Sebenernya gue ga ada mood sih buat up, soalnya dikit yang vote, jdi males aja gtu lo, banyak yang jadi sider, tapi for kalian gess, yaudah gue up:D, naik sedikit sih moodnya baca komenan klian, sampai terharu:>, gue msh bingung mau lnjutin crita ini atau bgimana, klo ada saran blg aj yaa.
Happy reading♡
Perempuan tua itu berhenti saat lampu berubah menjadi merah, lalu mengedarkan pandangannya.
"nenek!" tiba tiba seorang laki laki menghampiri nenek itu, "astaga nek, aku pikir tadi kemana" nenek tersenyum mendengarnya, "tadi cuman mau beli sup buat Yongji" lelaki itu lantas menarik nafasnya lalu membuangnya, lalu ia mengajak neneknya kembali ke rumah.
"kan tadi nenek bisa minta chae aja yang beliin" pemuda itu menggenggam tangan neneknya, udaranya sedang dingin akibat hujan selalu mengguyur kotanya.
"kasihan chae, diakan udah ngurus Yongji, masa disuruh beli makanan lagi" pemuda itu, Park Jimin, terkekeh mendengar perkataan neneknya.
"papaa!" bocah kecil itu berhamburan ke pelukan papanya-jimin-saat baru saja ia bersama sang nenek menginjak lantai rumah itu.
"Yongji jangan lari lari!" teriak chae dari dapur saat anaknya tiba tiba berlari dari meja makan.
"mama bawel ih" anak dan bapak emang sama.
"sudah sudah, ayo makan, chae udah masak tuh" nenek tersenyum lalu mendorong pelan bahu kecil Yongji ke arah meja makan, agar dia mau makan.
Akhirnya, nenek, Yongji, dan Jimin, duduk.
Tak lama chaeyoung datang dengan semangkuk besar sup yang Yongji inginkan.
"nih.. Tadi kan Yongji mau sup, nih udah di buatin" kata chae sembari mengambil piring.
"nah, dimakan gih" kata chae, merekapun makan dengan tenang.
⏰⏰⏰
"jim!" teriak chae sambil menggedor gedor pintu kamar mandi dari luar, "apa?!" tanya jimin sedikit berteriak, "lama banget sih! Udah malem juga! Nanti sakit!" teriak chae lagi, "iya iya bawel deh kamu"
Beberapa menit kemudian, Jimin keluar dengan handuk dipinggang dengan rambut basahnya.
"cepet pake baju! keringin itu rambut! Tidur"
"iya iya ibu negara"
"ngeyel aku tampol nanti kamu"
Paginya, Jimin menonton tv bersama anaknya, sedangkan chae sibuk membuat bolu.
Ding dong!
"aku aja yang bukain" chae berjalan ke arah pintu, lalu membukanya, begitu membukanya, keningnya mengerut heran.
"hai!"
"mau ngapain lagi kesini?"
"eh, itu, bisa ngomong sebentar?"
Chae menganggukkan kepalanya, lalu membiarkan tamu itu masuk, lalu mereka duduk di sofa.
Jimin sudah menyuruh Yongji untuk masuk ke kamar, tapi Yongji gak mau, alhasil Jimin dan Yongji bermain di kamarnya.
"gini.. Gue minta maaf ya"
Chae dibuat makin bingung, minta maaf?
"sorry dulu udah ganggu hidup lo sama Jimin, gue sadar gue cuman ter obsesi doang sama Jimin"
Chae mengangguk anggukan kepalanya, lalu tersenyum.
"gapapa kok, udah gue maafin dari dulu"
"makasih, so sekarang kita temenan?"
Chae menggangguk lagi.
"oh iya!" perempuan itu, Eunji, mengeluarkan sebuat surat, tidak, bukan, surat undangan!
"nih, buat lo, dateng ya!" Eunji memberikannya pada chaeyoung sambil tersenyum, chae juga tersenyum, "wahhh, selamat ya!" chae memperhatikan surat undangan itu sambil membolak balikkannya, "gila sih! Ga nyangka, sekali lagi selamat ya! Semoga bahagia" chae memeluk hangat eunji.
🏢🏢🏢
Setelah Eunji pulang, Jimin menghampiri Chaeyoung yang sedang asik menonton televisi bersama sang buah hati.
"tadi kenapa dia dateng?" Jimin duduk di sebelah Yongji sambil mengusap pelan rambut anaknya.
"oh itu! Dia ngasih surat undangan, kita di undang ke nikahan dia sama Mark" chae tetap asik dengan televisinya, "ohh, Mark yang kata waktu MOS di suruh maju ya?" chae mengangguk anggukkan kepalanya, Jimin tersenyum lalu merapatkan tubuhnya ke arah Yongji.
"ih gak mau deket papa! papa bau habis kentut!"
Tbc.
300 vote biar next, hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gangster In School, Complete.
Fanfictiondua geng brutal yang saling ketemu. © aboundedgal