Hari berikutnyapun datang mereka sudah semua (GF, Twice, BP, BTS) udah dateng ke sekolah dengan baju badnya karena udah siap dipanggil ke kantor kepsek buat kasus ke dua.
Pas udah di depan pintu kepsek.
Drtttt... Drtttt...
Handphone Suga berdering dan menampilkan nama di layar handphonenya 'imo'. Sugapun menjauh dari ruang kepsek, Jennie yang kepopun mendekat ke arah Suga.
"yeobseo imo"
"ooh Yoongi-ssi, gimana kabarnya?"
"baik imo"
"oh ya Jennie gimana?"
"eo? Jennie? Dia udah aman, cuman ternyata mereka balik lagi, Yoongi likir mereka bakal netep disana dan gak akan ikut kesini, mian imo"
"ah.. tak apa Yoongi-ssi, intinya Jennie bersamamu dan aman bersamamu"
"e-eh? Iya imo"
"baiklah kalau begitu, gomawo Yoongi-ssi atas laporannya"
"ne imo"
Tut..
Sambungan telah terputus Sugapun berbalik dan malah menabrak Jennie.
"lo ngapain disini?" tanya Suga dingin + datar
"lo nelpon eomma gue ya?" tanya Jennie sambil menyipitkan matanya.
"iya ngapa?"
"kenapa harus lo yang jagain gue? Kenapa lo gak ngasih tau gue kalo sebenernya eomma gue sayang sama gue?" tanya Jennie dengan nada dingin.
Sugapun membawa Jennie ke rooftoop.
"serius Jen, tadinya gue pen ngasih tau lo, cuman gue blom bisa ngomongnya" kata Suga lalu membawa Jennie ke dekapannya.
"jahat lo" kata Jennie melepas pelukannya dengan Suga lalu memukul legannya kesal.
"marah gue sama lo, najis, pacar macam apa lo huh? Gak ngasih tau gue kalo eomma sama appa gue sebenernya sayang sama gue, lo tau gak? Gue hampir pernah bunuh diri cuman gara gara gue mikir orang tua gue gak pernah bakalan sayang sama gue" kata Jennie sambil berjalan mundur
"lo ngapain mundur mundur? Mo ngapain? Coba nyari mati? " tanya Suga
" iya napa gue mau mati aja, males gue gak ada yang sayang sama gue selain appa sama eomma gue sekarang " kata Jennie yang semakin dekat dengan ujung rooftoop
"e-eh gua bercanda doang Jen, sini jangan gitu, ntar gua yang repot ngomong ke imo sama samchon lo harus di makamin dimana" kata Suga jengkel
"najis yaudah ya gue beneran loncat" kata Jennie mulai berbalik menghadap ujung rooftoop dan mulai berjalan sedikit cepat menuju ujing rooftoop
Suga yang kagetpun mengejar Jennie dan menahan tangannya dari belakang, menahan Jennie yang sudah tidak waras lagi menurutnya.
"lepasin gue, gue mati aja" kata Jennie grasak grusuk mencoba melepaskan tangan Suga yang menahannya.
"gak semua masalah harus selesai dengan cara bundir, jen" ucap Suga dengan nada marah.
Merinding, Jennie merinding.
Jenniepun melepas tangan Suga darinya dan berlalu dari sana dengan perasaan campur aduk.
Sugapun keluar dari rooftoop dan langsung menggenggam tangan Jennie setelah mengejarnya.
"ini perasaan gua yang sebenernya Jen, gua pengen jagain lo"
Jennie yang digandeng tiba tibapun menoleh ke arah Suga yang menatap lurus koridor sekolah.
Ternyata yang lain sudah selesai dari panggilannya.
"bagus... yang lain dimarahin, lo dua asik gandengan, pelukan, pake acara drama dramaan" kata Rose ngoceh mukanya udah serius
"sorry ilah" kata Jennie
"iya tuh hyung nanti gua ama ayang mawar nyusul ya kan Roje" kata Jimin sambil mengedipkan sebelah matanya ke Rose
"serah lu Jim" kata Rose pasrah dengan kelakuan doinya itu.
Bodolah intinya Jimin itu special banget buat Roje, ya kan Roje?
Merekapun merayakan hari jadinya Suga Jennie yang sebenernya udah ketauan waktu RV masih sama mereka, cuman karena waktu itu Rose blom ngerestuin gara gara dia iri sama Jennie karena Jimin blom nembak, Rose belom restuin.
Karena hari ini Rose udah restuin mereka mereyakannya lagi.
Saat Jennie dan kawan kawan mau ke kantin, mereka menemukan kotak di atas meja yang mereka udah booking.
Flashback On
Hari ini Jennie pulang naik taksi, karena yang lain pulang duluan. Saat dia sudah masuk ke dalam taksi handphonenya berbunyi.
Ting!!
LINE
Orang SialanUrusan saya dan kamu belom selesai Jennie Kim
Gw tw, krm aj bsk
Besok saya kirim atas nama bos saya
Hlh bct!
Read
Jenniepun meletakkan kembali handphonenya ke dalam tasnya. Dia mulai bosan dengan pesan pesan bodoh dari pengintainya, Bos lah anak buah lah, Jennie sudah tidak memperdulikannya lagi, yang dia pikirkan sekarang adalah pulang dan tidur saja.
Cukup untuk semua beban hidup, kedramatisan dan komedi dalam hidup, baginya hidup adalah sebuah permainan.
Ingat! Hanyalah permainan.
Flashback Off
Diapun mulai mengambil kotak di ats meja lalu pergi ke rooftoop untuk membuka kotak yang dikirim orang itu.
Diapun membukanya dengan hati hati.
Dia terkejut saat melihat isinya yang sangat familiar baginya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Gangster In School, Complete.
Fanfictiondua geng brutal yang saling ketemu. © aboundedgal