Nayeon bersyukur ia bisa mengalihkan pertanyaan yang Rose lontarkan padanya.
"Seorang kekasih? Sepertinya aku ingin langsung menikah saja." Rose mengulum bibirnya seolah berpikir.
"Hell no, apa kau yakin rumah tangga mu akan berjalan baik dengan kalian yang tak saling kenal sebelumnya?" Nayeon tidak setuju dengan pemikiran Rose. Baginya tahapan untuk saling mengenal itu perlu antar satu sama lain.
"Bagiku tak masalah. Jika kita saling mengerti dan dewasa kurasa itu lebih dari cukup." Ucap Rose.
"Aku tak setuju. Dewasa dan pengertian itu tidaklah cukup Rose-ya. Kita juga harus memiliki cinta didalamnya." Jawab Nayeon.
"Kau berbicara seperti sudah merasakannya saja." Rose pun tertawa.
"Memangnya kau sudah merasakannya?" Pertanyaan Nayeon membuat Rose seketika menghentikan tawanya.
"Em.. B-belum sih." Jawab Rose.
"Nah, jadi perkataanku lah yang benar Rose-ya." Nayeon kembali melahap makanannya.
"Baiklah, mari anggap saja begitu." Ujar Rose.
***
Nayeon benar-benar ingin keluar dari neraka kecilnya itu. Saat ini ia sedang berjalan menuju rumahnya. Ia sengaja memperlambat jalannya agar kembalinya ke neraka itu lebih lama.
Nayeon membuka pagar rumahnya. Ia melihat sepasang sepatu asing berada di teras rumahnya.
"Sepatu siapa ini?" Tanya Nayeon pada dirinya sendiri. Sepatu itu terlihat seperti sepatu milik seorang lelaki.
"Aku pulang." Nayeon memilih masuk karena rasa ingin tahu nya lebih besar.
"Noona." Lelaki yang memanggilnya tersenyum kearahnya, sedangkan Nayeon hanya diam.
"Mengapa ia kembali?" Nayeon merasa dunianya benar-benar hilang saat ini. Si percikan api neraka telah kembali. Sungguh Nayeon tidak ingin menyambutnya sedikitpun.
"Aku naik dulu." Nayeon melangkah menaiki tangga.
"Im Nayeon." Suara itu lagi. Ingin rasanya ia terjun saja dari lantai 2 rumah ini.
"Ne." Nayeon berbalik bada kearah Appa nya.
"Kau tidak lihat? Adikmu ini pulang. Sambut dirinya." Appa Nayeon menatap tajam dirinya.
"Annyeong.. Im Haechan." Masih dengan wajah datarnya.
"Ne, Noona." Senyuman kebanggaan yang masih sama. Membuat Nayeon ingin sekali mencekiknya.
"Aku ke atas dulu." Nayeon kembali berjalan. Sebelum ia masuk kedalam kamarnya ia mendengar percakapan ke3 insan dibawah.
"Jadi, apa kau makan dengan baik anakku?" Tanya Appa Nayeon.
"Ne, Appa. Aku menggunakan uangmu dengan baik disana." Jawab Haechan.
"Aigoo, anak kebanggaan ku satu-satunya." Eomma. Itu eomma Nayeon yang berbicara.
"Aku lupa bahwa aku tidak dianggap disini." Nayeon masuk lalu menutup pintunya.
***
"Nuna, buka pintumu." Haechan mengetuk pintu kamar Nayeon.
"Aku tidak menguncinya." Jawab Nayeon. Terdengar suara pintu dibuka tetapi Nayeon memilih tidak melihatnya.
"Apa kabarmu Nuna?" Tanya Haechan.
"Kurasa aku tidak perlu menjawabnya." Jawab Nayeon dingin.
![](https://img.wattpad.com/cover/146641452-288-k898568.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HEALER
RomanceSiapa yang tidak mengenal EXO? Ya, Boyband yang menggilai para wanita didunia ini. Apalagi seorang rapper multitalent bernama Park Chanyeol. Tapi, disaat puncak karirnya, Chanyeol dituntut untuk memilih antara karir atau wanita yang ia cintai. Lalu...