"Kita akan pergi kemana?" Jungkook masih terus melajukan mobilnya sejak setengah jam yang lalu tanpa berbicara sedikitpun.
"Ya! Jungkookssi." Nayeon menegurnya.
"Apakah kau benar-benar ingin menikah denganku? Kau salah satu fansku? Karena itu kau melakukannya bukan?" Nayeon tidak mengerti dengan arah pembicaraan Jungkook.
"Apa maksudmu?" Nayeon melirik kearah Jungkook.
"Kau menyukaiku sebagai fans kan. Kau sangat ingin menikah denganku. Dan sekarang rencanamu berhasil." Ucap Jungkook tanpa melihat Nayeon.
"Heol. Apakah aku serendah itu dimatamu? Bagaimana bisa kau berfikir seperti itu?" Sungguh perkataan Jungkook keterlaluan.
"Aku ingin menikah dengan orang yang aku cintai. Dan aku ingin menikah sekali seumur hidupku. Aku tidak mencintaimu."
"Kau yang mengatakan akan menikahiku. Lalu tiba-tiba kau menyalahkanku? Dengan mengatakan aku fans beratmu yang memang sangat ingin menikah dengamu, begitu?"
"Memang itu yang kau inginkan bukan?" Jungkook tertawa sinis.
"Ya! Jungkook yang terhormat. Aku tidak mengenalmu. Mau kau seorang idol sekalipun aku tidak peduli. Kau yang memintaku untuk dinikahi olehmu. Lalu kau berbicara seperti aku adalah wanita yang rendah. Itu kasar sekali." Nayeon mulai kesal dengan Jungkook.
"Katakan kau ingin apa? Akan aku berikan. Uang?" Jungkook sungguh keterlaluan.
"Kau pikir aku wanita seperti itu!? Kau mungkin memiliki segalanya. Kau memiliki uang, popularitas, dan barang bermerk lainnya. Tapi jangan pernah kau berfikir semua yang kau punya bisa membeli segalanya. Pemikiranmu sungguh sangat dangkal Jung." Nayeon sudah tidak bisa menahannya lagi. Ia sangat teramat kesal.
"Turunkan aku." Pinta Nayeon.
Jungkook menepikan mobil mewahnya. Jungkook tak mengatakan apapun. Bahkan untuk mencegah Nayeob ia tidak melakukannya.
"Uangmu bukan segalanya Jeon Jungkook." Ucap Nayeon sebelum ia menutup pintu mobil Jungkook.
"Arghh!!" Jungkook memukul stir kemudinya. "Aku harus bagaimana?" Jungkook mengacak rambutnya frustasi.
***
Nayeon berjalan tanpa tahu ia akan pergi kemana. Sumpah serapah sudah ia ucapkan sepanjang jalan. Ia benar-benar tidak menyangka apa yang laki-laki itu lontarkan. Ia pikir Jungkook adalah lelaki yang baik yang ditakdirkan untuknya. Tapi ternyata jauh dari pikirannya.
Nayeon tersenyum kecut memikirkan tentang perlakuan Jungkook tadi.
Nayeon terus berjalan dengan tatapan kosong. Karena tidak fokus berjalan seseorang menabraknya lalu menumpahkan segelas jus jeruk dibajunya.
"Ah. Mian. Aku sungguh tidak sengaja. Kau baik-baik saja?" Tanya wanita itu. Terlihat raut bersalah diwajah cantiknya.
"Hm, tidak masalah. Aku yang salah karena melamun." Nayeon tersenyum lalu bejalan melalui wanita itu.
"Tunggu. Ikutlah denganku."
***
Nayeon sudah duduk dikursi taman bersama wanita yang menabraknya tadi.
"Kau pakai jaket ku saja. Pasti sangat dingin." Wanita itu menyodorkan jaket miliknya.
"Gomapda. Kalau begitu aku pamit dulu." Wanita itu menahan tangan Nayeon.
"Aku Rose. Namamu?" Tanya Rose.
"Nayeon." Nayeon tersenyum.
"Senang bertemu denganmu Nayeon. Dan maaf tentang itu." Rose melirik baju Nayeon yang terkena jus jeruknya.
"Gwenchana Rose. Sampai bertemu lagi." Nayeon tersenyum.
"Ne, hati-hati."
***
"Nayeon." Suara berat seseorang menghentikan langkah Nayeon.
"Ne, Appa." Nayeon berbalik dengan ragu.
"Darimana? Kau tidak ingat kau akan ada tes minggu depan?" Nayeon sungguh takut jika wajah Appa sudah seperti sekarang ini. Datar namun menusuk.
"A-aku tadi mencari beberapa buku tambahan untuk aku pelajari Appa." Nayeon menjawab.
"Benarkah?"
"Ne, Appa." Jawab Nayeon meyakinkan.
"Kembalilah ke kamarmu." Lalu meninggalkan Nayeon yang berjalan pelan menuju kamarnya.
"Melelahkan sekali hidup ini." Nayeon menghembuskan nafas pelan.
***
"Aku tidak bisa Bibi." Jungkook menyeruput americano miliknya.
"Jungkook. Kau seorang lelaki. Apa sangat sulit untuk bertanggung jawab atas nama seorang lelaki?" Bibi Jungkook menatap iris bola mata Jungkook.
"Bibi, aku mencintai orang lain. Bukan dia." Jungkook memelas.
"Lalu jika kau mencintai orang lain. Mengapa kau tidak melakukannya dengan orang yang kau cintai? Kau sudah melakukan kesalahan dan kau sebagai seorang laki-laki harus berani bertanggung jawab." Ucap Bibi Jungkook menasehati.
"Bibi.."
"Jungkook, Bibi tau ini pilihan yang berat tapi kau tetap harus bertanggung jawab. Jadilah Idol yang tidak hanya di panggung terlihat baik tetapi dibalik panggung juga." Jungkook tertampar.
"Bibi, aku sungguh tidak bisa Bi. Aku menyukai IU sunbaenim." Tidak. Jungkook tidak menyukai gadis itu. Hanya IU yang mengisi hatinya sampai saat ini.
"Terserah padamu Jungkook. Tapi jika kau tidak bertanggung jawab, Bibi akan sangat kecewa padamu." Setelahnya Bibi Jungkook pergi meninggalkan Jungkook.
"Kau membuatku dalam masalah Nayeon." Jungkook mengepalkan tangannya.
***
Luv, Lovenyyx
KAMU SEDANG MEMBACA
HEALER
RomanceSiapa yang tidak mengenal EXO? Ya, Boyband yang menggilai para wanita didunia ini. Apalagi seorang rapper multitalent bernama Park Chanyeol. Tapi, disaat puncak karirnya, Chanyeol dituntut untuk memilih antara karir atau wanita yang ia cintai. Lalu...