18

980 41 0
                                    

Mengenalmu adalah takdirku....
Mengagumi mu adalah sifatku......
Mencintaimu adalah kehendakku.... 
Membenciku adalah masalahmu...

* * * * * * * * * *

"Yaampun Rio, lu ngambil first kissnya Ify. Ucap Cakka histeris.

Badan Rio terasa sakit karena Ify mendorong dirinya sangat kuat. Dia tidak menyangka tenaga cewek sekuat itu.

"Sumpah. Rio gak sengaja ngelakuinnya, Rio cuma nyelematin Ify dari talinya tapi malah begini. " Bela diri Rio.

Ify melihat disitu emang ada sebuah tali yang tak bernyawa. Terbentang dari sisi kanan ke sisi kiri. Emang ada yang sengaja meletakkannya di situ.

"Ify, sumpah Rio gak sengaja, Rio cuma mau nyelematin Ify kok, Ify juga bisa hukum Rio." Rio kembali merasa bersalah.

"Iya, gue maafin." Putus Ify karena Rio merupakan majikannya, dan oleh Papa Rio diberi tugas untuk menjaga Rio, Ify juga sadar dia dapat menjejakan kakinya ke universitas ini karena ayahnya Rio. Dan juga, yang lalu tidak bisa diambil lagi.

Rio menghembus nafas lega karena dia sudah dimaafkan."Ify, gue tau deh siapa yang buat kerjaan." Ucap Cakka

"Siapa?"Tanya Ify penasaran dengan orang tidak punya kerjaan.

"Tiara."

"Tiara yang tadi?" Tanya Ify heran.

"Iya, mungkin dia mau ngasih pelajaran ke elo gara-gara nampar Debo."

"Tapi kan gue gak sengaja, dan gue aja udah minta maaf."

"Ify Ify, lo pikir dia akan ngelepasin  elo dengan begitunya, tidak Ferguso.  Tia Itu gak akan ngelepasin elo dengan mudah."

"Jadi, maksudnya Tiara akan nyelakain Ify gitu." Ucap Rio yang tiba-tiba mencela omongan Ify dan Cakka.

"Maafin Rio Fy, gara-gara Rio, Ify harus menghadapi masalah. Padahal baru kuliah di sini."

Ify tersenyum."Gak papa Rio, ini udah tugas gue."

Cakka yang melihat senyum Ify. "Senyummu buatku jatuh bangun akan cinta dan melayang di tengah Sungai Nil dan tidak bisa bernafas."

Ify tertawa mendengar ucapan Cakka." Sini gue senyumin lagi. Biar mati sekalian. Lumayan makan ayam."

"Lo senyum buat gue jatuh bangun, lo ketawa bikin jantung gue copot dan malaikat maut berada di samping gue." Ucap Cakka lebay.

Rio dengan polosnya memandang ke arah Cakka."Loh kok Cakka gak mati sih?  Katanya liat Ify ketawa bikin jantung Cakka copot."

Cakka memandang ke arah Rio."Anjirt, lo doain gue cepat mati, dasar sahabat laknat."

"Rio benar Cak, lo kok ga mati?" Tanya Ify.

"Gue akan mati kalau lo mau nikah sama gue Fy." Ucap Cakka sambil menaikan sebelah alisnya ke atas.

"Ok ok, yuk kita nikah." Canda Ify.

"Kalau kita nikah sekarang, nanti lo akan jadi janda."

"Gak apa-apa Ify jadi janda, Rio kan ada, Rio siap kok nikahin Ify." Sela Rio di tengah percakapan mereka.

"Anjirr, teman makan teman!"

Semua mahasiswa yang melihat itu merasa heran, kenapa Ify tak marah, mereka melihat semua kejadian tadi, bahkan mereka melihat Ify merasa senang mendengarkan candaan Cakka.

"Dasar bitch, mungkin dia dibayar, makanya dia gak marah saat cowok manja itu ngambil first kiss nya. Nah tadi pas mau disentuh Debo sok nolak." Kata seorang mahasiswi yang dari tadi melihat kejadian itu.

Ify yang mendengarkan perkataan mahasiswi itu mulai menahan amarahnya."Fy lo gak boleh kelepasan."

"Gak usah di dengerin Fy" Ucap Cakka
Ify hanya menganguk tanda ia mengerti.

Ify membatin kecil."Iya gue tau kok, dari dulu gue udah di hina gini, mungkin nasib orang miskin kali ya."

Bersambung....
Maaf typo bertebaran

Satu vote dari kalian sangat berharga

Fake SpoiledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang