"Hai, apakah kau sudah lama menunggu?" Tanya Chanyeol sambil duduk dihadapan gadis itu.
"Ah, tidak juga. Aku baru saja duduk." Ucapnya tersenyum.
"Syukurlah. Aku kira aku membuatmu terlalu lama menunggu Irene." Ucap Chanyeol lega.
"Ah, sudahlah kau tidak perlu seperti itu." Irene menyentuh tangan Chanyeol dan Chanyeol melakukan hal yang sama.
"Kau sudah memesan sesuatu?" Tanya Chanyeol diselanya.
"Hm, belum. Kau ingin memesan sesuatu?" Tanya Irene.
"Baiklah aku akan memesan terlebih dahulu. Kau tunggu sebentar ya." Chanyeol bangkit dari kursinya.
Setelah menunggu beberapa saat Chanyeol kembali dengan dua cup kopi. "Ini punyamu. Latte bukan?" Tanya Chanyeol tersenyum.
"Kau sudah tau sekarang." Ucap Irene dengan sedikit tertawa.
"Tentu saja." Balas Chanyeol.
Mereka menghabiskan waktu dengan berbincang dan bercanda tawa bersama. Setelah Chanyeol mengantar Irene pulang, ia teringat dengan Rose. Ia tidak tahu mengapa tiba-tiba mengingat wanita itu.
"Ah, apa aku menghubunginya saja?" Tanya Chanyeol pada dirinya sendiri.
"Baiklah aku akan menghubunginya."
***
Chanyeol sudah pergi sekitar 2 jam yang lalu. Dan sudah 2 jam juga Rose hanya berdiri di balkon apartement Chanyeol.
Angin menerpa lembut wajah mulus Rose seakan mampu membuat Rose melupakan semua masalah yang sedang ia hadapi.
Rose menghembuskan nafasnya pelan. "Kapan aku bisa keluar dari dunia mencekam ini?" Rose bertanya pada dirinya sendiri.
Getaran di saku celana membuat Rose harus menghentikan suasana tenangnya itu.
Tertera nama pemilik nomor yang menelpon Rose 'Chan Si Egois is calling..'
"Ah, mau apa dia menelponku?" Tanya Rose sebelum ia mengangkat panggilan itu
"Ada apa?" Tanya Rose langsung.
"Aku akan pulang dan sekarang aku sedang di ja--"
"Lalu urusannya denganku?" Tanya Rose tidak tertarik dengan pembicaraan Chanyeol.
"Ya! Tidak bisakah kau menunggu sampai aku selesai berbicara!?" Kesal Chanyeol di balik telpon itu.
"Arraseo, wae?" Putus Rose akhirnya.
"Saat aku pulang nanti apakah kau ingin menitip sesuatu?" Suara Chanyeol melunak.
"Tidak." Jawab Rose cepat.
"Kau yakin?" Tanya Chanyeol diseberang sana.
"Iya. Sudahkan? Baiklah kututup telponnya." Rose langsung mematikan sambungan telpon itu.
Sangat bosan jika harus berdiam saja di dalam apartement Chanyeol ini. Rose yang hampir saja mati karena terlalu bosan langsung mempunyai ide untuk berjalan-jalan sekedar mencari udara segar saja.
Rose mengambil jaketnya dan segera pergi keluar apartement.
Rose sangat menyukai aroma luar ruangan. Baginya menghirup udara sangat berpengaruh kepada moodnya. Saat tengah asik berjalan seseorang menyentuh pundak Rose.
"Kau.. Rose? Roseanne Park?" Tanya gadis yang sepertinya seumuran dengan Rose.
"N-ne.. Tapi kau siapa?" Tanya Rose bingung. Karena Rose memang tidak mengingat gadis yang ada didepannya ini.
"Ya! Aku Joy. Apakah kau melupakanku?" Tanyanya tidak terima.
"Astaga! Kau Joy!? Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu disini!" Rose baru mengingatnya. Joy adalah sahabat kecil Rose saat di Jeju dahulu.
"Tapi, bagaimana bisa kau mengenaliku?" Tanya Rose setelah mereka berdua duduk di kursi taman.
"Mukamu itu tidak pernah berubah Rose. Sangat mudah dikenali." Jawab Joy tertawa.
"Kau sangat berubah banyak Joy. Aku sampai tidak mengenalimu." Rose berkata antusias.
"Hahaha ini berkat seorang pria aku menjalankan diet ketat." Jawab Joy Tertawa.
"Wow! Siapakah pria beruntung itu?" Tanya Rose bercanda.
"Yang pastinya kau tidak mengenalinya." Jawab Joy tersenyum.
"Apa yang kau lakukan disini Rose?" Tanya Joy.
"Aku sedang mencari udara segar. Kau?" Tanya Rose.
"Aku hanya ingin berkeliling. Aku sangat bosan. Aku tinggal sendirian disini." Jawab Joy. Ada raut kesedihan diwajahnya.
"Tak masalah Joy. Aku akan sering main bersamamu. Ngomong-ngomong kau tinggal dimana?" Tanya Rose.
"Aku tinggal di apartement disana." Tunjuk Joy kearah apartement tempat tinggal Rose dan Chanyeol.
"Bagaimana denganmu? Kau tinggal dimana?"Tanya Joy.
"A-aku.. Tinggal disekitar sini juga." Jawab Rose berbohong. Tentu saja Rose harus berbohong. Agar rahasia tentang pernikahan Rose dan Chanyeol tidak terbongkar. Tidak ada yang boleh mengetahui tentang ini.
"Benarkah? Kau harus sering-sering berkunjung okay?" Ajak Joy.
"Pasti aku akan berkunjung dan berjalan-jalan bersamamu. Tapi berikan aku nomormu agar kita bisa berbicara dilain waktu." Kata Rose menyerahkan ponsel miliknya.
"Baiklah ini." Joy menyerahkan ponsel Rose.
"Baiklah Joy aku harus pergi. Kau tidak apa-apa kan?" Tanya Rose tidak enak.
"Ah, tidak masalah. Aku juga akan kembali ke apartementku." Jawab Joy sambil tersenyum.
"Baiklah. Sampai berjumpa lagi." Kata Rose sambil melambaikan tangannya.
"Dah." Balas Joy.
***Luv,Lovenyyx
KAMU SEDANG MEMBACA
HEALER
RomanceSiapa yang tidak mengenal EXO? Ya, Boyband yang menggilai para wanita didunia ini. Apalagi seorang rapper multitalent bernama Park Chanyeol. Tapi, disaat puncak karirnya, Chanyeol dituntut untuk memilih antara karir atau wanita yang ia cintai. Lalu...