Page 23

908 155 3
                                    

"What the actual fuck I'd here!? Kenapa gue harus tiba-tiba ngakuin hubungan gue sama Sulli!? Maksud mereka apaan, hah!? It's so fucking ridiculous! Damn it!" Teriak Stephen frustasi. Melihat namanya tertera di tabloid, ia merasakan darah di dalam tubuhnya mendidih seketika.

Lelaki itu baru saja kembali dari Italia beberapa hari yang lalu. Belum sempat juga ia memulihkan tenaganya yang terkuras habis saat shooting di luar sana, ia harus menghadapi lagi masalah lain yang menimpanya. Lagi-lagi skandal bodoh mengenai hubungannya dengan selebriti lain menjadi sorotan dan permainan media. Ia sudah muak dengan segala pemberitaan bodoh mengenai dirinya itu.

Pagi ini Stephen menerima kabar mengenai namanya kembali diperbincangkan oleh netizen mengenai kedekatannya dengan aktris Sulli. Sempat sebelumnya berhasil mengelak, agensinya saat ini malah mengkonfirmasi kedekatannya dengan Sulli itu benar. Mengapa agensinya dengan seenak hati mengkonfirmasi kabar yang sudah jelas palsu itu?

Aiden menghela nafas, kepalanya terasa sangat berat ketika mendengar pemberitaan mengenai Stephen kembali terkena skandal hubungan yang kembali merebak. Setelah lama tidak terdengar skandal mengenai artisnya, dalam satu malam tiba-tiba saja berita itu muncul dan menggegerkan publik. Lelaki itu pikir ia akhirnya bisa beristirahat dari skandal-skandal yang harus ia tangani. Nampaknya ia salah perhitungan.

Entah siapa yang berani mengambil gambar Stephen secara diam-diam. Dan kebetulan sekali Stephen tertangkap dalam moment yang sedang tidak tepat. Bukan membela artisnya, tapi memang saat itu bukan kehendak Stephen datang ke tempat sepertu itu. Ia diundang- bukan, lebih tepatnya dipaksa datang oleh pihak produksi bersama dengan yang lainnya.

Aiden tahu Stephen sudah berhenti menyambangi tempat-tempat seperti itu beberapa tahun terakhir. Lelaki itu juga bilang hanya menghabiskan waktu saja dan menguras tenaganya datang ke tempat-tempat seperti club malam dan sebangsanya. Kalau bukan karena paksaan dari pihak produksi, Stephen pasti akan menolak keras mendapat undangan seperti itu.

Angle gambar hasil jepretan paparazzi itu memang sangat pas, ketika Stephen memang sedang terlihat 'memeluk' Sulli. Tentu saja gara-gara gambar itu menimbulkan spekulasi yang tidak-tidak mengenai dirinya.

Ia bisa membuktikan bahwa artisnya itu tidak bersalah dan dalam keadaan sadar datang ke club malam itu. Bahkan menyentuh minuman saja tidak. Ia kembali ke hotel tempat mereka menginap masih dalam keadaan sadar 100%. Stephen hanya membopong gadis itu kembali ke managernya. Bukan Stephen yang mabuk malam itu, melainkan Sulli.

Dan lebih dikejutkannya lagi ketika Aiden diminta untuk memberitahukan Stephen untuk membenarkan skandal itu. Tentu saja Aiden menolak. Ia tahu benar artisnya seperti apa. Tapi pihak agensi tetap memaksa Aiden untuk meminta Stephen membuat pernyataan mengenai 'benar' adanya mengenai hubungan Stephen dan Sulli.

Aiden tidak tahu harus bertindak seperti apa sekarang. Kepalanya benar-benar terasa mau pecah.

Begitu pula dengan Stephen. Mana mungkin ia membenarkan kabar miring itu ke hadapan publik. Sudah jelas itu hanya skandal yang menginginkan namanya jatuh. Selain itu ia memang tidak benar-benar dekat dengan Sulli. Ia bisa membuktikan dirinya tidak bersalah dan hanya difitnah oleh orang-orang yang tidak menginginkan dirinya.

"Gue gak habis pikir kenapa orang agensi mau gue ngakuin hubungan yang jelas bohong ini ke depan publik. Maunya mereka apa? Biar film yang gue sama Sulli bintangin laku?" Geram Stephen. Tangannya terkepal dengan kuat menahan emosi.

Aiden menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi sambil memejamkan matanya. Ia benar-benar sudah tidak bisa berpikir dengan kepala dingin.

"Gue harus ngomong sama mereka. Gue keberatan mereka ngelibatin gue ke dalam permainan kotor mereka!"

The GravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang