." Ify mengucapkan kata-kata itu dengan muka polos.

"Kurang asem Ipoy. Walaupun belum mandi tapi Incess Via pasti wangi membahana sampai pangeran tergila-gila." Via mengibaskan bau badannya.

"Bukan tergila-gila tapi langsung masuk kubur." Tawa Ify membahana.

"IPOOOYYYY." Suara menggelegar milik Via membuat manusia tukang ghibah terkejut. Sedangkan Ify berlari secepat kilat menghindar amukan Hulk Via.

Jangan lupaa votee:) Aylopyu goceng:)

Fake SpoiledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang