'Sikapmu yang membuat aku memilihmu'
***
Bella terus berjalan di koridor menuju ruang kepala sekolah, matanya menatap ponsel di genggaman nya dan sesekali menatap ke depan melihat jalan. Ada banyak siswa maupun siswi yang menatap Bella dengan pandangan yang berbeda beda, dari yang mulai menatap sinis, tidak suka, iri dan mengagumi.
Bella terus berjalan tanpa memperdulikan ocehan sekitarnya yang melihat Bella dari mulai
'Tuh cewek cantik banget'
'Cantik, boleh dong Id line nya'
'Ih sok cantik banget'
'Cantikan juga gue kemana mana'
'Songong banget jadi cewek, anak baru juga'
'Boleh kenalan ga cantik'
'Pacaran ma gue yuk, free nih'
'Pala lo free, si intan lo taruh mana ogeb'
'Nomor whatsapp nya boleh lah'
'Pin bbm juga boleh'
'Masih suka main bbm lo? Ck'
'Cuma buat nyepik cewek cantik aja'
'Gue suka gaya lo'
Dan masih banyak lagi, tetapi Bella tak menghiraukan itu semua dan tetap berjalan
'Bruk'
Tubuh Bella terjatuh ke lantai dan pantat Bella rasanya sangat sakit.
"Aww,,,pantat gue yaampun" ringis Bella sambil berusaha bangun, tetapi tidak bisa karna pantatnya sakit.
Sedangkan orang yang menabrak Bella hanya melamun memperhatikan Bella yang berusaha bangun dari jatuhnya. Matanya tak lepas dari Bella, seolah Bella adalah pameran yang sangat bagus dan menarik di matanya.
"Eh lo tuh ya punya mata kan, mata tuh di pake jangan cuma buat pajangan doang. Pagi-pagi udah bikin emosi aja dah" marah Bella sambil memegangi pantatnya. Seketika lamunan orang itu buyar ketika orang yang tidak sengaja di tabraknya marah-marah.
"Lo juga punya mata kan, kenapa ga lo pake" ucap orang itu yang ternyata seorang cowok.
"Eh yang nabrak kan lo, kenapa malah lo marah-marah balik, seharusnya gue dong yang marah-marah" ketus Bella dan langsung mendongak keatas, Bella seakan terhipnotis dengan ketampanan cowok itu.
'Anjir nih cowo ganteng amat, udah putih, tinggi, idung nya mancung, rahang nya kokoh pula, bola matanya, alisnya, dan tatapan nya. Nikmat mana yang kau dustakan tuhan. Pagi pagi dapet yang beginian' batin Bella dan langsung bangkit dari lantai.
"Udah liatin gue nya" ucap cowok itu dan menaikkan sebelah alisnya.
"Idih, siapa yang liatin lo, PD gila" bohong Bella
"Gue tau gue ganteng, tapi ga usah lah ngeliatin gue sampek kek gitu. Sampek ileran lagi"
"Gue ga liatin lo!!" Sentak Bella dan memegang sudut bibirnya yang katanya ada ilernya.
"Tapi natap gue"
"Tingkat ke PD an lho udah overdosis, kayaknya lo butuh periksa ke dokter deh" Ejek Bella di depan wajah cowok itu.
"Lo gatau ya lo lagi berhadapan sama siapa" cowok itu menaikkan wajahnya sombong.
"Gue emang gatau, tapi emangnya penting banget gitu buat gue? Awas lo gue mau lewat" Bella sengaja menekankan kata banget dan menyuruh cowok itu untuk minggir karna dia akan lewat, tapi ternyata cowok itu tidak mau minggir dan tetap pada pendiriannya yang membuat Bella kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABELLA
Teen FictionKisah dua orang remaja yang mempunyai tingkah bertolak belakang. Bella yang tak suka di ganggu, dan Azka yang suka mengganggu. Awalnya hidup Bella tenang, sejak dia pindah ke SMA Permata, hidupnya berantakan dan terombang ambing hanya karna seorang...