Mencintaimu secara diam-diam adalah perbuatanku sejak pertama kali ku mengenalmu, tapi kau malah bersifat acuh
❤❤❤❤❤❤❤❤❤
"Pekerjaan apa Pak?"
"Kamu jadi bodyguard anak saya."
"What, bodyguard
Emangnya umur anak bapak berapa? Pasti putrinya cantik." Ucap Via yang tiba tiba-tiba mencela pembicaraan Ify dan Pak Hendra."Em...sebenarnya umur anak saya sudah dua puluh tahun tahun, dan dia bukan putri saya.... "
"Bukan putri bapak?" Sela Via. Sedangkan Ify hanya menyimak, karena pikirannya melayang entah kemana, dia memikirkan penawaran yang cukup menguntungkan baginya. Tapi entah kenapa ada rasa ragu.
"Dia adalah putra saya." Hendra menyelesaikan kata-katanya.
"WHAT? Berarti anak bapak cowok dong, dan umurnya dua puluh tahun, sedangkan Ify baru delapan belas tahun, dan Ify jadi bodyguard anak bapak, sedangkan Ify cewek pak." Dengan ekpresi histeris Via setengah berteriak.
"Anak saya memang cowok, tapi sifatnya itu mirip cewek, manja, lemah-lembut, oleh karena itu saya menawarkan Ify untuk menjadi bodyguard anak saya, karena saya tau kemampuan ify dan juga Ify akan berkuliah bersama putra saya, di sebuah universitas ternama."
"Bagaimana Ify?" Hendra bertanya ke Ify. Ify menatap Via seakan minta persetujuan, Via hanya menganguk, seakan Via mengizinkan Ify karena fasilitas ditanggung, bahkan kuliah pun dibiayai, Via hanya mau Ify mewujudkan impiannya. Waktu Ify bilang dia mau kuliah, tapi karena masalah ekonomi, akhirnya Ify tak melanjutkan kuliahnya dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
"Emm, saya terima pak." Ify menerimanya setelah memikirkannya. Ify tersenyum kikuk ke Hendra.
Pak Hendra membalas senyum Ify, sekarang Pak Hendra merasa bahwa Rio akan aman bersama Ify, apalagi Ify yang baik, ramah, dan bisa menjaga putranya.
"Bdw Pak, anak bapak kuliah dimana?" Tanya Ify.
"Universitas Bakti." Jawab Pak Hendra.
"Whatt, itu kan tempat saya kuliah pak. Berarti Ify bakal sekampus dong sama saya." Kata Via senang.
"Oh, jadi kamu kuliah di sana? Apakah kamu mengenal Angkasa Riodra?" Tanya Pak Hendra.
Via berusaha mengingat. Nama itu serasa tidak asing."Iya Pak, saya ingat hampir tiap hari orang membicarakan Rio, jadi Bapak adalah papanya Rio?" Tanya Via disertai anggukan Hendra.
"Besok, Ify akan pulang bersama saya."
"Eh, iya pak," Ucap Via.
Via memandang ke arah Ify. "Berarti kita kuliah di tempat yang sama cuma beda jurusan." Karena Via tau kalau Rio itu beda jurusan dengannya dan Via juga tau pasti Ify akan sejurusan dengan Rio.❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Suara deringan telpon terdengar di meja belajar. "Hallo." Ucap orang itu saat mengangkat telponnya.
"Hallo Rio, Papa akan pulang besok." Kata orang di seberang yang ternyata adalah Pak Hendra.
"Hah, benarkah?" Kata Rio dengan mata yang berbinar.
"Iya sayang, papa tutup ya telponnya." Hendra lalu memutuskan sambungan panggilan mereka.
Rio berteriak girang karena papanya akan pulang. Ia sungguh merindukan papanya. Cakka yang baru bangun karena suara berisik melihat tingkah Rio.
"Ngapain lo Yo? Kok seneng amat? Abis menang undian?" Tanya Cakka dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.
"Papa besok pulang." Girang Rio. Dia memamerkan senyum senang.
"Ohh." Cakka lalu kembali tidur dengan bantal guling yang dipeluknya.
Cakka memang menginap di rumah Rio saat Papa Rio belum pulang, ada kemajuan terhadap sikap Rio
Sekarang Rio lebih sedikit terbuka, dan menerima Cakka masuk dalam hidupnya. Dulu hanya ada papanya yang membuat Cakka menjadi jauh.Bersambung.......
Maaf typo bertebaran jangan lupa vote dan komen ya
![](https://img.wattpad.com/cover/140254505-288-k582508.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Spoiled
Novela JuvenilStory Rify's 📌Slow Update Mereka dipertemukan oleh kejadian. Cowok dengan segala kemanjaannya yang lengket dengan papanya. Dan cewek mandiri yang bisa pertahanan diri sendiri. Memiliki rahasia besar tersendiri. Mengharuskan cowok itu bersifat demik...