Part 5

1.3K 79 0
                                    

'Teman tempat menceritakan segalanya, termasuk masalah yang membuat kita menjadi lemah'

***

"Bella lo mau kemana?" tanya Tasha sambil mengejar Bella

"Gue mau pulang, ijinin gue" jawab Bella acuh

"Kita anter" semangat Shilla

"Ga perlu, gue bisa pulang sendiri" ucap Bella

"Enggak. Pokoknya lo harus kita anter" kekeuh Tasha

"Terserah" mereka bertiga berjalan kearah parkiran dimana mobil Tasha parkir.

***

Bella hanya diam di dalam mobil, memandang keluar jendela dengan pandangan kosong. Pikiran nya melayang mengingat ucapan Azka dan perlakuan Azka tadi.

"Bel" panggil Tasha tapi Bella tak menyahut.

"Bella" panggil nya lagi

"Bella, lo gapapa kan?" kali ini Shilla yang bicara.

"Eh, apa? Kalian manggil gue" tanya Bella gugup

"Lo dari tadi ngelamun terus, lo ngelamunin apaan sih" tanya Tasha.

"Gue ga ngelamun. Perasaan lo aja kali" elak Bella

"Lo ngelamun Bella, pandangan lo kosong,mikir apa sih?Azka?kenapa lo pikirin orang kek dia" sahut Shilla

"Enggak"

"Bohong" sahut keduanya

Bella terdiam sebentar lalu menatap Tasha dan Shilla bergantian "cewek kalo di cium cowok di pipi murahan ga sih,apalagi cowok yang baru kenal beberapa jam" tanya Bella tiba tiba.

Tasha dan shilla melongo karna ucapan Bella,Bella langsung berpikir murahan hanya karna dicium pipinya?oh ayolah ini jaman modern,cium di pipi sekarang bukan apa-apa.

Tapi disini beda, dia Bella. Bella sangat menjaga harga dirinya, Bella menganggap cium di pipi sama saja dengan harga dirinya di injak-injak. Apalagi yang menciumnya cowok yang baru di kenalnya beberapa jam lalu.

Ini pertama kalinya ada cowok yang mencium Bella di pipi. Setelah kejadian masa lalu yang membuatnya jadi depresi, dia beranggapan bahwa di cium dimana saja sudah menjatuhkan harga dirinya.

Beda lagi jika dengan Fero atau Dhika, mereka sering mencium Bella, tapi mereka ada hubungan darah bukan? Jadi tidak masalah, tapi ini? Seorang cowok yang menabraknya lalu memarahi dan menciumnya di kantin? Bella berhak marah bukan?

"Enggak Bel, kenapa lo bisa mikir kek gitu" ucap Tasha

"Iya Bel, itu udah biasa tau. Lo ga murahan,jangan di pikiran, Azka emang gitu orangnya" ucap Shilla sambil memakan roti nya yang entah dari mana dapatnya.

Sesampainya di rumah Bella, mereka bertiga masuk dan langsung syok melihat rumah Bella yang menurut mereka besar, padahal ini tidak seberapa.

"Woah, rumah lo ini Bel?" tanya Shilla

"Bukan" jawab Bella singkat

"Lah? Terus rumah siapa?"

"Rumah bonyok"

"Ga lucu lo" ucap Tasha sambil mendorong bahu Bella pelan.

"Emang gue ngelucu?enggak kan?yaudah" kata Bella dan berjalan meninggalkan Tasha dan Shilla

"Bukannya sama ya, rumah bonyok Bella berarti juga punya Bella kan?" tanya Shilla sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Sama"

ABELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang