'Kesalahan sedikit pun jika itu menyakitinya, dia tak akan pernah lupa'
***
Sabtu ini Azka bersama dengan teman temannya sedang latihan basket rutin karena memang Azka kapten basket, jadi mau tidak mau harus ikut. Dan sebentar lagi juga akan diadakan sparing dengan sekolah sebelah.
Azka memutuskan untuk membubarkan latihan karena memang hari sudah semakin panas, dan mereka juga sudah lama latihannya."Gaes kumpul dulu" teriak Azka pada semua anggotanya. Dulu kapten basketnya adalah Dhika, berhubung Dhika sekarang sudah kelas 12,jadi segala macam ekstra dan segala kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran di berhentikan dahulu dan tentunya memfokuskan diri pada UNBK.
"Hari ini kita sampai sini dulu, karna emang udah siang. Kalian tim inti dan juga cadangan siapin fisik buat ngelawan sekolah sebelah. Emang cuma sparing, tapi kalo kalian menang, itu jadi kebanggaan tersendiri buat kita. Iyakan?" Ucap Azka.
"Iya" jawab semuanya
"Siapa sih yang ga bangga kalo menang? Dan kalo salah satu atau salah dua dari kalian udah punya pacar. Pacar kalian tentu bangga kan sama kalian, makin sayang juga sama kalian. Benerkan?" Lanjutnya
"Bener" jawab semuanya lagi.
"Ini penutupan basket bukan acara melow-melow gini bege" ucap Devan lalu menoyor kepala Azka dan membuat Azka mendengus.
"Oke-oke, pokoknya gitu lah ya. Intinya kalian siapin fisik, dan gue tutup sampe sini. Dan sebelum pulang mari kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing, berdoa dipersilahkan, selesai" lalu mereka membentuk sebuah lingkaran dan tangannya diarahkan ketengah semua
"Basket kita" teriak Azka
"Jaya. Huuuu"
Lalu mereka semua bubar dan langsung meninggalkan lapangan basket.
"Ka mampir dulu yuk cafe deket sekolah"ajak Devan
"Capek gue, langsung pulang ajalah" jawab Azka
"Ah lo mah ga asik, temenin kita bentar napa"
"Iya ka bentaran doang"
"Oke oke cepet"
Azka bersama teman-temannya pergi ke cafe menggunakan motor masing-masing. Dan bisa dibilang itu tempat favorite mereka selain club.
"Mau pesan apa mas" ucap pelayan setelah mereka bertiga duduk
"Milkshake coklat 1,milkshake vanilla 1 sama lemon tea 1" ucap Devan
"Ka liat deh itu" ucap Gilang dan menatap kearah Azka yang sedang memainkan ponselnya sambil menunjuk objek yang dimaksud.
"Apaan sih" kata Azka cuek
"Itu si Bella kan? Ko bisa jalan sama bang Dhika kakel kita itu" Azka menengok kearah dimana Bella dan Dhika sedang tertawa bersama
Azka langsung berjalan menghampiri Bella dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Bella" Panggil Azka di samping Nella
"Azka" Kaget Bella saat melihat Azka berdiri disampingnya, dan juga sekarang dia sedang bersama dengan Dhika. Dia tak mau rahasianya terbongkar disini, Bella yang tidak ingin Azka curiga segera merubah ekspresinya menjadi sedikit santai meskipun dihatinya tetap was was.
"Loh. Bang dhika? Ko bisa sama Bella bang" Tatapan Azka langsung berpindah kepada Dhika yang duduk di depan Bella.
"Gue?gue lagi jalan sama Bella"Jawab Dhika santai. Memang benar bukan dia sedang jalan bersama Bella, apa ada yang salah. Toh mereka kakak adek jadi ga masalah bukan jalan bersama. Di sisi lain Bella menghela napas lega karna jawaban Dhika. Azka pasti mengira bahwa dia ada apa-apanya dengan Dhika. "Lo sendiri ngapain disini?" lanjut Dhika
KAMU SEDANG MEMBACA
ABELLA
Fiksi RemajaKisah dua orang remaja yang mempunyai tingkah bertolak belakang. Bella yang tak suka di ganggu, dan Azka yang suka mengganggu. Awalnya hidup Bella tenang, sejak dia pindah ke SMA Permata, hidupnya berantakan dan terombang ambing hanya karna seorang...