Part 18 (Repost)

852 43 2
                                    

'Berusaha tidak peduli itu sulit'

***

Setelah kejadian 1 minggu lalu Bella sudah tak dekat dengan Azka lagi, bahkan jika berpapasan dengan Azka, Bella tak menghiraukan sama sekali. Dan bila Azka menyapanya, Bella seakan tak mendengar sapaan dari Azka. Azka juga berulang kali mencegat Bella untuk meminta maaf dan menjelaskan semuanya tapi Bella terlalu pintar untuk pergi dari cegatan Azka.

Seminggu ini Azka terlihat kacau, wajah nya kusut, rambut acak-acakan, badan lemas seperti tak punya tenaga. Teman-teman nya yang melihat juga kasihan, tapi mereka juga marah pada Azka karena tak seharusnya dia berbuat seperti itu pada Bella hanya karna Bella menolaknya. Jika bisa diperjuangkan lagi mengapa harus bersikap demikian?

"Hai Bel" sapa Dito dengan cerianya

"Hai juga Dit" balas Bella

"Mau ke kantin ga? Bareng sama gue yuk" ajaknya

"Boleh deh"

Dan selama seminggu ini juga Dito mendekati Bella, Bella terlihat biasa saja karna memang dia merasa tidak ada apa apa dengannya dan Dito. Berbeda dengan Dito yang menganggap bahwa Bella sudah mau membuka hati untuknya. Tentu saja Dito senang dengan anggapannya tersebut. Azka sendiri yang melihat kedekatan mereka berdua sangat marah dan tidak suka. Tapi, mau bagaimana lagi toh Bella nya juga tidak melarang di dekati Dito. Dan jika Azka melarangnya yang ada Bella tambah marah dengannya. Jadi untuk saat ini biarlah mereka berdua dekat.

"Mau pesen apa Bel?" tanya Dito saat sampai kantin dan sudah mendapat tempat duduk.

"Baso sama es jeruk aja"

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya Dito datang dengan membawa pesanan Bella.

"Bel nanti siang sibuk ga?" tanyanya saat Bella mulai melahap baso nya.

"Eng-"

"Sibuk. Dia ada janji sama gue" keduanya mendongak keatas

"Lo ga lupa kan Bel" sahut Tasha. Ya mereka Tasha dan Shilla, dan Tasha yang telah menyahut omongan Dito. Mereka berdua tidak suka Bella dekat dengan Dito, entah karna apa. Mereka lebih suka Bella dengan Azka karna cocok katanya.

"Iyaya" jawab Bella

"Yaudah deh Bel kapan-kapan aja kalo lo bisa" setelah mengucapkan kalimat tersebut Dito langsung meninggalkan Bella dkk menuju entah kemana.

Tasha dan Shilla mendudukan dirinya di kursi kantin tepatnya didepan Bella. 
"Kalian kenapa?" tanya Bella heran.

"Gapapa" jawab Tasha.

"Ko kayanya gasuka gue deket ama dia? Kita juga gaada janji kan hari ini?"

"Emang gasuka. Lo masih marahan sama Azka kalo lo lupa" Shilla ikut menambahi.

"Ya terus? Apa hubungannya sama gue?"

"Ya seenggaknya lo hargai perasaan dia kali Bel, lo kan juga kemaren-kemaren deket sama dia. Anak-anak juga taunya lo deket sama si Azka. Kalo lo tiba-tiba deket banget sama Dito ya apa nanti yang dipikirin mereka" jelas Tasha.

"Ck. Emangnya dia ngehargai perasaan gue? Enggak, Sha Shill. Kalo aja dia ga ngehina gue kayak gitu, gue juga ga mungkin marah sampek kayak gini"

"Gue ngehargai lo kok, bang-" Bella bangun dari duduknya dan berjalan cepat keluar kantin, Azka yang belum selesai berbicara pun langsung mengejar Bella.

Setelah cukup dekat dengan Bella, Azka menarik pergelangan tangan Bella dan membawanya ke rooftop sekolah. Bella sendiri tidak memberontak dan hanya diam pasrah.

ABELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang