'Dan pada akhirnya, rasa sayang mengalahkan segalanya:)'
***
Bella memandang pintu yang tertutup di depannya dengan pandangan kosong. Tak lama kemudian seorang suster keluar dengan tergopoh-gopoh, suster yang beberapa menit lalu membawa Azka masuk kedalam ruangan UGD itu.
"Bel udah Bel, Azka pasti kuat kok" ucap Tasha
Memang waktu perjalanan ke rumah sakit ini tadi Bella langsung menghubungi teman-temannya dan juga teman Azka, sekarang mereka berlima sedang berdiri di depan ruang UGD. Setelah menunggu cukup lama akhirnya dokter yang menangani Azka keluar dan Bella langsung menanyakan keadaan Azka pada dokter itu.
"Dok bagaimana keadaan Azka dok" cemas Bella
"Pasien baik-baik saja, tidak perlu khawatir. Hanya saja lukanya cukup parah jadi, berdoa saja supaya pasien cepat sadar dari pingsannya" jawab dokter itu yang langsung membuat semuanya menghela nafas lega
"Alhamdulillah, terima kasih ya dok" ucap Bella.
"Itu sudah kewajiban saya, nanti setelah pasien bangun akan langsung dipindahkan ke ruang inap"
"Iya dok"
"Kalau begitu saya permisi, selamat sore" pamit sang dokter
'Huh'
"Gue bilang juga apa, dia pasti baik-baik aja"
"Bel kalo lo mau pulang ganti baju dulu ga papa, noh baju lo ada darahnya si Azka. Nanti yang jagain dia biar gue, Gilang, Tasha sama Shilla" ucap Devan
"Iya Bel. Lo pulang dulu gih" kata Shilla
"Iya pulang aja" tambah Gilang
"Yaudah gue pulang dulu kalo gitu, kalian jagain Azka. Nanti gue balik lagi"
"Sip"
"Kalo ada apa-apa langsung hubungin gue ya" kata Bella
"Iya. Sans ae" jawab Devan
Bella langsung berjalan keluar Rumah Sakit dan memesan gojek karena memang mang sardi sudah ia suruh pulang setelah mengantarkan Azka tadi.
***
Bella sudah sampai di depan rumahnya dan dirinya mendapati Dhika terlelap dengan keadaan televisi menyala dan Bella langsung saja mematikan televisi lalu membangunkan Dhika
"Oy bang...bang Dhika" ucapnya sambil menggoyang-goyangkan tubuh Dhika
"Enghh..."
"Bang bangun!!" Teriak Bella ditelinga Dhika dan langsung membuat Dhika bangun dari tidur nyenyaknya.
"Apaan si lo" kesalnya
"Lo tidur kenapa disini, kamar noh. Lagian tumben amat jam segini udah tidur"
"Capek. Lah lo jam segini kenapa baru pulang" balas Dhika
"Abis dari Rumah Sakit"
"Hah? Siapa yang sakit? Lo ga sakit kan? Kenapa ga bilang? Kan gue bisa anterin lo Bel. Terus kenapa baju lo banyak darahnya? Ga abis kecelakaan kan lo" cerocos Dhika sambil membolak-balikkan tubuh Bella
"Ish.. Dengerin gue dulu mangkanya. Bukan gue yang sakit, tapi si Azka. Tadi pas mau jalan sama gue tiba-tiba di kroyok, katanya sih musuhnya" jelas Bella
"Bukannya dia jago berantem?" tanya Dhika
"Iya emang. Tapi dia itu tadi lagi ga fokus, dan pas musuhnya lagi mau mukul dari belakang pake kayu dia gatau. Gue udah teriak buat peringatin dia tapi kalah cepet sama musuhnya, yaudah jadinya dia kena pukul dan akhirnya pingsan. Gue telfon mang Sardi terus gue bawa ke Rumah Sakit deh" cerita Bella panjang

KAMU SEDANG MEMBACA
ABELLA
Teen FictionKisah dua orang remaja yang mempunyai tingkah bertolak belakang. Bella yang tak suka di ganggu, dan Azka yang suka mengganggu. Awalnya hidup Bella tenang, sejak dia pindah ke SMA Permata, hidupnya berantakan dan terombang ambing hanya karna seorang...