Hari dimana Stephen dan Sheryl pergi berkencan pun akhirnya datang juga. Hingga satu hari sebelum keduanya pergi kencan, lelaki itu tidak memberitahukan sama sekali kemana mereka akan pergi. Sheryl berharap semoga tidak ada kejadian yang tidak-tidak yang akan menimpa keduanya atau pun pengganggu yang merusak hari mereka. Sheryl hanya ingin semuanya berjalan sesuai rencana. Terutama bagi keduanya ini adalah kencan pertama mereka setelah resmi menjadi pasangan.
Sheryl kembali mematut dirinya dalam cermin. Ia memperhatikan tiap detail make up dan pakaian yang ia kenakan. Gadis itu khawatir dandanannya rusak atau pakaian yang ia kenakan kusut dan sebagainya. Ia ingin terlihat sempurna di hadapan lelakinya itu. Lagi pula jarang sekali Sheryl berdandan maksimal kalau bukan untuk kepentingan pekerjaan. Untuk pergi hang out saja bersama teman-temannya saja ia jarang sekali menggunakan riasan. Ia lebih menyukai wajahnya tanpa make up. Berat rasanya jika diharuskan memakai make up setiap saat.
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan lewat empat puluh lima menit. Stephen dan Sheryl janjian bertemu pukul sepuluh hari ini. Dan Sheryl bukanlah tipikal orang yang senang membuat seseorang menunggu dan sangat menghargai waktu. Prinsipnya, lebih baik menunggu meski pun menunggu juga sebenarnya menjengkelkan dibanding harus ditunggu orang. Ia akan meminta maaf berulang kali jika membuat orang lain menunggunya sampai orang itu lelah mendengarkan permintaan maaf Sheryl. Setelah ia rasa sudah cukup dengan make up, hair style dan pakaiannya ia pun segera mengabari Stephen.
To: Stephen
Saya udah siap, Mas. Mas sudah berangkat?Tak lama kemudian setelah Sheryl mengirimkan pesan mengabari Stephen bahwa ia sudah siap, lelaki itu meneleponnya. Sheryl mengerjapkan mata melihat nama Stephen terpampang di layar ponsel miliknya. Cepat sekali respon lelaki itu.
"Halo?"
"Aku udah di jalan. 15 menit lagi aku sampe kalau gak macet. Nanti aku kasih tau kalau udah deket-deket situ, ya?" Suara Stephen terdengar sangat terburu-buru. Mungkin sedang kerepotan menyetir jadi nada bicara cepat tidak seperti biasa.
"Iya. Ya sudah, Masnya fokus nyetir dulu. Nanti bicara lagi." Setelah mendengar jawaban dari Stephen, Sheryl segera memutuskan sambungan teleponnya.
Semalam Sheryl memberitahukan dimana daerah ia tinggal karena Stephen bersikeras ingin menjemputnya. Ia belum memberitahukan letak tempat tinggalnya, maka dari itu mereka janjian bertemu di jalan yang tak jauh dari tempat Sheryl. Lelaki itu bilang dimana ada orang yang berkencan tapi pergi dengan kendaraan masing-masing. Ya... meski pun sebenarnya bukan masalah, sih, pergi masing-masing dan bertemu di tempat tujuan. Tapi Sheryl langsung dapat memahami maksud lelaki itu, dan setidaknya sudah menjadi haknya Stephen mengetahui dimana ia tinggal.
Jakarta siang ini terik seperti biasanya. Memang beberapa hari kemarin diguyur hujan deras, tetapi tetap saja panas menyengat menusuk kulit. Matahari seperti berada tepat di atas kepala. Sheryl sampai melapisi kulitnya dengan tabir surya yang cukup banyak. Ia bukannya takut kulitnya menjadi gelap, hanya saja jika terlalu lama berdiri di bawah sinar matahari, kulitnya akan berubah kemerah-merahan dan timbul gatal-gatal. Sinar atahari di Jakarta tidak pernah mau bersahabat dengannya. Terlalu ganas, ujarnya.
Tiga menit lalu Stephen meneleponnya sudah sampai di tempat Stephen menjemput Sheryl. Dengan tergesa gadis itu keluar segera menuju tempat lelaki itu menunggu. Dari jauh Sheryl bisa melihat mobil milik Stephen. Sheryl mengetuk kaca mobil lelaki itu ketika Stephen hendak menghubunginya lagi. Lelaki itu langsung tersenyum lebar melihat siapa yang datang. Dengan segera ia membukakan pintu untuk Sheryl.
"Maaf nunggu lama ya, Mas?" Tanya Sheryl saat masuk ke dalam mobil.
Stephen terperangah melihat style Sheryl hari ini. Stylenya cukup simple. Berbalut T-shirt kuning dipadukan dengan celana jeans. Rambutnya juga ia biarkan terurai begitu saja. Casual tapi tetap kesannya berbeda ketika Sheryl yang mengenakan style seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Gravity
Fanfiction(COMPLETED) grav·i·ty noun 1. The force that attracts a body toward the center of the earth, or toward any other physical body having mass. For most purposes Newton's laws of gravity apply, with minor modifications to take the general theory of rela...