Lisa memukul bahu Jungkook, "sialan lo!" Jungkook hanya tertawa kecil, "iya iya iya, bercanda, aw, udah woy, sakit" Lisa langsung berhenti dan lalu makan juga.
Setelah mereka berdua selesai makan Lisa pamit pulang.
"kuk gue pulang ya" kata Lisa sambil memasang sepatunya, "iya tiati ntar digodain om om pedo" kata Jungkook sambari menatap Lisa, "hmm.." lalu Lisa berdiri setelah memasang sepatunya.
"yaudah, gue pulang ya" kata Lisa lalu pergi dari kamar besar V.I.P milik Jungkook itu.
• • • • •
Keesokan harinya Lisa berangkat sekolah dan seperti biasa, nongkrong di kantin bersama gengnya.
"hai guys" sapa Lisa pada ketiga temannya yang sedang duduk sambil menatap handphone masing masing.
"hai juga Lis" balas Rose sambil menatap Lisa sekilas, lalu Lisa duduk di sebelah Jennie, "btw gue bosen di rumah.. gimana kalo kita pindah ke apartemen" usul Lisa sambil memperhatikan handphonenya.
"boleh juga tuh" Rose memberhentikan permainannya lalu meletakkan handphonenya di meja.
Jisoo dan Jennie mengiyakan perkataan Lisa sebagai jawabannya.
• • • • •
Setelah bel pulang sekolah berbunyi mereka memutuskan untuk mengemasi barang barang mereka.
Mereka bawa mobil masing masing, rumah mereka? Kan milik orang tuanya. Mereka juga udah bilang ke pengurus rumah tangga kok. So jangan takut.
Sesampainya mereka di parkiran mereka langsung mengeluarkan barang mereka masing masing.
"Lis kamarnya berapa?" tanya Jisoo, sambil mengambil kardusnya, "empat entar sendiri sendiri aja" kata Lisa sambil berkacak pinggang.
Mereka mengangguk lalu menurunkan barang barang mereka masing masing, lalu memindahkannya ke kamar mereka.
"kita tapi gak bisa bawa ini, ini banyak banget" kata Rose sambil menatap kardus di lantai yang baru saja di turunkan bersama sama.
"ada orang yang bisa ngebantu gak sih? Securitynya mana lagi?" Jisoo menatap sekeliling mereka, "ekhmm ada yang bisa kita bantu?" tanya seseorang dari belakang mereka berempat, "e-eh Bangtan? Lo semua tinggal di sini?" tanya Rose dengan wajah kagetnya.
"iya.. kebetulan juga kita satu apartemen, sini biar gue sama temen temen gue bantu" kata Jin sambil merebut kardus yang Jisoo pegang.
Merekapun membantu Jisoo dkk yang akan membawa barang barang mereka ke dalam apartemen mereka.
Setelah sampai di depan pintu apartemen mereka.
"ini tempatnya?" tanya Hoseok sambil menatap pintu apartement mereka
"ya, kenapa?" tanya Jennie dengan wajah datarnya, "ooh kalo butuh bantuan panggil kita aja, kita beda 1 lantai doang sama kalian" kata Namjoon.
"hm.. btw makasih ya" kata Jisoo lalu membuka pintu apartemen mereka setelah Namjoon dkk pergi.
"njirrr, capek juga" kata Jisoo lalu berbaring di kursi panjang yang ada di tengah tengah apartement, "kamar gue deket dapur" kata Jennie lalu membawa barang barangnya ke kamarnya.
• • • • •
Jennie membereskan barang barangnya lalu berbaring di kasurnya itu.
"bosen juga" ucapnya lalu mengecek handphonenya, "enak ngapain dah?" tanyanya pada diri sendiri.
"JENNIE!" teriak Jisoo dari luar kamarnya.
Jennie keluar kamarnya lalu menatap Jisoo datar.
"ck.. ganggu gue lo" kata Jennie lalu berkacak pinggang, "ya elah gue cuman pengen nyuruh lo buat bikin minuman nih buat anak Bangtan, cuman kulkas kan masih kosong jadi g-"
"gue gak mau" potong Jennie sebelum Jisoo selesai berbicara, lalu ia segera masuk lagi ke kamarnya.
"hmm.. gue aja" kata Rose, "emm, Rose gua ikut ya?" tawar Jimin sambil menggaruk tenguknya yang tak gatal.
"yaudah ayo Jim"
• • • • •
Mereka sudah sampai di depan mini market untuk membeli beberapa persediaan untuk nanti.
"apa aja yang mau dibeli?" tanya Jimin sambil mendorong troli belajaannya yang masih kosong.
"banyak Jim" kata Rose sambil memperhatikan rak rak berisi snack yang biasa mereka beli.
Jimin hanya mengangguk lalu mengikuti Rose yang sedari tadi memilih apa yang akan ia beli, hingga Jimin bertemu dengan seseorang.
Eunji: mantan seorang Jimin, pacar seorang Jackson, selingkuhan seorang Mark, dan tunangan seorang Jinyoung
Wow secantik apa seorang Eunji ini sampe kebanyakan cogan, GILA.
Jimin kaget dan langsung menghampiri Rose, Rose yang sedang mengambil snack langsung menoleh ke arah Jimin, lalu meletakkan kembali snack-nya.
"Rose udah blom?" tanya Jimin, "eh, udah kok Jim, ayo" kata Rose lalu pergi dari sana.
Merekapun pergi ke kasir dan membayar belanjaannya.
"sisanya ambil aja" kata Jimin lalu menarik Rose pergi dari sana secepat mungkin.
Dimobil Jimin Rose bertanya banyak hal layaknya ibu ibu yang sedang bergossip ria saat arisan.
"kenapa sih tadi narik narik?"
"emang kenapa?"
"gue tanya kok nanya balik, lo pake acara narik gue lagi" kata Rose sambil meletakkan kresek belanjaannya ke jok belakang.
Jimin hanya menghela nafas lalu kaget karena ada yang mengetuk kaca mobilnya.
"weeh ada cecan juga disini, tapi masih cecanan gue sih" kata Rose sambil menatap orang itu.
Jimin cengo pas liat mantannya.
"hai Jim" sapa Eunji
Tanpa rasa malu Eunji langsung nasuk ke mobil Jimin lalu duduk di kursi tengah.
"ngapain lo masuk?" tanya Rose sinis, karena dia mau pulang, "lah, masalah? Jimin pacar gue gini" kata Eunji sambil memeluk erat lengan Jimin.
Rose kanget bukan main, di menatap Jimin dan Eunji secara bergantian. Sebenernya dia pengen pergi, cuman karna kepo dia jadi tetep di mobil.
"heh jable! Gak usah lo ngaku ngaku pacarnya Jimin" kata Rose menunjuk Jimin dan Eunji bergantian.
"serius gue pacarnya Jimin" balas Eunji dengan muka songongnya lalu tersenyum sinis, "elahh, ngaku ngaku aja, mana mau Jimin punya pacar jablay kayak lo" Rose udah sekuat tenaga nahan emosi
"udah Rose dia mantan gue"
Deg
Rose kan sebel doi punya mantan.
"gak! Gue gak suka sama Jimin!"
Eunji cuman senyum licik pas liat muka blank Rose.
"pergi lo" kata Rose dengan nada dinginnya, sambil menatap datar ke arah Eunji.
"ga-
"gue bilang pergi, atau lo mau gue usir dengan cara kasar?" Rose menunjuk Eunji, tapi Eunji tidak menghiraukannya.
Karena Eunji udah gak betah dia langsung narik tangan Jimin trus langsung ngelus ngelus tangan Jimin.
"Jim kamu pernah janjikan kalo kamu bakal nikahin aku nanti"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Gangster In School, Complete.
Fanfictiondua geng brutal yang saling ketemu. © aboundedgal